Ridwan Kamil Ingin Buat Aplikasi Curhat, Ada yang Mau Download? Data Ini Wajib Jadi Pertimbangan
Aplikasi Curhat jadi salah satu program Ridwan Kamil dalam Pilkada DKI Jakarta.
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, nampaknya benar-benar memperhatikan kesehatan mental masyarakat saat nantinya menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Salah satu inisiatifnya adalah membuat aplikasi curhat.
"Bisa berbentuk aplikasi kalau dia nyamannya tidak bertemu, namanya Apps curhat. Kalau dia perlu bertemu ada mobil yang isinya konsuler," ujarnya saat diskusi di Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957, Jakarta, Kamis (5/9).
- Ridwan Kamil Pamit Usai Kalah di Pilkada: Terima Kasih Warga Jakarta Sudah Berkenan Terima Kami
- Ridwan Kamil akan Datangi Warga Kampung Bayam: Mereka Berhak Tinggal dengan Nyaman dan Aman
- Ridwan Kamil Jelaskan Alasan Suswono Dipilih jadi Bakal Cawagub Jakarta
- Ridwan Kamil dan Babah Alun Datangi Kediaman Dinas Airlangga Hartarto di Tengah Isu Pilkada Jakarta
Lantas, apakah masyarakat mau mengunduh aplikasi tersebut? Perlu diketahui, jumlah aplikasi yang diinstal pada smartphone bervariasi berdasarkan usia, lokasi geografis, dan kebiasaan penggunaan pengguna.
Beberapa studi telah dilakukan untuk memahami berapa banyak aplikasi yang biasanya dimiliki pengguna.Menurut laporan dari Sensor Tower pada 2023, rata-rata pengguna smartphone di seluruh dunia memiliki sekitar 40-50 aplikasi yang diinstal di perangkat mereka, tetapi hanya sekitar 18-20 aplikasi yang digunakan secara aktif setiap bulan.
Laporan ini mencatat variasi yang signifikan di berbagai negara. Sebagai contoh, di AS, rata-rata pengguna memiliki sekitar 80 aplikasi yang diinstal, sementara di beberapa negara lain, angka ini bisa lebih rendah.Studi lain oleh App Annie pada 2022 menyebutkan bahwa rata-rata pengguna ponsel cerdas di dunia menggunakan sekitar 9-10 aplikasi per hari dan sekitar 30 aplikasi per bulan.
Pengguna di negara-negara seperti India dan Brazil cenderung menggunakan lebih banyak aplikasi setiap hari dibandingkan pengguna di negara maju seperti AS dan Inggris.
Bagaimana di Indonesia?
Masih berdasarkan laporan dari Sensor Tower 2023, untuk aplikasi kesehatan orang Indonesia nampaknya tidak meliriknya. Data itu masih memperlihatkan angka paling besar yang diunduh adalah aplikasi keuangan. Pertumbuhannya 22 persen dari tahun lalu. Kemudian yang lonjakannya paling tinggi sebesar 59 persen ialah aplikasi VPN.
Selanjutnya ada media sosial dan komunikasi.Belum lagi aplikasi yang sering digunakan. Orang Indonesia lebih doyan dengan aplikasi yang bergenre entertainment seperti video short atau video sharing.
Hal ini rasanya perlu dipertimbangkan bagi Cagub Ridwan Kamil bila ingin membuat aplikasi. Selain yang mau download, juga harus memikirkan biaya investasi membuat aplikasi agar tidak sia-sia.