Satu lagi aplikasi seks akan muncul di Google Glass
Aplikasi ini membantu penggunanya untuk menampilkan aktivitas seksual mereka.
Google Glass nampaknya tidak bisa terlepas dari berbagai aplikasi berbau pornografi. Setelah MiKandi, sekarang ada lagi sebuah aplikasi berbasis seks yang akan muncul dalam kacamata pintar tersebut.
Seperti yang dilansir oleh India Times (22/1), sebuah aplikasi bernama Sex with Glass dikabarkan tengah dibuat untuk para pengguna kacamata pintar ini. Dalam aplikasi tersebut, penggunanya akan diberikan pengalaman seksual baru ketika sedang melakukan hubungan badan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Bagaimana konsumsi film porno yang berlebihan dapat memengaruhi kinerja seksual? “Tekanan ini dapat memengaruhi harga diri dan menghambat kenikmatan seksual,” jelas Shah.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kenapa anak mungkin mengalami kecanduan pornografi setelah melihat orangtua berhubungan intim? Dampak yang mungkin dialami anak akibat melihat orangtua berhubungan intim yaitu lebih berisiko kencanduan pornografi.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Siapa yang menemukan kaitan antara penggunaan ponsel dengan penurunan kualitas sperma pria? Apakah Ponsel Mempengaruhi Kualitas Sperma? Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang sering terkait dengan penurunan konsentrasi sperma dan jumlah total sperma.
Lewat aplikasi ini, pengguna bisa merekam aktivitas seksualnya dan diakses secara live stream oleh pasangannya. Hal yang sebaliknya pun bisa dilakukan.
Aplikasi ini akan menggabungkan video streaming yang dikirim oleh kedua pasangan yang kemudian dapat diputar berulang-ulang oleh kedua pasangan tersebut. Dalam jangka waktu lima jam, video itu kemudian akan dihapus.
Adapun pembuat aplikasi ini adalah seorang pria Lebanon yang kini sekolah di Sekolah Tinggi Central Saint Martins, London, Inggris. Dirinya mengatakan ingin membawa perspektif baru dalam gadget ini.
(mdk/nvl)