Teknologi Kamera Bawah Layar Belum Akan Tersedia Tahun Ini
Teknologi Kamera Bawah Layar Belum Akan Tersedia Tahun Ini
Tahun lalu di MWC Shanghai 2019, Oppo telah memamerkan teknologi smartphone masa depan, berupa kamera yang ada di bawah layar. Namun setahhun berlalu, nampaknya vendor smartphone asal Tiongkok ini makin pesimis.
Bahkan menurut pernyataan VP Oppo, teknologi ini masih belum akan muncul di 2020 ini. Melansir Gizmochina, Brian Shen yang merupakan VP Oppo menyebut bahwa seharusnya masyarakat tidak menaruh harapan tinggi terhadap teknologi ini.
-
Bagaimana OPPO Find N3 Flip menonjol di antara HP layar lipat lainnya? Selain Find N3, OPPO juga meluncurkan HP Flip terbarunya yang juga memiliki kekuatan kamera super. OPPO Find N3 Flip memiliki tiga kamera belakang yang juga merupakan hasil kerja sama dengan Hasselblad.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Dimana OPPO Find N3 dibanderol dengan harga Rp29,9 juta? HP ini dibanderol dengan harga Rp29,9 juta.
-
Apa saja yang membuat OnePlus 12 unggul dibandingkan iPhone 15 Pro? OnePlus 12 menawarkan chip Snapdragon 8 Gen 3, tetapi juga RAM 12GB atau 16GB, tergantung pada opsi penyimpanan yang dipilih (256GB atau 512GB), sehingga memiliki lebih banyak RAM daripada iPhone 15 Pro (8GB). Kamera utama 50MP, kamera telefoto 64MP dengan zoom optik 3x, dan kamera ultrawide 48MP. Di bagian depan ponsel terdapat kamera selfie 32MP. Kapasitas baterai 5.400mAh yang jauh lebih tinggi daripada iPhone 15 Pro, semuanya ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
Salah satu alasannya adalah kualitas gambar yang tidak akan sebagus kamera konvensional. Sang petinggi menyebut bahwa kualitas gambar sensor bawah layar tidak bisa mengusung resolusi tinggi.
Selain itu, teknologinya lebih rumit dari banyak teknologi lain yang ada di industri smartphone sebelumnya, sehingga masih jauh dari kata sempurna.
Sang VP menyebut bahwa ini adalah proses yang panjang dan sulit, namun teknologi ini akan muncul secara komersial setelah 2020.
Oppo Butuh Waktu
Sebelumnya, teknologi yang memiliki nama under-screen camera ini diklaim Oppo butuh waktu dua tahun untuk dikembangkan, dan mereka memulainya di 2017. Hal ini membuktikan kalau Oppo masih butuh waktu.
Hal ini dikarenakan pengembangannya cukup sulit. Karena ini adalah sebuah kamera yang ada di bawah layar, yang kameranya harus menembus layar untuk menangkap gambar, beberapa hardware khsusus disiapkan untuk teknologi ini.
Mulai dari modul kamera khusus agar cahaya bisa menembus layar, sensor yang lebih besar, bukaan atau aperture yang lebih lebar, serta piksel yang lebih besar pula.
Software juga salah satu hal yang penting. Pasalnya, kamera di bawah layar membutuhkan banyak sekali pemrosesan untuk memberikan hasil maksimal. Oppo sendiri secara spesifik membocorkan soal pemrosesan HDR yang lebih canggih, penghapusan 'kabut' dari hasil mentah foto, serta algoritma yang menghasilkan white balance secara tepat.
Oppo mengklaim bahwa kualitas gambar dari USC akan "mendekati smartphone konvensional." Hal ini tak terlalu banyak mengimplikasikan sesuatu, namun yang jelas teknologi ini masih belum terlalu sempurna sehingga belum setara kamera depan konvensional.
Kendala Oppo
Tahun lalu, Oppo menyebut bahwa ada beberapa rintangan yang harus mereka hadapi kala menempatkan sebuah kamera di bawah layar. Oppo menyebut beberapa hal tersebut mulai dari guratan cahaya, difraksi cahaya, color cast atau warna yang tak diinginkan, kabut, serta noise.
Semua ini masih belum 100 persen dihilangkan dari kamera tersebut, dan membuat USC masih memiliki kualitas yang jauh di bawah kamera depan konvensional. Lazim, mengingat cahaya harus melewat sebuah layar yang masih berfungsi normal sebelum mencapai sensor kamera. Di kamera konvensional, cahaya hanya akan melewat lensa.
Meski demikian, Oppo menyebut bahwa bagian kamera dari layar masih akan mendukung kepekaan touchscreen, dan jadi sangat ideal untuk smartphone anti-air.
(mdk/idc)