10 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur, Wanita Harus Tahu & Waspada
Penyebab siklus haid tidak teratur yang harus diketahui dan diwaspadai oleh para wanita.
Sebagian wanita mungkin pernah mengalami telat haid atau menstruasi. Tidak sedikit pula yang memiliki siklus haid tidak teratur. Bagi wanita yang sudah menikah, telat menstruasi sering kali dikaitkan dengan kehamilan. Padahal, faktanya ada berbagai macam penyebab siklus haid tidak teratur.
Melansir dari Alodokter, menstruasi merupakan proses luruhnya dinding rahim yang disertai dengan keluarnya darah dari vagina. Siklus haid atau menstruasi biasanya berlangsung selama antara 28-36 hari. Sedangkan, menstruasi atau haid itu sendiri biasanya terjadi selama 3-7 hari.
-
Apa yang terjadi pada hewan yang menstruasi ketika kehamilan tidak terjadi? Jika kehamilan tidak terjadi, kadar progesteron akan menurun, dan pembuluh darah serta jaringan baru akan terlepas dalam bentuk darah menstruasi.
-
Apa saja penyebab haid tidak lancar? Bermacam-macam penyebab atau alasan bisa terjadi sehingga perempuan memiliki haid yang tidak teratur. Seperti stress berkepanjangan, efek samping obat-obatan, dan masih banyak lagi. Lengkapnya di bawah ini. Penyebab haid tidak lancar : 1. Stress Salah satu bagian otak yaitu hypothalamus sangat terpengaruh oles stress. Hypothalamus merupakan hormon yang mengatur periode haid. Maka dari itu ketika Anda mengalami stres maka tentu saja akan memberikan dampak pada kelancaran haid Anda. 2. PenyakitHaid yang tidak lancar dan tidak teratur bisa saja disebabkan oleh penyakit seperti jamur. Bisa saja karena jarang haid malah mengakibatkan tumor. 3. Penurunan berat badan yang drastisAnda dalam program diet atau berat badan turun dengan drastis? Hal ini bisa memberikan dampak pada jadwal haid Anda. Hati-hati, Anda bisa saja terkena anoreksia atau bulimia. 4. Tiroid 5. Hormon tidak seimbang
-
Kapan haid dianggap tidak lancar? Siklus haid yang normal umumnya adalah 28-35 hari. Tapi nyatanya hal ini tidak terjadi pada semua perempuan. Ada yang mengalami haid tidak lancar. Kadang tidak rutin sekali dalam sebulan, bisa saja sekali dalam dua bulan atau tiga bulan.
-
Kenapa robeknya selaput dara tidak memengaruhi siklus menstruasi? Menstruasi atau disebut juga dengan haid merupakan proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh wanita saat lapisan dalam rahim dilepaskan dan dikeluarkan melalui vagina. Menstruasi sendiri dijelaskan bergantung pada siklus menstruasi dan perubahan hormon dalam tubuh.
-
Mengapa siklus haid yang tidak teratur bisa menjadi masalah bagi wanita? Telat haid dan siklus haid yang tidak teratur dapat menjadi masalah kesehatan reproduksi yang mengganggu kenyamanan seorang wanita. Kondisi ini seringkali menyebabkan perubahan suasana hati, nyeri pinggang, perut terasa begah, sampai sakit kepala.
-
Apa yang bisa terjadi pada wanita jika siklus haid mereka tidak teratur? Telat haid dan siklus haid yang tidak teratur dapat menjadi masalah kesehatan reproduksi yang mengganggu kenyamanan seorang wanita.
Siklus haid atau menstruasi yang tidak lancar ini sering kali menimbulkan rasa khawatir. Baik itu saat mendapatkan siklus haid yang memendek, memanjang hingga tidak menstruasi sama sekali. Siklus menjadi lambat, cepat atau tidak teratur ini rupanya dapat menandai sejumlah kondisi medis.
Lantas apa saja penyebab siklus haid tidak teratur yang harus diketahui dan diwaspadai oleh para wanita? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (2/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Gangguan Tiroid
Melansir dari halodoc, penyebab siklus haid tidak teratur yang pertama adalah adanya gangguan tiroid. Kelenjar tiroid berperan dalam mengatur metabolisme dalam tubuh. Salah satu efek atau imbas apabila kelenjar tiroid tidak bekerja dengan baik yaitu siklus menstruasi yang dapat terganggu.
