Serunya Memetik Kopi Ijen, Kopi Lokal Cita Rasa Internasional
Kopi Ijen memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Kebun kopi yang terletak di antara gunung Raung dan Gunung ijen membuat kopi ini istimewa. Setidaknya kebun kopi Desa Kalisat, Kecamatan Ijen ini mengolah 80 ton biji kopi setiap harinya.
Berlibur ke Bondowoso belum pas rasanya menyambangi pesona alam Gunung Ijen. Ya, Gunung Ijen memiliki nuansa alam yang eksotis. Gunung ijen terkenal dengan fenomena blue fire dan kawah birunya. Siapa sangka, Gunung Ijen juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Salah satunya kopi khas Ijen yang terletak di Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Dikelilingi gunungan Ijen dan gunung Raung menjadikan kopi Ijen komoditas unggul yang patut kamu coba saat berkunjung ke Bondowoso. Bagaimana tidak, kopi lokal ini mampu merambah pasar Internasional seperti Jepang, Belanda, Italia, Amerika dan negara lainnya. Tentunya, para pecinta kopi tak boleh ketinggalan mencicipi cita rasa kopi Ijen yang khas ini.
-
Kapan kopi pertama kali disangrai? Di wilayah Arab, biji kopi disangrai untuk pertama kalinya pada abad ke-15.
-
Kapan wilayah Kemuning pertama kali dibuka untuk perkebunan kopi? Mengutip Puromangkunegaran.com, wilayah perkebunan Kemuning pertama kali dibuka untuk perkebunan kopi pada 1814.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
-
Di mana letak Kampoeng Kopi Banaran? Ini adalah destinasi wisata yang populer di Semarang, tepatnya berlokasi di Jl. Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Gentong, Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
-
Bagaimana suasana kolonial dihadirkan di Piknik Kopi Lembang? Mengutip kanal YouTube berisi informasi sejarah, Jejak Siborik, suasana yang mencolok di kafe ini adalah khas masa kolonial. Dari depan, bangunan kafe tersebut menggambarkan gaya dari dua negara yakni Belanda dan Italia. Untuk konstruksi khas Belanda, bentuknya bisa dilihat dari ciri fasad yang tinggi dan kuno. Sedangkan gaya Italia jelas tampak dalam bangungan berbentuk segi lima, dengan atap yang mengerucut.
-
Apa yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung di Kebun Kopi De Karanganjar saat ini? Kini, mengunjungi kebun kopi tertua di Jawa Timur ini tidak hanya belajar tentang sejarah. Ada juga kafe yang seluruh sisinya estetik.
©2021 Merdeka.com/Al-Kindi
Kebun kopi yang dikelola petani dari PT Perkebunan Nusantara XII ini tumbuh subur. Kebun Kalisat Jampit memiliki ketinggian 1.000 hingga 1.500 mdpl. Berada di lereng Gunung Ijen yang aktif membuat kopi ini memiliki cita rasa dan aroma unik. Diolah dan diproses oleh petani lokal Kecamatan Ijen, membuat kopi ini mempunyai daya tarik khusus.
Menariknya, kamu bisa mengikuti proses pengolahan biji kopi Ijen ini. Dari memetik kopi dari pohonnya sampai proses pengolahan. Buah kopi dipetik dari ketinggian 2-3 meter. Saat memetik, tingkatkemasakan biji kopi harus diperhatikan dengan baik. Hanya buah kopi yang berwarna merah yang siap petik.
Sejuknya udara pegunungan dan keindahan panorama Gunung Ijen dan Gunung Raung pun tak boleh dilewatkan. Kamu wajib mengabadikan di sela memetik buah kopi.
©2021 Merdeka.com/Al-Kindi
Buah kopi yang sudah matang selanjutnya masuk ke dalam tahap sortasi. Pada tahap inilah kamu harus jeli memilah buah kopi terbaik. Proses sortasi buah kopi menjadi tantangan tersendiri yang patut kamu coba. Kamu harus memilah buah kopi terbaik di antara buah yang cacat dan terserang penyakit. Tak hanya itu, kotoran yang ikut terambil saat proses panen juga harus kamu pisahkan.
Buah kopi yang terpilih akan diproses pada tahap pengupasan. Biji dan kulit buah kopi akan terpisah secara otomatis menggunakan mesin. Kopi Arabika Ijen ini juga harus melalui tahap fermentasi selama satu bulan. Fermentasi akan mengurai senyawa lendir oleh mikroba alami dibantu oksigen dari udara.
©2021 Merdeka.com/Al-Kindi
Jangan khawatir, tidak perlu menunggu satu bulan. Hasil fermentasi sudah tersedia pada periode sebelumnya. Biji kopi yang sudah difermentasi kemudian dicuci hingga bersih. Lendir kotoran sisa fermentasi disemprot dengan air mengalir. Kemudian masuk ke tahap pengeringan. Setidaknya perlu dua minggu biji kopi bisa benar kering merata.
Selanjutnya, proses pemisahan biji kopi dengan kulit tanduk. Biji kopi yang sudah terkelupas kulit tanduknya kemudian siap disangrai. Proses sangrai bertujuan untuk menciptakan aroma khas kopi. Penurunan kadar air dan perubahan warna menjadi coklat gelap terjadi pada proses ini. Kopi pun siap di giling menjadi bubuk kopi yang berkualitas.
©2021 Merdeka.com/Al-Kindi
70 kilometer dari pusat Kota Bondowoso, kamu bisa melihat proses pengolahan kopi Ijen. Berkarung-karung bubuk kopi terlihat di lapangan luas. Setidaknya 80 ton buah kopi diproses di pabrik pengolahan setiap harinya. Komoditas kopi Ijen ini akan memenuhi pasar kopi Nusantara hingga tujuan ekspor Internasional.
Selain melihat proses pengolahan kopi, kamu juga bisa mengunjungi perkebunan kopi Ijen.Perkebunan kopi Ijen ini dapat kamu kunjungi pada pukul 08.00 hingga 16.00 setiap harinya. Tarif yang ditawarkan sudah lengkap dari awal memetik buah kopi hingga biji kopi siap diseduh.
(mdk/Ibr)