5 Keutamaan Bulan Rajab, Tingkatkan Amalan Ini untuk Pahala yang Berlipat Ganda
Sepanjang bulan Rajab mengandung nilai-nilai luhur yang bisa diperoleh bagi hamba yang berniat dan bersungguh-sungguh meraihnya.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram atau dimuliakan. Hari ini, Rabu (2/2) bertepatan dengan awal bulan Rajab 1443 H. Dalam Islam, Rajab menjadi salah satu dari empat bulan yang dimuliakan.
Karenanya, sebagai umat Islam, alangkah baiknya untuk berusaha menjadi hamba yang taat dengan memahami keutamaan bulan Rajab ini. Selain itu mengamalkan sejumlah ibadah dengan lebih giat dan menghindari perbuatan dosa, dibanding waktu sebelumnya.
-
Apa itu Puasa Rajab? Salah satu amalan sunnah yang identik dengan bulan Rajab adalah Puasa Rajab, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan selama bulan Rajab.
-
Apa itu puasa Rajab? Puasa Rajab merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan pada Bulan Rajab dan bisa dimulai sejak tanggal 1 Rajab.
-
Apa saja keutamaan puasa Rajab? Keutamaan puasa Rajab pertama adalah sehari berpuasa lebih utama dibandingkan dengan berpuasa 30 hari pada bulan lainnya, kecuali bulan Ramadhan.
-
Kapan Puasa Rajab dilakukan? Waktu yang diutamakan untuk mengamalkan Puasa Rajab adalah pada ayyamul bidh atau pertengahan bulan.
-
Bagaimana niat Puasa Qadha di bulan Rajab? Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
Apalagi mengingat bahwa bulan ini kian mendekatkan akan hadirnya bulan Ramadan yang begitu agung. Dengan demikian sepanjang bulan Rajab mengandung nilai-nilai luhur yang bisa diperoleh bagi hamba yang berniat dan bersungguh-sungguh meraihnya.
Simak sejumlah keutamaan bulan Rajab lengkap beserta amalan yang patut ditunaikan berikut ini, seperti dihimpun dari NU Online, Rabu (2/2).
Doa Memasuki Bulan Rajab
©2020 Merdeka.com
Doa berikut ini diriwayatkan oleh beberapa ahli hadits, di antaranya Imam Al-Bazzar dalam kitab Kasyful Astar, Ibnus Sinni dalam kitab Al-Yaum wal Lailah, Abdullah bin Ahmad dalam kitab Syakir, Ibnu Abid Dunya dalam kitab Fadhail Ramadhan, Imam Al-Baihaqi dalam kitab Fadhailul Auqat, Imam At-Thabarani dalam kitab Mu’jamul Ausath, Abu Nu’aim dalam kitab Hilyatul Auliya’, dan bahkan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ
“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.” (Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Melansir dari NU Online, sejumlah data terkait, menyimpulkan bahwa hadits mengenai doa Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab berstatus dhaif (lemah). Namun para ahli hadits termasuk Imam An-Nawawi, memperbolehkan untuk mengamalkan karena tingkat kedhaifannya yang tidak terlalu parah, serta tidak berkaitan dengan masalah akidah dan ibadah mahdhah.
Keutamaan Bulan Rajab
©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman
1. Waktu yang Disukai Allah SWT
Bulan Rajab termasuk waktu yang disukai oleh Allah SWT. Sebagaimana bulan haram lainnya, yang tertuang di dalam kitab suci Al-Quran, Allah berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. At Taubah: 36)
Hal yang sama disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam salah satu haditsnya berikut ini:
"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada 12 bulan. Di antaranya ada 4 bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). Jadi, 4 bulan suci tersebut ialah (1) Dzulqo'dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.
2. Mendekati Bulan Ramadan
Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya'ban. Ini berarti hanya terpisah oleh satu bulan untuk mendekati bulan suci Ramadan. Para ulama bahkan menyambutnya dengan doa seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan harapan, bisa meraih Ramadan dengan kesempurnaan taqwa dan dibekali sejak bulan Rajab.
3. Bulan Bertobat
KH Sholeh bin Umar Assamarani atau lebih dikenal sebagai Mbah Sholeh Darat Semarang dalam NU Online, menjelaskan mengenai sebuah malam yang mulia di bulan Rajab disebut sebagai lailatu raghaib (ليلة رغائب).
