Waspada, Ini Deretan Izin Akses yang Diminta Aplikasi Koin Jagat yang sedang Viral
Saat ini, fenomena berburu koin Jagat semakin populer di masyarakat. Banyak pengguna yang memanfaatkan aplikasi Jagat untuk mengumpulkan koin.
Masyarakat di berbagai kota besar tengah ramai membicarakan aktivitas berburu koin yang memungkinkan mereka mendapatkan koin yang dapat ditukarkan dengan uang tunai.
Fenomena ini terjadi di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, di mana para pengguna memanfaatkan aplikasi bernama Jagat. Menurut Antara, Koin Jagat merupakan bagian dari permainan berburu harta karun yang ada di aplikasi Jagat.
-
Apa keunggulan aplikasi Siap Gepang? Keunggulan dari sistem aplikasi tersebut adalah sangat user friendly atau mudah digunakan di multi perangkat.Siap Gepang bisa diterapkan di jenis perangkat apapun seperti desktop, mobile telepon termasuk web browser.
-
Kenapa aplikasi Siap Gepang dibuat? Aplikasi akan mempermudah booking pendakian di Gunung Gede Pangrango Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango atau Siap Gepang merupakan aplikasi yang dikeluarkan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk memudahkan pendakian. Nantinya pendaki akan dibantu mendaftar tanpa terkendala registrasi rumit.
-
Di mana aplikasi Siap Gepang bisa digunakan? Keunggulan dari sistem aplikasi tersebut adalah sangat user friendly atau mudah digunakan di multi perangkat.Siap Gepang bisa diterapkan di jenis perangkat apapun seperti desktop, mobile telepon termasuk web browser.
-
Apa yang terjadi pada aplikasi Sirekap KPU di dapil DKI Jakarta II? “Dalam hitungan tersebut terdapat penggelembungan jumlah perolehan suara yang bila dijumlahkan melebihi jumlah DPT DKI Jakarta II,” kata Kiki, Minggu (18/2).
-
Siapa yang membuat aplikasi Siap Gepang? Sistem Aplikasi Pendakian Gede Pangrango atau Siap Gepang merupakan aplikasi yang dikeluarkan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk memudahkan pendakian.
-
Apa yang dilakukan oleh aplikasi Narajiwa untuk mahasiswa? Aplikasi itu bernama Narajiwa. Aplikasi tersebut dibuat untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada mahasiswa.
Aplikasi ini adalah platform sosial berbasis peta digital yang dikembangkan oleh Jagat Technology, sebuah perusahaan asal Singapura. Dalam permainan ini, pengguna diajak untuk mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi di dunia nyata.
Izin Akses Aplikasi
Pengguna aplikasi Jagat diwajibkan untuk memberikan beberapa izin akses agar dapat menggunakan fitur-fitur pencarian koin. Koin Jagat memiliki nilai yang bervariasi, mulai dari Rp 300 ribu untuk koin perunggu hingga Rp 100 juta untuk koin emas.
Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyatakan bahwa aplikasi Jagat meminta sejumlah izin akses dari smartphone pengguna.
"Izin akses yang diperlukan mencakup lokasi yang dibagikan selama 24 jam, foto dan video (akses galeri), device and other ID, health and fitness, serta informasi pribadi," ungkap Alfons mengenai izin akses yang diminta oleh aplikasi yang saat ini memiliki lebih dari 5 juta pengguna.
- Mengenal Koin Jagat, Aplikasi 'Berburu' Uang yang Viral di TikTok
- Karena Ini, Masyarakat Indonesia Sering Jadi Korban Penipuan Jasa Keuangan
- Waspada, Penipuan Modus Aplikasi Pajak Palsu Beredar di Media Sosial
- Aksi Pelajar Bantu Padamkan Api di Kios Milik Pedagang Sayuran di Karawang Ini Viral, Tuai Pujian
Lokasi Pemain Real Time
Sementara itu, hasil penelusuran Tekno Liputan6.com mengenai aplikasi Jagat yang tersedia di App Store menunjukkan bahwa aplikasi ini meminta izin untuk mengakses lokasi pengguna secara tepat.
Izin ini memungkinkan aplikasi untuk mengetahui posisi pengguna saat mereka menggunakan aplikasi atau situs web dari perusahaan lain. Selain itu, seperti yang dijelaskan oleh Alfons, aplikasi ini juga meminta izin untuk mengakses data lain, seperti Health & Fitness, Usage Data, Photo atau Video, User ID, dan Kontak pengguna.
Alfons menekankan pentingnya tanggung jawab besar bagi pengembang aplikasi, Jagat Technology, dalam melindungi data pengguna. Hal ini disebabkan oleh banyaknya metrik data yang diperoleh dari pengguna.
"Karena dengan user based lebih dari lima juta, jika mereka melanggar aturan dan menyalahgunakan data dengan melanggar hukum, mereka bisa ditutup. Jadi, sudah seharusnya pengembangnya sangat berhati-hati mengolah data," ungkap Alfons.
Ia juga menyarankan agar Kementerian Komunikasi dan Digital, bersama instansi terkait, melakukan pengawasan yang ketat serta menegakkan aturan yang ada jika terjadi pelanggaran.