Ternyata Facebook juga bisa lacak pengguna yang tak punya akun
Data tersebut, lanjut Baser, bakal digunakan Facebook untuk meningkatkan produk dan layanan.
Fakta terbaru terkait bocornya data pengguna Facebook kembali terkuak. Aplikasi media sosial besutan Mark Zuckerberg itu diketahui dapat melacak penggunanya sekalipun mereka dalam keadaan tidak aktif, alias log out.
Hal tersebut diungkapkan Director of Management Product Facebook, David Baser. Tak hanya itu, Baser juga mengungkapkan, bahwa pengguna yang tak memiliki akun Facebook pun dapat dilacak keberadaannya.
-
Siapa yang terlibat dalam cerita lucu tentang update status di media sosial? Cerita Lucu Singkat 10: Update Status Dulu
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Bagaimana cara menghiasi media sosial dengan status Facebook yang kekinian? Ada banyak sekali status FB kekinian yang bisa ditulis dalam akun pribadimu. Status FB ini akan membuat FB-mu semakin penuh dengan keceriaan, keromantisan dan kekinian.
-
Kapan Facebook pertama kali diluncurkan? Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia. Facebook merupakan salah satu jenis media sosial yang sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, platform ini telah menjadi pusat interaksi online bagi jutaan orang.
-
Siapa yang mengunggah informasi lowongan pekerjaan palsu di Facebook? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dengan melakukan pencarian pada website https://www.pertamina-pmsol.com/recruitment/ hasilnya informasi tersebut memang merupakan informasi lowongan pekerjaan dari Pertamina, namun pendaftarannya sudah ditutup sejak 1 Agustus 2024.
Baser menyatakan, Facebook bisa melacak pengguna lewat informasi yang didapatkan via pihak ketiga, seperti IP adress, browser, informasi sistem operasi, cookies, identifikasi perangkat, hingga alamat situs web, atau aplikasi yang digunakan.
"Jadi, ketika pengguna mengunjungi sebuah situs web atau aplikasi via Facebook (seperti like, share button, Facebook Ads Tools, atau juga Facebook Login), kami akan menerima informasi langsung meski pengguna dalam keadaan log out atau juga tidak memiliki akun Facebook. Pasalnya, aplikasi dan situs web lain tidak tahu siapa yang menggunakan Facebook," kata Baser, seperti dikutip dari Trusted Reviews.
Data tersebut, lanjut Baser, bakal digunakan Facebook untuk meningkatkan produk dan layanan. Selain itu, juga bakal dipakai untuk meningkatkan faktor keselamatan serta keamanan platform dan terus menyediakan layanan pihak ketiga.
"Facebook Audience Network menciptakan situs lain dan aplikasi untuk memperlihatkan iklan dari para pengiklan. Jadi, saat kami mendapatkan permintaan untuk memperlihatkan Audience Network, kami membutuhkan sistem operasi orang yang akan dikirimkan sebuah iklan," jelasnya.
Dengan demikian, tambah Baser, pengguna yang mengakses internet pasti tak akan bisa lepas dari Facebook. Sebab, situs dan aplikasi yang mereka kunjungi pasti akan selalu terhubung dengan Facebook.
Meski berulang kali menegaskan tidak menjual data pengguna, namun kenyataannya Facebook menggunakan data pengguna dan dipakai untuk disesuaikan dengan iklan yang muncul di Facebook pengguna. Sehingga timbul kesan memata-matai yang dilakukan Facebook.
Facebook justru mengaku menggunakan data yang mereka peroleh dari situs lain untuk membantu pengguna, mulai dari di setelan bahasa, sampai membantu menganalisa pengunjung situs dan aplikasi, seperti gender dan usia.
Facebook turut berkata data-datanya yang didapatkan digunakan untuk melindungi pengguna, jadi bila ada IP address yang berasal dari negara lain untuk login ke akun Facebook seseorang, maka pengguna bisa diberitahukan.
Untuk masalah iklan, bila pengguna berkunjung ke situs travel, maka Facebook bisa mengetahui dan menawarkan iklan-iklan terkait hotel dan mobil sewaan.
Itulah yang menyebabkan mengapa saat kita mencari produk di sebuah situs, tiba-tiba iklan produk serupa muncul di Facebook.
Reporter: Jeko I. R.
Sumber: Liputan6.com