Suku Mentawai, Hidup dan Melekat di Hutan
Suku Mentawai merupakan salah satu suku tertua di Dunia. Suku Mentawai sangat dekat dengan alam. Hutan menjadi penopang kehidupan mereka. Sandang, pangan, papan hingga obat-obatan tersedia melimpah. Bagi mereka hutan memiliki roh dan jiwa. Jika merawat roh hutan, maka kehidupan akan menyertai mereka.
Di tengah perkembangan teknologi di Indonesia, ada salah satu suku yang berpegang teguh pada paru-paru dunia yaitu hutan. Mereka Suku Mentawai, berada di Kepulauan Mentawai barat pulau Sumatera. Suku Kepulauan Mentawai ini sudah ada sejak tahun 500 SM. Salah satu suku tertua di dunia ini berpegang bahwa hutan adalah jantung kehidupan.
Sandang, pangan dan tempat tinggal mereka dapatkan dari hutan. Suku Mentawai menganut kepercayaan Arat Sabulungan. Mereka menganggap hutan, tumbuhan dan satwa memiliki roh dan jiwa. Semakin dekat dengan hutan, kekuatan spiritual mereka semakin kuat. Ketika roh tidak dirawat dengan baik, maka akan membuat kesialan bagi mereka.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Di mana lukisan tangan dan gambar binatang tertua di Indonesia ditemukan? Lukisan yang diperkirakan berusia antara 35.000 hingga 40.000 tahun di Gua Leang Pettakere di Maros Sulawesi Selatan berupa lukisan tangan dan gambar- binatang, termasuk babirusa dan ular.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
-
Di mana Sara Wijayanto berfoto? Ini dia foto terbaru Sara Wijayanto lagi nongkrong di Pasadena, California, Amerika.
©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet
Ada 3 pulau besar di kepulauan Mentawai. Pulau Siberut, Pulau Pagai Utara dan Selatan serta Pulau Sipora. Siberut menjadi Pulau terbesar dan banyak dihuni Suku Mentawai. Pulau dengan jarak 10 jam perjalanan kapal dari Padang, Sumatera Barat ini memang eksotis.
Suku Mentawai, memiliki keterikatan kuat dengan hutan. Mereka mempunyai makanan pokok sendiri. Sagu dan keladi menjadi makan mereka sehari-hari. Uniknya, padi bagi mereka hanyalah makanan sekunder. Pasalnya, hutan belantara menjadi habitat alami bagi sagu dan keladi.
Tak perlu khawatir, buah, sayur dan protein mereka tercukupi. Mereka dapat dengan mudah mencarinya di pedalaman hutan.
©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet
Keunikan Suku Mentawai juga terletak pada tatonya. Menariknya, mereka membuat tato dari bahan yang alami bersumber dari hutan. Bagi mereka, tato merupakan identitas dan gambaran keharmonisan alam dan penghuni hutan. Tato suku Mentawai dianggap sebagai tato tertua di dunia. Pakaian yang tidak terlalu tertutup membuat taot mereka terlihat jelas.
Meski begitu, Suku Mentawai 3 jenis pakaian yaitu Pakaian adat Sikerei, pakaian adat Pangureijat, dan pakaian aktitas sehari-hari. Bahan pembuat pakaian mereka berasal dari hutan. Tak hanya tato dan pakaian saja, rumah adat mereka juga bersumber dari hutan.
Kayu, bambu dan dedaunan alami menjadi bahan baku rumah mereka. Paru-paru dunia ini memang membuat para Suku Mentawai menjadi manusia yang berkecukupan.
©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet
Saat sakit mereka tak perlu ke dokter. Suku bangsa Proto Melayu ini turun termurun menggunakan bantuan Sikerei, seorang dukun yang dinobatkan melalui upacara Taddek. Berbagai macam penyakit dapat mereka sembuhkan. Mulai dari flu, sakit kepala, sakit perut, hingga pengobatan patah tulang.
Bahan obat dari alam mereka ramu di dalam hutan.Tanaman obat akan diparut dan diambil sarinya. Dedaunan, batang, akar hingga umbi-umbian mereka gunakan.Sebagai contoh pengobatan masuk angin. Sikerei biasa menggunakan daun gandarusa atau Justicia gandrus sebagai penyembuhnya.
Mulanya, tanaman obat ini dicuci di sungai terdekat. Kelestarian yang terjaga membuat sungai kepulauan Mentawai ini jernih. Mereka meramu obat dengan peralatan tradisional. Parut obat mereka terbuat dari dahan pohon paku yang berduri.
©2021 Merdeka.com/Martison Siritoitet
Suku bertato unik ini sangat dekat dengan hutan. Keceriaan mereka tergambar ketika dekat dengan hutan. Meskipun berada di tengah modernisasi, mereka tetap teguh menjaganya. Prinsip keharmonisan dengan alam akan mereka pertahankan. Merawat dan melestarikan hutan adalah faktor utama Suku Mentawai tetap ada hingga saat ini.
(mdk/Ibr)