Tebar Ancaman dan Aksi, Bisakah Hacker Bjorka Ditangkap?
Hacker jahat Bjorka terus menerus menebar ancaman dan aksi melalui peretasan data-data pribadi rakyat Indonesia. Setelah menghebohkan membocorkan 1,3 miliar data pengguna registrasi SIM Card Prabayar, ia mengklaim telah meretas data Presiden Jokowi.
Hacker jahat Bjorka terus menerus menebar ancaman dan aksi melalui peretasan data-data pribadi rakyat Indonesia. Setelah menghebohkan membocorkan 1,3 miliar data pengguna registrasi SIM Card Prabayar, ia mengklaim telah meretas data Presiden Jokowi.
Namun, pengakuannya itu telah dibantah Badan Intelijen Negara (BIN). Terbaru, ia mempublikasikan data diri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di jagad internet.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Data apa saja yang diserang oleh hacker di PDNS 2? Ransomware adalah jenis perangkat lunak rusak yang mencegah pengguna mengakses sistem, baik dengan mengunci layar sistem maupun mengunci file pengguna. Aktivitas berbahaya mulai terjadi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB, di antaranya melalui instalasi file malicious, penghapusan file sistem penting, dan penonaktifan layanan yang berjalan.
-
Bagaimana hacker di kasus PDNS 2 memberikan kunci dekripsi data? Ransomware yang mengatasnamakan Brain Cipher ini mengumumkan mengembalikan kunci deskripsi kepada pemerintah Indonesia.
-
Kenapa hacker bisa mengakses data penumpang di pesawat? Ketika berada di dalam pesawat, terutama pada masa kini, akses internet dapat dilakukan dengan melakukan sambungan internet ke Wifi yang disediakan oleh pesawat. Kemudahan internet yang diberikan oleh pihak pesawat tersebut tidak serta-merta membuat penumpang dapat menggunakan internet pesawat tanpa perhatian khusus. Wifi pesawat, khsuusnya yang bisa diakses secara gratis, merupakan koneksi internet publik yang memiliki risiko lebih tinggi diserang oleh hacker atau peretas.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
Dengan sederet kejahatan siber yang dilakukan Bjorka, apakah hacker ini bisa ditangkap? Sebab, ia sempat dengan jemawa menunggu digerebek lantaran aksinya itu. Pratama Persadha ahli keamanan siber dari Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) melihat untuk saat ini masih belum bisa. Kenapa?
"Karena dia bisa menyembunyikan identitasnya. Dia buat akun Telegram yang dia gunakan untuk menawarkan data hasil curiannya. Dia juga membuat grup Telegram yang dibuka tutup untuk orang-orang yang tertarik dengan data yang ditawarkan," ungkap Pratama saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (11/9).
"Tetapi memang akunnya di private, dia sembunyikan semua identitas aslinya. Dan khusus membuat akun itu hanya untuk penjualan data curiannya ini. Dia tidak pernah menggunakan akun Telegramnya untuk ikut group telegram lain atau berkomunikasi dengan orang lain selain yang ada di grupnya tersebut," tambah dia.
Karena identitas yang masih tersembunyi itu, Pratama mengakui belum mengetahui asal peretas itu dari Indonesia atau luar. Namun menariknya, peretas ini seakan tahu betul kondisi di negeri ini.
"Biasanya hacker-hacker asli luar negeri yang mencuri data dari Indonesia, mereka hanya jualan saja. Tidak mengerti apa isinya dan apa dampak politisnya. Lain hal dengan si Bjorka. Dia nampak mengerti sekali, bahkan melakukan profiling terhadap beberapa pejabat di Indonesia," ungkap dia.
Bjorka, dalam akun Twitter-nya mengatakan semua orang hingga saat ini tidak bisa melacak keberadaannya. Bahkan ia menyindir, saking bingungnya pemerintah akan menanyakan Google keberadaannya.
"Apakah kamu tahu bahwa kamu dan semua orang tidak ada yang bisa melakukan ini? karena sudah 21 hari sejak kebocoran pertama saya. dan kalian semua masih bingung harus mulai dari mana," kata dia.
(mdk/faz)