Saat dokter bertekad membuat startup digital
Saat dokter bertekad membuat startup digital. Lazimnya orang menganggap seorang dokter akan bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang digeluti. Namun, pada kenyataannya tidak melulu seperti itu. Contohnya, seorang dokter bernama Bagas Adhimurda Marsudi.
Lazimnya orang menganggap seorang dokter akan bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang digeluti. Namun, pada kenyataannya tidak melulu seperti itu. Contohnya, seorang dokter bernama Bagas Adhimurda Marsudi.
Dia ternyata memilih banting setir tak melakoni keilmuannya sebagaimana umumnya lulusan kedokteran. Justru dia, memilih membuat perusahaan rintisan digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Siapa yang mendapatkan penghargaan Pengembangan Digitalisasi? Kali ini, Wali Kota Tarakan, Khairul memperoleh penghargaan dalam Apresiasi Tokoh Indonesia kategori Pengembangan Digitalisasi.
Meski begitu, startup yang dia bangun masih bersentuhan dengan keilmuannya. Nama layanannya itu adalah Roo!. Sederhananya, Roo! ini merupakan platform di mana tujuannya bisa membantu orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak.
Tak hanya itu, orang tua juga bisa mengetahui kapan dan berapa kali imunisasi dilakukan berdasarkan data yang tersedia.
Ide tersebut berangkat dari pengalamannya kala menangani pasien yang kebetulan adalah anak-anak. Saat itu dia menemukan orangtua yang kesulitan mencari informasi yang valid untuk kesehatan anak. Tak jarang, dari para orang tua mendapati informasi-informasi dari internet yang cenderung melebih-lebihkan.
"Sering kali yang menjadi permasalahan adalah orangtua yang kurang memiliki sumber informasi kredibel mengenai masalah kesehatan anak. Para orangtua sudah berusaha mencari informasi melalui internet, namun hasilnya justru menimbulkan ketakutan," kata dia.
Maka itu, melalui Roo! dia memberikan beragam informasi mengenai kesehatan dan tumbuh kembang anak berupa artikel. Artikel ini pun tak main-main, informasi yang ditulis berasal dari dokter-dokter terpercaya sehingga tidak akan ada keraguan lagi masalah informasi. Apalagi, platform yang dibesutnya itu menyediakan fitur yang bisa memantau kondisi kesehatan dan perkembangan anak.
"Nah, di dalam Roo! itu ada artikel yang dikategorikan sesuai dengan kebutuhan orangtua dan juga tools buat mereka memantau tumbuh kembang anaknya, jadi orangtua tahu apa yang harus dilakukan dan diperhatikan dari sang anak," jelas lulusan Universitas Gadjah Mada ini melalui keterangan resminya, Jumat (21/4).
Saat ini, Bagas mengaku tengah fokus dalam pengembangan pemasarannya. Sebelum adanya, Gerakan Nasional 1.000 startup, dia lebih dulu membangun yang akhirnya bergabung dalam gerakan tersebut.
"Sebenarnya banyak startup lain di luar sana yang memiliki potensi besar namun belum diketahui. Semoga Roo! bersama startup Indonesia lainnya bisa semakin berkembang dan menjadi manfaat bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Baca juga:
Sandiaga perbaiki suasana usai Pilkada lewat investasi di start up
LINE jaring developer lokal kembangkan chatbot
Wanita Indonesia dan masa depan Lazada
Mengetahui destinasi mudah dan murah lewat aplikasi
Fitur baru MataRakyat, solusi quick real count putaran 2 Pilgub DKI
E-commerce ini klaim anti jual barang bekas KW
Akhir tahun 2016 MBiz klaim reguk untung