Terdapat beberapa gejala saat kelenjar tiroid terganggu atau tidak bekerja dengan baik. Seperti mudah lelah, kerontokan rambut, berat badan naik-turun drastis hingga haid atau menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan PCOS. Sindrom ini dapat memicu siklus menstruasi penderitanya menjadi terlambat. Menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus, PCOS adalah adanya kelainan pada hormon serta sistem metabolisme tubuh. Sehingga mengakibatkan fungsi indung telur menjadi terganggu.
Kondisi tersebut pada akhirnya mampu membuat siklus haid menjadi tidak teratur. Sayang, hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab PCOS. Namun, ada dugaan kuat PCOS berkaitan dengan kondisi lain seperti sindrom metabolik atau resistensi insulin.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Penyebab siklus haid tidak teratur yang ketiga adalah adanya ketidakseimbangan hormon. Terdapat dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus menstruasi wanita. Kedua yakni hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan. Termasuk pula siklus menstruasi.
Apabila salah satu hormon bermasalah, siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh. Ada berbagai faktor yang hormon-hormon tersebut tidak seimbang. Mulai dari stres, kegemukan ataupun terlalu kurus.
Khusus bagi wanita yang masih terbilang muda berusia 20 tahunan atau di bawahnya, telat menstruasi dapat dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur. Meski begitu, seiring berjalannya waktu kondisi tersebut akan membaik. Artinya, semakin dewasa seorang wanita, maka menstruasi akan kian teratur.
4. Pemakaian Alat Kontrasepsi
Penyebab siklus haid tidak teratur yang ke empat juga bisa disebabkan oleh penggunaan alat kontrasepsi. Misalnya seperti IUD (spiral) atau pil KB. Kedua alat kontrasepsi ini mampu mengakibatkan terjadinya perubahan berupa flek di antara siklus menstruasi. Dalam beberapa kasus, penggunaan spiral bahkan dapat menyebabkan darah yang keluar lebih banyak dibanding ketika menstruasi.
5. Pola Gaya Hidup
Penyebab siklus haid tidak teratur yang ke lima juga bisa disebabkan oleh pola gaya hidup tertentu. Misalnya apabila seseorang melakukan olahraga yang berlebihan atau mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Kondisi tersebut mampu mengakibatkan siklus haid menjadi tidak teratur. Selain itu, juga dapat dipicu oleh obesitas, stres hingga kurang tidur.
6. Penyakit Celiac
Penyebab siklus haid tidak teratur selanjutnya adalah menderita penyakit celiac. Penyakit celiac adalah penyakit autoimun akibat mengonsumsi gluten.
Saat tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun biasanya akan memberikan reaksi. Sehingga dapat merusak lapisan usus halus. Ketika usus halus rusak, penyerapan nutrisi pun akan menjadi terhambat (malabsorpsi nutrisi) hingga pada akhirnya menyebabkan siklus menstruasi turut terganggu.
7. Amenorrhea
Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan penyakit ini. Amenorrhea adalah salah satu gangguan pada reproduksi wanita. Gejala Amenorrhea biasanya ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi.
Amenorrhea sendiri terdiri dari dua jenis, yakni primer dan sekunder. Amenorrhea primer merupakan kondisi seseorang saat belum pernah mengalami menstruasi padahal sudah melewati usia 16 tahun. Sedangkan, Amenorrhea sekunder yaitu apabila seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil) tidak mengalami haid kembali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir.
8. Kista
Penyebab siklus haid tidak teratur berikutnya adalah bisa karena adanya kista. Atau lebih tepatnya kista ovarium. Tumor jinak ini mampu menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan ketika penderita menstruasi.
9. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes ternyata juga dapat menjadi salah satu penyebab siklus haid tidak teratur. Hal ini lantaran kadar gula darah yang tidak stabil dapat mempengaruhi perubahan hormon pada wanita. Kondisi inilah yang nantinya bisa membuat menstruasi menjadi terlambat atau tidak teratur.
10. Kanker Rahim
Penyebab siklus haid tidak teratur yang terakhir adalah menderita kanker rahim. Tahukah kalian, gejala kanker rahim pada stadium awal salah satunya dapat ditandai dengan terhambatnya siklus menstruasi. Akan tetapi, gejala akan berubah saat pasien sudah memasuki stadium lanjut. Penderita dapat mengalami pendarahan yang sangat banyak. Bahkan, dapat lebih banyak dibanding dengan pendarahan menstruasi normal.
Perlu digaris bawahi, gejala kanker rahim stadium awal tidak hanya ditandai dengan telat menstruasi saja. Penderita juga akan mengalami gejala mulai dari mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun hingga nyeri ketika buang air kecil maupun berhubungan seksual.