20 Penyebab Penebalan Dinding Rahim, Waspadai Sebagai Bentuk Pencegahan
Secara normal, ketebalan endometrium meningkat dan menurun selama proses menstruasi berlangsung. Ketika endometrium menebal tidak normal, itu dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa. Meskipun kondisinya tidak bersifat kanker, terkadang kondisi ini dapat menjadi pendahulu kanker rahim.
Penyebab penebalan dinding rahim acap kali tak disadari oleh sebagian besar wanita. Kasus ini disebut Hiperplasia endometrium. Endometrium adalah lapisan rahim. Salah satu dari sedikit organ tubuh manusia yang ukurannya berubah setiap bulan selama masa subur.
Ketika endometrium menebal, itu dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa. Meskipun kondisinya tidak bersifat kanker, terkadang kondisi ini dapat menjadi pendahulu kanker rahim.
-
Apa saja tanda-tanda yang sering dialami wanita dengan kista rahim? Mengutip laman Ciputra Hospital, tanda-tanda kista rahim di antaranya adalah sebagai berikut: Sering buang air kecil. Mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual. Mengalami nyeri panggul secara tiba-tiba. Mengalami perut kembung. Mudah merasa kenyang sekalipun hanya makan sedikit. Mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Merasa nyeri pada perut bagian bawah atau di sisi tempat kista muncul. Mengalami pembengkakan di area munculnya kista. Merasa mual dan muntah. Kesakitan saat buang air besar. Mengalami demam.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kenapa Rafathar potong rambut ? Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
Setiap bulan, sebagai bagian dari siklus menstruasi, tubuh wanita mempersiapkan endometrium untuk menampung embrio. Secara normal, ketebalan endometrium meningkat dan menurun selama proses berlangsung.
Dua hormon, estrogen dan progesteron, memicu siklus pertumbuhan endometrium ini. Lapisan rahim yang menebal secara tidak normal ini terbagi menjadi dua jenis, berdasar jumlah sel abnormal dan perubahan sel.
Berikut beberapa penyebab penebalan dinding rahim yang patut diwaspadai, beserta jenis dan gejalanya sebagai bentuk mencegah sakit.
Jenis Penebalan Dinding Rahim
Melansir dari FamilyDoctor, jenis hiperplasia atau penebalan dinding terbagi menjadi empat jenis. Berdasarkan sel abnormal dan perubahan sel, yakni hiperplasia endometrium sederhana, hiperplasia endometrium kompleks, hiperplasia endometrium atipikal sederhana, dan hiperplasia endometrium atipikal kompleks.
Dikutip dari Healthline dan ClevelandClinic, terdapat dua jenis utama hiperplasia endometrium. Bergantung pada apakah melibatkan sel yang tidak biasa, yang dikenal sebagai atipia. Dua jenis tersebut ialah:
1. Hiperplasia endometrium tanpa atipia
Jenis ini tidak melibatkan sel yang tidak biasa. Memiliki sel-sel yang tampak normal yang tidak cenderung menjadi kanker. Kondisi ini bisa membaik tanpa pengobatan. Terapi hormon membantu dalam beberapa kasus.
2. Hiperplasia endometrium atipikal
Jenis ini ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak biasa dan dianggap prakanker. Prekanker berarti ada kemungkinan bisa berubah menjadi kanker rahim tanpa pengobatan. Tanpa pengobatan, risiko kanker endometrium atau rahim bisa meningkat.
Mengetahui jenis hiperplasia endometrium yang Anda miliki, bisa membantu lebih memahami risiko kanker dan memilih pengobatan yang paling efektif.
Penyebab Penebalan Dinding Rahim
Siklus menstruasi Anda bergantung pada hormon estrogen dan progesteron. Estrogen membantu menumbuhkan sel-sel di lapisan rahim. Saat tidak ada kehamilan yang terjadi, penurunan kadar progesteron memberi tahu rahim untuk melepaskan lapisannya. Mulailah siklus menstruasi.
Saat kedua hormon ini seimbang, semuanya berjalan dengan lancar. Tetapi jika Anda memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit, hal-hal bisa menjadi tidak sinkron.
