Tiga negara ini jadi tempat pengembangan Grab
Grab belum akan menaruh tempat R&D di Indonesia
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, saat ini Grab telah memiliki tiga tempat untuk pusat research and development (R&D). Tiga tempat itu bukan berada di Indonesia, melainkan di Seattle (AS), Beijing (China), dan Singapura. Dipilihnya tiga tempat itu sebagai R&D, lantaran ekosistem di sana sudah terbentuk.
"Ini karena semata-mata ekosistem startup dan lain sebagainya di sana sudah terbentuk. Meskipun awalnya Grab mulai di Malaysia, namun melihat ekosistem yang sudah terbentuk di Singapura, akhirnya dipilih Singapura sebagai salah satu tempat R&D sekaligus Headquarter kami," ungkap Ridzki saat menjadi pembicara pada acara Virtus Showcase 2016 di Jakarta, Selasa (16/08).
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Di mana motor listrik Grab bisa dikembalikan? Pengemudi atau pengguna tidak perlu mengembalikannya usai bekerja. Sepeda motor listrik ini dapat dibawa pulang.
-
Siapa yang dibantu driver GoCar Nurahman? Kabar driver GoCar bernama Nurahman viral di media sosial setelah unggahan akun TikTok Melzsia bercerita bahwa sang driver menyelamatkan nyawa ayahnya yang mengalami serangan jantung.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Bagaimana cara mendaftar sebagai driver Grab motor listrik? Anda bisa mendaftar di kantor Grab terdekat atau secara online melalui situs resmi mereka, yaitu register.grab.com.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
Lantas, kapan Grab akan menaruh tempat R&D di Indonesia? Dijelaskan Ridzki, Indonesia memiliki pasar yang besar untuk layanan ride sharing seperti Grab. Namun perlu diakui, ekosistem di negeri ini belum terbentuk.
"Market itu ada di Indonesia. Hanya saja, ekosistemnya masih sangat jauh dirasakan," terangnya.
Pria yang pernah berkecimpung di industri telekomunikasi ini pun tidak menjawab secara gamblang, apakah Grab juga akan menaruh pusat R&D di Indonesia manakala suatu saat ekosistem untuk layanannya sudah terbentuk.
"Mungkin bisa dipertimbangkan nanti," jelas lulusan State University of New York ini.
Selain itu, Ridzki juga mengungkapkan salah satu alasan mengapa Grab menentukan tiga tempat itu sebagai pusat R&D.
"Salah satu alasan kenapa kita bikin R&D di sana itu juga untuk melindungi data pelanggan. Hingga saat ini kita tidak pernah mengalami masalah dengan data pelanggan yang bocor," tuturnya.
Baca juga:
Grab for Work, solusi baru Grab untuk korporasi
Pemerintah sebut 1.450 kendaraan aplikasi online telah uji KIR
Menhub Budi: GrabCar ada di hati rakyat tapi logikanya belum masuk
GrabCar dan GrabBike sebut mengalami pertumbuhan 250 kali
Ini 3 syarat utama dari Menhub Jonan untuk GrabCar dan Uber