7 Cara Menanam Sawi dengan Benar, Pahami Urutan dan Cara Perawatannya
Sawi merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang cukup mudah untuk dibudidayakan.
Cara menanam sawi dengan benar harus dilakukan sesuai dengan urutan yang sesuai. Sawi merupakan jenis sayuran yang populer dan banyak digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sawi merupakan sekelompok tanaman dari marga Brassica yang mana daun atau bunganya dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
Sawi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yang berbeda, yakni sawi putih dan sawi hijau. Meski berbeda, kedua jenis sawi ini sama-sama memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
-
Bagaimana cara mengolah sawi hijau? Anda bisa mengolahnya menjadi sayur bening, tumis, atau campuran omelet telur.
-
Bagaimana cara menanam cabai hiyung? Cabai hiyung ditanam dengan menebarkan bibit pada mulsa dari rumput rawa.
-
Apa kelemahan cabai? Cabai memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek. Pada suhu ruangan, cabai hanya dapat bertahan sekitar 2 hari, sedangkan dalam kulkas hanya sampai 6 hari.
-
Bagaimana cara menikmati Waduk Cacaban selain berenang? Wisatawan juga dapat melakukan berbagai aktivitas seperti piknik, memancing, atau bersepeda di sekitar waduk.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Heru memilih menanam cabai? Heru mengaku memilih jadi petani cabai karena kelebihan yang dimiliki tanaman tersebut. Jika padi dan jagung sekali tanam sekali panen, tidak demikian dengan cabai. Sementara cabai, dalam sekali tanam bisa dipanen antara 50-60 kali.
Sawi merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang cukup mudah untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi bisa hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah dan bisa ditanaman pada kondisi kering. Selain tidak rumit, menanam sawi untuk konsumsi pribadi juga tidak membutuhkan lahan yang luas.
Berikut cara menanam sawi dengan benar, dilansir dari laman kutanam:
Tentukan Lokasi
©Liputan6.com/Immanuel Antonius
Langkah awal sebelum mulai menanam sawi, sebaiknya kita menentukan lokasi tempat menanam sawi. Pada umumnya, sawi bisa tumbuh diberbagai lokasi namun sebaiknya pilihlah lokasi yang memiliki jenis tanah bagus.
Apabila tidak memiliki lahan yang cukup, sawi juga bisa ditanam di pot atau polybag untuk menghemat lahan. Dalam menentukan lokasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
- Saat melakukan proses pembibitan, usahakan bibit diberi pelindung agar tidak terlalu sering terkena pancaran matahari.
- Setelah masa pertumbuhan, barulah sawi bisa mendapat sinar matahri selama 10 hingga 13 jam perhari
- Suhu udara yang direkomendasikan untuk menanam sayuran sawi ialah berkisar antara 15 hingga 32 derajat celcius dengan tingkat kelembaban hingga 80 sampai 90 persen, yang artinya tanaman sawi harus selalu dalam keadaan basah, namun tidak sampai tergenang oleh air.
- Usahakan tanah di lokasi penanaman memiliki tingkat pH yang netral yaitu dikisaran angka 6 hingga 6,5.
Mengolah Lahan
Setelah menentukan lokasi penanaman, langkah selanjutnya ialah mengolah lahan tersebut sebelum memulai proses pembibitan. Caranya ialah:
- Gemburkan tanah menggunakan cangkul atau alat pertanian apapun
- Agar tanaman sawi mendapat nutrisi yang pas, pada saat menggemburkan tanah tambahkan pupuk kandang dan diaduk hingga tercampur secara merata di dalam tanah.
- Agar racun hilang, kalian bisa memilih untuk mendiamkan tanah selama 2 bulan sebelum ditanamai sawi
- Apabila kadar tanah di lokasi tanam kalian memiliki tingkat keasaman yang tinggi, kalian bisa menambahkan kapur pertanian seperti dolomit (CaMg (CO3)2) atau kapur kalsit (CaCO3). Setelah ditambahkan kapur, terlebih dahulu kalian diamkan tanah selama 2 minggu sebelum tanah ditanam sawi.