Dilansir dari Healthline dan ClevelandClinic, penyebab hiperplasia endometrium yang paling umum adalah terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesteron. Hal itu menyebabkan pertumbuhan sel berlebih. Beberapa penyebab penebalan dinding rahim yang umum terjadi karena:
FamilyDoctor.org ©2020 Merdeka.com
1. Mencapai menopause. Ini berarti Anda tidak lagi berovulasi dan tubuh Anda tidak memproduksi progesteron.
2. Berada di masa perimenopause, periode transisi dari menstruasi menuju menopause. Ovulasi tidak lagi terjadi secara teratur. Muncul siklus menstruasi yang tidak teratur dan hot flashes.
3. Melewati masa menopause dan telah atau sedang mengonsumsi estrogen (terapi penggantian hormon).
4. Memiliki siklus menstruasi tidak teratur, infertilitas, atau sindrom ovarium polikistik.
5. Minum obat yang bertindak seperti estrogen, misalnya pil atau obat kontrasepsi.
6. Obesitas. Wanita yang terlalu gemuk, disinyali memiliki risiko penebalan dinding lebih tinggi.
7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
8. Merokok.
9. Riwayat panjang haid tidak teratur atau tidak ada.
Hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko hiperplasia endometrium meliputi:
1. Berusia di atas 35 tahun.
2. Perawatan kanker payudara tertentu (tamoxifen).
3. Memulai menstruasi di usia muda
4. Memiliki riwayat keluarga kanker rahim, ovarium, atau usus besar
5. Mencapai menopause pada usia lanjut, disertai emiliki kondisi kesehatan lain seperti diabetes, penyakit tiroid, atau penyakit kandung empedu.
6. Menopause terlambat.
7. Tidak pernah hamil.
8. Memiliki penyakit tiroid.
9. Menjalankan terapi hormon atau terapi penggantian hormon (HRT) tamoxifen.
10. Tekanan darah tinggi kronis
11. Infertilitas (kemandulan)
Gejala Penebalan Dinding Rahim
Tanda paling umum dari ketebalan endometrium yang berlebihan, yang dialami oleh sebagian besar wanita. Berikut beberapa gejala penebalan dinding rahim dikutip dari Hellosehat dan Medical News Today:
1. Perdarahan hebat selama periode menstruasi yang lebih berat atau lebih lama dari biasanya.
2. Pendarahan setelah menopause.
3. Siklus menstruasi tidak teratur yang berlangsung kurang dari 3 minggu atau lebih dari 38 hari.
4. Siklus menstruasi yang lebih pendek dari 21 hari (dimulai dari hari pertama periode menstruasi hingga hari pertama periode menstruasi selanjutnya).
Kemungkinan terdapat gejala atau tanda-tanda yang tidak disebutkan di atas, namun dialami oleh wanita lain di luar sama. Bila memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu pada bagian kewanitaan Anda, konsultasikanlah.
Mencegah Penebalan Dinding Rahim
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Setelah memahami penyebab sekaligus gejala penebalan dindind rahim, alangkah baiknya mengikuti beberapa tips untuk mencegahnya menjadi sakit. Berikut tips mencegah penebalan dindind rahim mengutip dari Honestdocs, atau mengurangi risiko hiperplasia endometrium:
1. Apabila Anda menjalani terapi hormon estrogen setelah menopause, maka Anda dianjurkan pula untuk menggunakan progestin atau progesteron.
2. Selanjutnya bila periode menstruasi tidak teratur, pil KB (kontrasepsi oral) mungkin disarankan. Karena pil ini mengandung estrogen bersama dengan progestin. Bentuk lain dari progestin juga bisa digunakan.
3. Bila kelebihan berat badan, sebaiknya mulai menurunkan berat badan menuju ideal itu cukup membantu. Risiko kanker endometrium meningkat pada mereka yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
Itulah beberapa penyebab penebalan dindind rahim yang patut diwaspadai. Beserta gejala dan cara mencegah yang tepat. Menjaga kesehatan 'bagian kewanitaan' menjadi sebuah keharusan bagi setiap wanita. Semoga bermanfaat.