XL lunasi semua hutang US dollar yang tak di-hedge
XL percepat pelunasan atas pinjaman dari Royal Bank of Scotland (RBS) sebesar 100 juta dollar
PT XL Axiata Tbk (XL) mengumumkan pelunasan dipercepat atas pinjaman dari Royal Bank of Scotland (RBS) sebesar USD 100 juta. Percepatan pelunasan pinjaman ini dilakukan seiring dengan proses pencairan pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
Menurut Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, mengatakan, menyadari sepenuhnya konsekuensi atas kondisi perekonomian global terhadap perusahaan, termasuk yang terkait dengan pinjaman XL dalam mata uang asing.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
"Oleh sebab itu, dengan penyelesaian semua pinjaman dalam US Dollar yang tidak di-hedge, kami berharap beban perusahaan menjadi berkurang, dan dapat mendukung kinerja XL ke depan," ujarnya kepada Merdeka.com melalui keterangan resmi, Selasa (27/10).
Dalam beberapa bulan terakhir, XL secara proaktif telah melakukan beberapa langkah untuk mengurangi resiko nilai tukar mata uang asing melalui Inisiatif Pengelolaan Neraca Keuangan.
Percepatan pelunasan utang dan konversi ke mata uang rupiah senilai total USD 580 juta tersebut, merupakan penyelesaian keseluruhan portofolio utang eksternal XL dalam US Dollar yang tidak diberikan fasilitas lindung nilai.
"Dengan demikian, hingga saat ini, seluruh pinjaman eksternal yang dimiliki oleh XL dalam USD yang tidak di-hedge telah dilunasi dan XL hanya memiliki pinjaman eksternal dalam US Dollar yang telah di-hedge hingga saat jatuh tempo," jelasnya.
Dian melanjutkan, bahwa langkah XL ini seiring dengan Agenda Transformasi yang sedang dijalankan, dimana Manajemen XL telah menjalankan rencana secara jelas dan nyata untuk secara proaktif memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui rangkaian Inisiatif Pengelolaan Neraca Keuangan yang mencakup pengurangan resiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.
(mdk/lar)