Soal berbagi infrastruktur, Ericsson sependapat dengan Menkominfo
Banyaknya operator saat ini tidak berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat Indonesia
Head of CU Indonesia and Timor Leste, Ericsson, Thomas Jul, mengatakan sependapat dengan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, soal berbagi infrastruktur operator selular.
"Itu merupakan isu fundamental efisiensi jaringan di Indonesia karena terlalu banyak operator selular di negeri ini," ujarnya pada acara pemaparan data riset Ericsson di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (3/12).
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Bagaimana menurut Menkominfo, industri telekomunikasi Indonesia bisa menjadi lebih sehat? “Sudah bagus, tiga operator ini sehat. Dan saya minta jangan ada perang harga supaya industrinya sehat, investasinya berkelanjutan, perusahaannya lebih bagus, dan ujungnya, kan, ke pelayanan, ke masyarakat,”
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Siapa yang mendorong Telkom untuk menerapkan keterbukaan informasi? Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong seluruh perusahaan BUMN untuk terus menerapkan prinsip keterbukaan informasi dan program keberlanjutan demi terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
-
Kapan PT. Metrocom Global Solusi didirikan? Pada 1998, Bobby dan rekannya berhasil mendirikan PT Metrocom Global Solusi (MGS).
Dia juga mengatakan, bahwa terlalu banyaknya operator saat ini tidak berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Di luar negeri saja, katanya, tak sebanyak di Indonesia. Operator selular di Indonesia saat ini tercatat ada tujuh, yakni PT. Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT. XL Axiata (XL), PT. Indosat (Indosat), PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria), PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT. Smartfren dan PT. Bakrie Telecom
"Saya tidak melihat pasar di sini membutuhkan operator selular dalam jumlah banyak. Dan hal itu menurut kami adalah ide yang bagus. Nah, untuk memastikan network sharing bisa menguntungkan, kami pun sudah pernah melakukannya," jelas Dia.
Sebagaimana diketahui, Menkominfo pernah menyatakan bahwa pihaknya mendorong agar tarif internet per kilo byte bisa turun. Salah satu cara adalah meminta para operator selular untuk melakukan berbagi infrastruktur.
Hal ini, kata Dia, bertujuan agar terjadinya efisiensi sehingga berujung terhadap harga per kilobyte bisa dijual lebih murah.
"Ini yang terus dilakukan pemerintah," jelasnya belum lama ini.
Yang dimaksud dengan sharing infrastruktur ini berupa penggunaan Base Tranceiver Station (BTS) secara bersama-sama.
Baca juga:
Hakan Eriksson terpilih urus bisnis di Asia Tenggara dan Oceania
Ericsson: Balon Google masih uji coba, Zero Site sudah terbukti
Ericsson tiap tahun 'setor' Rp 71 triliun untuk lakukan riset
Bos besar Ericsson Group datang ke Indonesia
Facebook-Ericsson bangun laboratorium inovasi internet