Serangan cyber kini bisa diketahui lewat internet
Sebuah situs mampu menayangkan berbagai informasi mengenai cyber attack secara real-time.
Serangan cyber dalam beberapa bulan terakhir ini memang sulit dibendung. Untuk mengatasinya, sebuah perusahaan asal Jerman meluncurkan sebuah situs.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (9/3), Deutsche Telekom, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Jerman, meluncurkan sebuah website yang memperbolehkan pengguna untuk memonitor serangan cyber jika terjadi sewaktu-waktu. Beralamatkan sicherheitstacho.eu, situs ini mampu menampilkan berbagai serangan cyber di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Yang unik dari situs ini adalah kemampuannya dalam menyampaikan informasi tersebut secara real-time. Jadi, serangan apapun dan dari manapun akan segera diketahui keberadaannya oleh semua orang.
Memang situs ini tidak bisa menangkal serangan itu sehingga terkesan informasi ini tidak berguna. Namun, di masa yang akan datang, bisa saja diketahui demografi penyerang dan sasaran dari cyber attack ini.
Memang dalam beberapa bulan terakhir ini serangan cyber marak terjadi. Bahkan, serangan ini pun sudah berani menyasar perusahaan besar macam Apple dan Microsoft hingga Twitter dan Facebook. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang aman di era teknologi saat ini.
(mdk/nvl)