Situs SBY bobol, salah defacer atau sistemnya?
Apa yang dilakukan Wildan kemungkinan hanyalah ingin show-up dan masuk kategori defacer kecil.
Baru-baru ini dikabarkan bahwa situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diretas dan tampilan depannya berganti rupa. Apakah ini faktor keteledoran ataukah sistem website yang lemah?
Seorang pemuda lulusan STM Pembangunan Sipil bernama Wildan Yani S Hari ditangkap pihak kepolisian karena telah mengubah tampilan situs resmi Presiden SBY, Presidensby.info.
Setelah menjalani proses interogasi, pihak polisi menyatakan bahwa Wildan sama sekali tidak punya kepentingan politik untuk meretas situs SBY. Latar belakang Wildan tak lain hanya iseng.
Fakta yang cukup menarik adalah seperti apa yang diungkapkan Menkominfo Tifatul Sembiring. Dalam pernyataannya, Tifatul mengatakan bahwa dirinya sudah lama membentuk tim pengamanan situs pemerintah yang bekerja selama 24 jam non stop.
Namun, kenapa situs sekaliber pemerintah berhasil diretas oleh seorang pemuda lulusan STM? Apakah ini karena keteledoran dari penjaga atau memang ada hole atau celah yang terdapat pada website.
Menurut salah seorang mantan hacker yang ditemui merdeka.com dengan nick name Biadabs menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Wildan itu masuk dalam kategori deface.
Wikipedia menuliskan bahwa deface atau defacer sebagai orangnya adalah serangan terhadap sebuah website yang mengubah tampilan depannya dengan gambar yang diinginkan.
Mayoritas para defacer mempunyai tujuan tersendiri seperti tujuan politik, protes atau lainnya. Namun, terkadang ada juga aksi deface ini dilakukan oleh para lamers atau para newbie atau anak baru di dunia peretasan yang sengaja melakukan aksi tersebut hanya untuk show up atau unjuk gigi dan pamer saja.
Pada umumnya, baik itu defacer handal atau juga lamers, akan mencari hole atau lubang kelemahan pada sistem di website untuk masuk ke dalam root sistemnya. Kebanyakan, aksi defacer ini dilakukan dengan menggunakan SQL Injection dan Remote File Inclusion (RFI), namun banyak juga cara yang lainnya.
Nah, apabila menurut pihak kepolisian Wildan tidak mempunyai kepentingan apapun dan hanya iseng serta menurut Tifatul ada tim khusus yang menjaga website tersebut 24 jam nonstop, berarti dapat disimpulkan bahwa ada sisi lemah yang mudah ditembus oleh lamers sekalipun.