"Janganlah Anda sekalian lupakan bahwa dalam awal Jum'at di bulan Rajab, maka malamnya disebut lailatu raghaib ketika berada pada sepertiga malam. Saat itu para Malaikat tujuh langit dan tujuh bumi berkumpul jadi satu di kanan kiri ka'bah dengan disaksikan oleh Allah. Saat melihat peristiwa itu, Allah menyampaikan bahwa apa yang diminta Malaikat akan dikabulkan. Dan Malaikat meminta pada Allah untuk memaafkan hambanya yang berpuasa Rajab. Dan Allah tegas menjawab telah memaafkan semua hambaNya itu".
Bola.com ©2021 Merdeka.com
4. Peristiwa Isra dan Miraj
Isra' dan Miraj biasanya diperingati di tanggal 27 Rajab. Meski begitu, para ulama berbeda pendapat terkait waktu terjadinya peristiwa Isra dan Miraj. Baca di sini.
Imam An-Nawawi menyebutkan bahwa pada malam Isra dan Miraj tersebut nabi diperintahkan untuk menunaikan sholat. Mengenai waktu ini belum dapat dipastikan.
Tapi jumhur ulaman tetap menanggapinya sebagai momen peringatan untuk mengingat usaha dan jerih payah Rasulullah SAW di saat Isra' dan Miraj. Terlebih mengingat berbagai kejadian yang mengiringi dan kisah pertemuannya.
5. Bulannya Nabi SAW
Dalam hadits yang bersumber dari Anas dengan kualitas hadits yang menurut Imam asy-Syaukani dalam Nailul Authar adalah hasan mursal, Rasulullah SAW bersabda:
رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعَبَانُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ
“Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulannya umatku." (Jami'ul Ahadits, no. 12682)
Amalan di Bulan Rajab
©Pixabay/Konevi
Terdapat sejumlah amalan yang alangkah baiknya bila semangat ditunaikan di bulan Rajab. Hal ini menukil dari salah satu riwayat Nabi SAW berikut:
عن عبد الله بن زبير رضى الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: من فرج عن مؤمن كربة فى شهر رجب وهو شهر الله الأصم, أعطاه الله تعالى فى الفردوس قصرا مد بصره ألا فأكرموا رجب يكرمكم الله عزوجل بألف كرامة
"Barang siapa yang melonggarkan satu beban kehidupan sesama saudara di bulan Rajab, Allah akan membangunkan istana untuknya di surga firdaus yang luasnya sejauh pandangan matanya. Karena itu, muliakanlah bulan Rajab, pasti Allah akan memuliakanmu dengan seribu kemuliaan."
Mbah Sholeh Darat Semarang dalam NU Online, menyebutkan ada sejumlah amalan dan keutamaan bulan Rajab, di antaranya:
Dzikir
Mbah Sholeh Darat menganjurkan untuk mengamalkan istighfar yang dibaca setiap pagi dan sore sebanyak 70 kali, serta bacaan dzikir lain.
"Barang siapa yang mengucapkan kalimat سبحان الحي القيوم sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari awal Rajab, mengucap سبحان الاحد الصمد sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari kedua, dan mengucap سبحان الرؤف sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari ketiga, maka tidak ada orang yang bisa menghitung pahalanya".
Puasa
Selain berdzikir dan berdoa, pada bulan Rajab umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa sebanyak-banyaknya, sebagaimana pada bulan-bulan haram lainnya.
Bersedekah
عن عقبة عن سلامة بن قيس يرفعه الى النبى صلى الله عليه وسلم انه قال: من تصدق فى رجب باعده الله من النار كمقدار غراب طار فرخا من وكره فى الهوى حتى مات هرما. وقيل الغراب يعيش خمسمائة عام
Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah swt akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua.
Muhasabah Diri
©Pixabay/SuleymanKarakas
Amalan yang sebaiknya ditunaikan selanjutnya ialah dengan bermuhasabah diri. Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah lalu.
ربي اغفر لي و ارحمني و تب علي
Rabbighfirli warhamni watub 'alayya.
"Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku."
Salah satu sayyidul istighfar yang bisa dibaca di pagi dan sore hari, yakni:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah.
Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau."
(mdk/kur)