Waspada, Sektor Energi di Indonesia Masih Dihantui Serangan Siber
CyberRes, Lini Bisnis Micro Focus, dalam laporan tahunannya menyebutkan bahwa Indonesia mesti berhati-hati terhadap serangan siber yang menargetkan industri energi. Setidaknya sampai dengan 12 bulan mendatang.
CyberRes, Lini Bisnis Micro Focus, dalam laporan tahunannya menyebutkan bahwa Indonesia mesti berhati-hati terhadap serangan siber yang menargetkan industri energi. Setidaknya sampai dengan 12 bulan mendatang.
Laporan tahun ini memperkirakan sektor energi sebagai salah satu industri paling rentan di Indonesia. Hal ini karena Indonesia menjadi target utama serangan di sektor energi pada tahun 2021.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker mendapatkan akses ke sistem perusahaan? Para peretas menggunakan jenis ransomware yang disebut Ragnar Locker, yang mengenkripsi berkas komputer dan membuatnya tidak dapat digunakan hingga korban membayar agar akses dapat dipulihkan.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
"Indonesia juga menjadi sasaran mayoritas kelompok pelaku pengancam besar, termasuk Lazarus APT, APT 10, Conti, dan Winnti Group," ujar Jeffrey Neo, Managing Director, Asia Tenggara & Korea, Micro Focus dalam keterangannya, Senin (19/9).
Dilanjutkannya, Indonesia juga tak sendiri. Serangan di sektor energi pada tahun 2021 sebagian besar menargetkan Amerika Serikat, Rusia, Qatar, Indonesia, Saudi Arab, Korea Selatan, Pakistan, Australia, Belanda, Iran, dan India.
"Sub-sektor yang paling terkena dampak adalah minyak dan gas, nuklir, pipa, dan gas alam. Sebagian besar serangan dilakukan oleh Energetic Bear, APT28, Kelompok pelaku ancaman APT10, Lazarus, APT34, Maze, Fin7, FIN8, dan MuddyWater," ungkap dia.
Meski begitu, menurut dia, kawasan Asia Tenggara masih memiliki peluang besar untuk membalikkan situasi, karena telah dilengkapi dengan pemahaman yang mumpuni mengenai lanskap terkini, penerapan taktik, hingga ancaman yang dapat muncul.
"Negara-negara di Asia Tenggara masih belum pulih dari dampak serangan siber tahun lalu, yang menyebabkan efek jangka panjang pada semua organisasi dan individu. Sementara tren ini masih berlanjut hingga 2022," jelas dia.
(mdk/faz)