5 Bahaya Sampah Plastik Bagi Lingkungan & Kesehatan Makhluk Hidup, Wajib Diketahui
Hingga kini, masih banyak orang yang belum memahami bahaya sampah plastik.
Hingga kini, masih banyak orang yang belum memahami bahaya sampah plastik. Padahal bahaya sampah plastik wajib diperhatikan bagi setiap manusia. Hal tersebut karena sampah plastik bisa mencemari lingkungan. Tak hanya merusak lingkungan, sampah plastik juga bisa membunuh beragam makhluk hidup. Baik tanaman, hewan bahkan manusia sekalipun.
Sampah plastik mampu berisiko menimbulkan sejumlah macam penyakit mematikan. Mulai dari penyakit kanker hingga mengakibatkan kematian. Apalagi saat ini aktivitas belanja online kian marak. Sadar atau tidak, hampir seluruh pengemasan barang pengiriman akan menggunakan plastik. Bahkan bisa menggunakan plastik berlapis-lapis.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Kenapa sampah plastik menjadi masalah besar? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Kenapa membakar sampah plastik berbahaya bagi kesehatan? Membakar sampah plastik dapat mencemari udara dengan zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, dioksin, furan, dan volatil. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kanker, kecacatan janin, gangguan hormon, dan gangguan pernapasan.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Hal tersebut sesuai dengan riset LIPI pada medio April-Mei 2020. Tak hanya itu, data dari The World Bank 2018 memaparkan diperkirakan sekitar 1.27 juta ton sampah berada di laut. Sampah tersebut hasil dari kontribusi di 87 kota di pesisir Indonesia. Meski sudah ada riset dan data, nyatanya bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup masih kabur dari perhatian publik.
Lantas apa saja bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup? Melansir dari Liputan6.com, Selasa (8/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Merusak Rantai Makanan
Bahaya sampah plastik yang pertama adalah dapat merusak atau mengacaukan rantai makanan. Tahukah kalian, plastik yang mencemari laut mampu memengaruhi organisme terkecil di dunia seperti plankton. Baik itu sampah plastik berukuran kecil maupun besar.
jerseyshorescene.com
Saat organisme keracunan akibat menelan plastik, hal itu akan menimbulkan masalah lainnya. Khususnya bagi hewan lebih besar yang mengonsumsi organisme-organisme tersebut.
Kondisi tersebut nantinya dapat memengaruhi keseluruhan rantai makanan di bawah laut. Bahkan, bisa berakhir di dalam perut manusia sebagai predator puncak.
Mikroplastik Masuk Tubuh
Sejumlah ilmuwan sudah menemukan adanya mikroplastik di 114 spesies laut. Bahkan, sekitar sepertiganya berakhir di piring manusia. Sadar atau tidak, benda plastik BPA banyak bersentuhan langsung dengan makanan. Hal itu kan membuat metabolisme di organ hati pada akhirnya membentuk Bisphenol A.
resource.co
Bahaya sampah plastik kedua yakni mikroplastik yang mampu masuk ke dalam tubuh manusia. Pada tahun 2018, WHO menerbitkan penelitian yang mengejutkan, di mana mereka mengungkap keberadaan mikroplastik dalam 90% air kemasan. Hasil tesnya pun menunjukkan hanya 17 dari 259 sampel yang bebas dari plastik.
Mikroplastik tersebut akan terkandung di dalam air, kemudian masuk ke dalam organ tubuh ikan. Sehingga, hewan itu nantinya tidak akan bertahan hidup lama dan berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia. Kondisi itu lah yang menjadi salah satu faktor bahaya sampah plastik bagi kesehatan.
Limbah Beracun
Bahaya sampah plastik yang ketiga yaitu dapat terpapar limbah beracun. Kandungan racun tersebut bisa berada di dalam sampah plastik. Seperti diketahui, manusia membuat plastik secara artifisial. Di mana artinya mereka menggunakan sejumlah bahan kimia beracun saat membuat plastik.
©2021 Merdeka.com/mongabay.co.id
Karenanya, penggunaan plastik banyak dikaitkan dengan masalah kesehatan. Paparan bahan kimia pada plastik inilah yang akan memengaruhi kesehatan manusia.
Tak hanya di Indonesia saja, namun juga di seluruh dunia. Oleh karena itu, proses pembuatan, penyimpanan, pembuangan hingga keberadaan plastik dapat sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
Mengandung Zat Kimia Berbahaya
Bahaya sampah plastik selanjutnya adalah mengandung zat kimia berbahaya. Terutama dalam penggunaan sedotan. Tahukah kalian, sedotan dapat mengandung zat kimia berbahaya di dalamnya. Sedotan plastik pada umumnya terbuat dari polypropylene, yakni sejenis plastik yang berasal dari minyak bumi.
©Shutterstock.com
Meski Food and Drug Administration (FDA) menyatakan makanan polypropylene aman, akan tetapi tetap perlu diwaspadai. Sebab, bahan kimia dari plastik bisa bocor dan masuk ke dalam air.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Science juga menunjukkan bahaya sampah plastik bagi kesehatan seperti sedotan sekali pakai. Di mana senyawa yang ada dalam sedotan sekali pakai tersebut mampu memengaruhi kadar hormon estrogen pada manusia. Sehingga dapat memengaruhi kesuburan seseorang, terutama pada wanita.
Polusi Air
Bahaya sampah plastik berikutnya yaitu bisa menyebabkan polusi air tanah. Konservasi air telah menjadi perhatian di sejumlah negara. Mulai dari California hingga sejumlah bagian di India. Akan tetapi, air dunia berada dalam bahaya besar akibat dari pengaruh sampah plastik dan limbah yang bocor.
©sprinterlife.com
Diketahui, air tanah serta waduk merupakan salah satu sumber air yang begitu rentan terhadap kebocoran racun lingkungan. Bayangkan saja, berada di tempat pembuangan sampah setiap kali hujan, air itulah yang memungkinkan berada di dalam air minum. Sebab, air hujan akan terserap ke dalam tanah dan bahkan bisa menggenang.
Belum berhenti di situ, sebagian besar sampah serta polusi yang memengaruhi lautan di dunia juga berasal dari plastik. Kondisi tersebut tentu akan memberikan dampak buruk pada banyak spesies laut.
Parahnya konsekuensi juga bisa dirasakan bagi mereka yang mengonsumsi ikan dan kehidupan laut sebagai nutrisi. Tak terkecuali manusia. Melihat kenyataan tersebut, sudah sepantasnya sebagai makhluk hidup untuk tidak menganggap sepele bahaya sampah plastik.