- Jika tanah sudah siap, buat gundukan-gundukan tanah dan beri lubang sebagai media tanam bibit sawi.
Pemilihan Bibit Sawi
Pemilihan bibit juga sangatlah penting. Hal ini dikarenakan hasil panen dipengaruhi oleh bibit yang bagus dan unggul. Dibutuhkan bibit kurang lebih sebanyak 750 gram untuk setiap hektar lahan tanam tanaman sawi. Adapun ciri-ciri bibit yang baik:
- Berbentuk bulat seperti bola dengan ukuran kecil
- Kulit dan Bibit harus berwarna cokelat
- Tekstur agak keras
- Permukaan luar licin dan mengkilap
- Coba rendam bibit ke dalam air, jika saat direndam bibit tidak tenggelam maka bibit tersebut akan menghasilkan sawi yang tidak maksimal.
- Apabila bibit yang diambil dari biji yang diambil langsung dari tanaman aslinya, harus yang memiliki umur paling tidak 70 hari.
Penyemaian Bibit
Setelah menemukan bibit yang sesuai, lakukan proses penyemaian. Isi polybag dengan 5 hingga 10 benih sawi dan disiram setiap dua kali sehati sampai daun muncul (bertunas). Untuk mempercepat pertunanasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari terlalu sering. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga kelembapannya.
Apabila tunas sawi sudah tumbuh, biarkan dahulu selama kurang lebih 10 hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Adapun langkahnya:
- Siapkan tanah, sekam, dan pupuk kandang
- Campur tanah, arang sekam, dan pupuk dengan perbandingan 2:1:1
- Setelah itu masukan campuran tersebut ke dalam nampan atau bisa juga kalian gunakan plastik kecil maupun daun pisang yang dibentuk seperti corong yang menjorok kedalam atau polybag.
- Lalu, masukkan bibit ke dalam media tanam yang sudah disiapkan
Tanam Sawi
Setelah muncul tunas, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan ialah mulai menanam. Tanam sawi pada gundukan-gundukan tanah yang sudah dibuat. Sebaiknya untuk tidak memberikan pupuk secara berlebihan karena bisa membuat sawi tidak tumbuh dengan maksimal
Cara Merawat
Setelah sawi sudah dipindahkan ke lahan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merawat sawi agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, yakni:
- Karena sawi merupakan tanaman yang harus tumbuh di tanah yang basah, maka sebaiknya lakukan penyiraman secara rutin.
- Lakukan Penjarangan, penjarangan merupakan proses pemotongan tanaman yang dilakukan ketika ada tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat, proses ini dilakukan setelah masa tanam berusia 15 hari. Penjarangan ini dilakukan agar sawi dapat tumbuh dengan maksimal.
- Jika ada tanaman yang mati atau terserang penyakit, segeralah untuk menggantinya dengan bibit lain.
- Lakukan Penyiangan, proses ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tanaman gulma yang mengganggu pertumbuhan sawi.
- Setelah tanaman sawi berusia tiga minggu, Anda bisa melakukan pemupukan kembali.
Cara melakukan pemupukan dengan melarutkan pupuk urea dengan air dengan takaran 1 sendok teh ke dalam air sebanyak 25 liter, kemudian siram larutan tadi keatas gundukan tanah yang berisi bibit yang telah ditanam tadi. Pupuk urea yang dipergunakan adalah sebanyak 50 kg untuk setiap 1 hektar lahan.
Cara Panen
Setelah kurang lebih 2 bulan masa penanaman, sawi biasanya sudah siap untuk dipanen. Adapun tahapan cara memanem sawi adalah:
Panen dilakukan dengan mencabut atau memotong pangkal batang dari tanaman sawi
Ketika sudah dipanen, sebaiknya sawi disimpan di ruangan sejuk dan tidak terkena matahari langsung agar tidak layu.
Berikan air untuk mempertahankan tingkat kesegaran tanaman yang telah dipanen.