Ternyata Hidup di Lingkungan Hijau Bikin Awet Muda, Ini Kata Peneliti
Peneliti ungkap rahasia hidup awet muda adalah hidup di lingkungan hijau. Simak penjelasan berikut ini.
Peneliti ungkap rahasia hidup awet muda adalah hidup di lingkungan hijau. Simak penjelasan berikut ini.
Ternyata Hidup di Lingkungan Hijau Bikin Awet Muda, Ini Kata Peneliti
Memiliki tubuh yang sehat akan membuat kita berumur panjang. Baik sehat secara fisik dan mental akan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Salah satunya adalah dengan melibatkan alam yang sehat dalam kehidupan kita.
Tak ayal, banyak dokter berpendapat bahwa resep menyembuhkan penyakit adalah dengan kembali ke alam.
Namun apakah hal tersebut benar adanya?
Penelitian baru mungkin menemukan penjelasan potensial atas beberapa manfaat hidup di lingkungah sehat berikut ini.
Dikutip dari Science Alert, Kamis (14/12) berikut informasi selengkapnya.
Hidup di Lingkungan Hijau Bikin Awet Muda
Sebuah penelitian berhasil mengungkap bahwaseseorang yang tinggal di wilayah yang dikelilingi alam cenderung memiliki usia biologis yang lebih muda.
“Studi ini merupakan upaya untuk mengukur dampak menguntungkan dari ruang hijau pada tingkat sel, dan sejauh mana ruang hijau dapat membantu mengimbangi dampak buruk terhadap lingkungan,” kata ahli ekologi sosial Aaron Hipp dari North Carolina State University.
Penelitian dilakukan dengan mengamati 7.827 orang dan lingkungan rumah mereka.
Para peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang tinggal di daerah hijau yang dipenuhi lebih banyak taman, kebun, pepohonan, dan tumbuh-tumbuhan lainnya memiliki telomer yang lebih panjang.
Telomer adalah bagian berulang DNA yang ditemukan di ujung masing-masing 46 kromosom kita, mencegah molekul genetik terurai seperti ujung plastik tali sepatu.
Telomer berada di suatu wilayah dalam rangkaian DNA yang terkait dengan umur panjang.
Setiap sel tubuh membelah, telomer akan menjadi lebih pendek, sehingga sel tidak dapat lagi membagi materi genetiknya dan garis selnya mati.
“Hal ini membuat telomer menjadi penanda penting usia biologis, atau seberapa rusaknya sel-sel kita,” jelas analis geospasial Universitas Edinburgh, Scott Ogletree.
"Peneliti tahu bahwa banyak variabel seperti stres dapat mempengaruhi seberapa cepat telomer kita rusak,” tambahnya.
Ruang Hijau Kurangi Stres
Kita barangkali sepakat bahwa meninggalkan hiruk pikuk kota menuju daerah pedesaan yang sejuk akan membuat tubuh menjadi lebih segar.
Hal tersebut dikarenakan masih banyak ruang hijau yang terawat sehingga membuat tubuh merasa nyaman.
Ruang hijau diketahui dapat mengurangi stres dengan berbagai cara.
Tumbuhan membantu melindungi dan mengisolasi kita dari lingkungan, menjaga lingkungan kita hingga beberapa derajat lebih dingin selama gelombang panas. Mereka mengurangi polusi udara dan suara.
Selain itu, ruang hijau dapat mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial serta dikaitkan dengan rendahnya risiko kejahatan.
Dampak Bila Ruang Hijau Menghilang
Manfaat alam sangat luar biasa bagi makhluk hidup. Namun kita tetap perlu memperhitungkan faktor-faktor risiko seperti polusi udara, serta dampak bila ruang hijau menghilang.
Sebuah studi juga menyoroti dampak ketidakadilan rasial dalam membatasi akses masyarakat terhadap ruang hijau.
Orang kulit putih non-hispanik dalam penelitian ini tinggal di daerah paling hijau, yang secara keseluruhan cenderung memiliki keragaman ras/etnis yang lebih rendah.
Apalagi dampaknya tidak begitu jelas ketika mempertimbangkan perempuan saja.
Hal ini menunjukkan bahwa risiko penyakit tambahan atau tekanan sosial tambahan mungkin memainkan peran yang lebih besar pada panjang telomer mereka.
“Ruang hijau sangat berharga bagi masyarakat, namun hal ini tidak cukup untuk mengatasi rasisme sistemik dan dampak segregasi ekonomi serta tantangan keadilan lingkungan,” kata Hipp.
“Studi ini menegaskan gagasan bahwa menciptakan ruang hijau di suatu komunitas adalah hal yang penting, namun sama pentingnya atau bahkan lebih krusial bagi kita untuk mengatasi kerusakan lingkungan, khususnya yang terkait dengan rasisme sistemik.” tambahnya.
Meskipun sebuah lingkungan minim ruang hijau, kita tetap bisa terhubung dengan alam dengan cara yang sederhana.
Salah satunya dengan memperhatikan serangga di sekitar rumah, melihat peliharaan atau dengan membuat taman kecil di balkon rumah.