Segera Hadir Kamera Smartphone 100MP, Apakah Ide Bagus?
Segera Hadir Kamera Smartphone 100MP, Apakah Ide Bagus?
Jika Anda mengikuti perkembangan teknologi smartphone belakangan, tentu Anda sadar kalau kini resolusi kamera smartphone makin masif. Pasalnya, beberapa smartphone memasang sensor 48MP di perangkatnya.
Tak bisa dimungkiri, para pengguna menyukai jumlah megapiksel yang tinggi di sensor kamera mereka. Bahkan, Qualcomm kini sedang mengembangkan smartphone yang terpasang chip untuk sensor kamera 100MP.
-
Bagaimana Qualcomm bisa tetap menjadi pemain utama di pasar chip smartphone berperforma tinggi? Kemenangan ini menunjukkan bahwa Qualcomm masih menjadi pemain utama di pasar chip smartphone berperforma tinggi. Tapi tunggu, masih ada lagi! Oppo Find X7 secara mengejutkan menempati posisi kedua. Ponsel ini menggunakan prosesor MediaTek Dimensity 9300, membuktikan bahwa MediaTek menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di kancah ponsel andalan.
-
Kenapa sebagian ponsel dalam daftar menggunakan Qualcomm dan sebagian lainnya MediaTek? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik. Mengapa ada perbedaan prosesor? ROG Phone 8 Pro, sebagai ponsel gaming, mungkin memprioritaskan daya mentah, yang mungkin menjelaskan pilihan Qualcomm-nya. Oppo Find X7 dan iQOO Neo S9 Pro, yang ditujukan untuk audiens yang lebih luas, mungkin fokus pada keseimbangan kinerja dengan harga yang terjangkau, dan berpotensi condong ke prosesor MediaTek.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang merancang Diamond Crypto Smartphone? Diamond Crypto di desain oleh JSC Acort yang berkolaborasi dengan perancang perhiasan austria, Peter Aloisson.
Bahkan salah satu smartphone kamera 100MP ini akan rilis dalam waktu dekat. Lenovo adalah salah satu vendor yang akan jadi pionirnya.
Hal ini bukan bualan semata, karena deretan prosesor Qualcomm sendiri telah mendukung sensor kamera dengan resolusi 192MP.
Namun ada beberapa alasan mengapa smartphone dengan kamera 100MP sebenarnya bukanlah ide yang bagus. Berikut beberapa alasan di antaranya, seperti yang dilansir dari Android Authority.
Mengapa Kita Butuh Kamera Smartphone Megapiksel Raksasa?
Alasan penting mengapa pengguna smartphone tiba-tiba membutuhkan resolusi besar di kamera smartphone miliknya adalah kualitas yang tak sama dengan kamera asli. Tentu jika ingin kualitas bagus kamera semacam point-and-shoot ataupun DSLR akan lebih baik, namun ukuran kecil dari smartphone adalah nilai plus.
Masalah utama terletak di ukuran sensor kamera yang tentu jadi sangat tipis dan kecil ketika disematkan di smartphone. Kegunaan asli dari kamera yakni menangkap cahaya jadi berkurang sehingga kualitas gambar jadi kompromi.
Baru-baru ini, terdapat teknologi baru yang membuat ukuran piksel bisa jadi makin besar dengan cara menggabungkan empat buah piksel. Hal ini membuat ukuran piksel jadi makin besar untuk menangkap cahaya dengan baik, namun sebagai gantinya ukuran megapiksel jadi masif pula.
Hal ini sudah kami bahas sebelumnya di artikel Bedah Rahasia di Balik Kamera 48MP , yang bisa langsung Anda klik untuk membaca.
Ukuran Piksel
Ukuran piksel yang besar telah diaplikasikan di beberapa smartphone seperti Redmi Note 7 dan juga Honor View 20. Teknologi ini masih bisa tersemat di smartphone masa kini. Namun hal ini akan berbeda untuk sensor 100MP.
Bodi smartphone akan terlalu kecil untuk mengakomodir sensor dengan ukuran sebesar itu. Hal ini akan menyebabkan adanya fitur atau desain yang dikorbankan untuk sensor bisa masuk.
Permasalahan baru yang mungkin muncul adalah ketika ukuran piksel diperkecil, hingga katakanlah bisa mencapai 0,5 micron, kualitas gambar pun akan kembali biasa saja. 100MP tak akan menolong kualitas gambar. Bahkan 48MP akan jauh lebih baik kualitasnya.
Memori Internal Tak Akan Pernah Cukup
Pernahkah Anda gagal menginstall sebuah aplikasi karena memori Anda tak cukup? Untuk bisa menginstallnya, Anda terpaksa harus menghapus foto-foto selfie Anda? Nah, ketika umat manusia masih mempermasalahkan memori internal yang tak pernah cukup, kamera smartphone 100MP bukanlah ide bagus.
Hal ini mengingat ukuran output file dari sebuah foto resolusi tinggi ternyata ukurannya cukup besar. Huawei Mate 20 Pro dan P30 yang mengusung 40MP menghasilkan foto dengan ukuran 7MB hingga 15MB.
Jika Anda menggunakan 100MP, kemungkinan Anda akan mendapatkan 30MB per foto. Tak akan butuh waktu lama untuk storage ukuran 512GB bisa habis.
Belum lagi jika Anda memotret dengan format RAW. Samsung S8 saja ukuran foto RAW sekitar 24MB, dan Mate 20 Pro mencapai 80MB. Bisa jadi, untuk format RAW di 100MP, Anda akan memakan hampir 200MB per fotonya.
Lemot
Permasalahan lag atau lemot akan jadi hal baru bagi mereka yang akan menggunakan kamera 100MP di smartphone. Permasalahannya adalah pemrosesan gambar yang selalu dilakukan dalam proses pengambilan gambar digital.
Ketika kamera biasa seperti DSLR menggunakan chip yang hanya berdedikasi untuk memproses gambar, di smartphone, kita menggunakan chip yang juga termasuk dalam prosesor smartphone.
Meski Qualcomm mengklaim bahwa prosesornya bisa digunakan untuk memproses gambar hingga 192MP, namun eksekusi adalah kunci.
Huawei Mate 20 Pro mengalami lag ketika mengambil gambar RAW, serta Nokia 9 PureView bahkan berhenti sesaat untuk memproses banyaknya data citra yang harus dicerna menjadi sebuah foto. Tentu, keduanya sangat jauh dari 100MP.
Baca juga:
Lenovo Bakal Luncurkan Smartphone 5G dengan Kamera 100 MP?
OnePlus Siapkan Smartphone Baru, Tetapi Bukan Layar Lipat
Huawei P30 Series Resmi Dijual di Indonesia, Berapa Harganya?
Redmi Dipastikan Segera Rilis Smartphone Dengan Snapdragon 855
Menurut Survei, Pengguna Tinggalkan Samsung Untuk Ganti ke Smartphone Ini
Samsung Galaxy A80 VS Galaxy A70, Mana Yang Terbaik?
Di Galaxy A80, Samsung Buang Dua Fitur Krusial Ini