Abu Janda Bikin Putri Gus Dur & Tokoh NU Murka, Sampai Disebut Rasis,Ngaco & Penyusup
Pernyataan kontroversional Abu Janda menuai beragam kritik dari tokoh Islam.
Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda, belakangan ini tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat. Hal ini karena sejumlah pernyataan yang ia lontarkan bersifat kontroversional.
Melalui akun Twitter pribadinya, Abu Janda melontarkan pernyataan ungkapan menyebut Islam sebagai agama arogan, serta pernyataan bernada rasisme yang ditunjukkan kepada Natalius Pigai.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa definisi rasisme yang paling umum? Rasisme secara umum dapat diartikan sebagai serangan sikap, kecenderungan, pernyataan, dan tindakan yang mengunggulkan atau memusuhi kelompok masyarakat terutama karena identitas ras.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Buntut dari cuitannya itu, Abu Janda pun diduga melanggar Pasal 28 a UU ITE, tentang ucapan yang menimbulkan ujaran kebencian antar golongan tertentu. Tak hanya itu, pernyataan Abu Janda di media sosial itupun juga menuai berbagai kritik pedas dari sejumlah tokoh Islam Nahdlatul Ulama (NU). Berikut ulasan selengkapnya:
Cuitan Abu Janda di Twitter
Melalui akun @permadiaktivis1, Permadi Arya alias Abu Janda menuliskan kalimat 'Islam Arogan' yang langsung menuai berbagai kritik dari masyarakat. Cuitan itu, disebut berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain.
Mulanya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya.
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," tulis Tengku Zulkarnain.
Kemudian, Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut, ada Islam yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," balas Abu Janda
Kalimat yang dilontarkan Abu Janda soal 'Islam Arogan' itupun langsung disorot oleh berbagai pihak, hingga menimbulkan kontroversi. Selain itu, Permadi Arya alias Abu Janda juga dilaporkan dengan kasus berbeda.
Ia disebut kembali melontarkan kalimat bernada ujaran kebencian yang ditujukkan kepada eks komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Hal tersebut dikarenakan, Abu Janda memakai kata 'evolusi' saat menegur Natalius Pigai. Atas cuitannya itu, DPP KNPI melalui Ketua Bidang Hukum DPP KNPI Medi Lubis, melaporkan akun @permadiaktivis1 ke Bareskrim Polri.
"Jadi yang kami laporkan di sini adalah dugaan adanya ujaran kebencian dengan memakai SARA ya dalam twitnya tanggal 2 Januari 2021 yang menyebut 'kau @nataliuspigai apa kapasitas kau, ah sudah selesai evolusi kau?'," kata Medi.
"Kenapa kami bilang begitu, contohnya salah satu adik kami ini ya. Beliau berasal dari Papua, dengan adanya kata-kata evolusi tersebut, sudah jelas maksud dan tujuannya bukan sembarang ngetwitt, tapi tujuannya adalah menghina bentuk fisik dari adik-adik kita ini yang satu wilayah dengan Natalius Pigai. Boleh ditanya ini saudara Amran Aso dari DPP KNPI juga berasal dari Papua, coba apakah tersinggung dengan apa yang diucapkan oleh Permadi? Iya (jawab Amran)," tambahnya.
Dilaporkan Polisi
Atas kasus ini, Abu Janda dilaporkan soal cuitan 'Islam arogan' yang ia sampaikan di akun Twitter @permadiaktivis1. Laporan tersebut bernomor: LP/B/0056/I/2021 tertanggal 29 Januari 2021. Pemeriksaan pertama terhadap Abu Janda pun dijadwalkan dilaksanakan pada hari ini, Senin 1 Februari 2021.
Abu Janda dilaporkan atas tindak pidana kebencian atau permusuhan individu dan atau antar golongan (sara) UU No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 tahun 2006 tentang informasi dan transaksi elektronik pasal 28 ayat (2) penistaan agama UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 156A.
Kritik Pedas Putri Gus Dur
Alissa Wahid/Foto: nu.or.id ©2021 Merdeka.com
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menyebut, ungkapan yang disampaikan Permadi Arya alias Abu Janda kepada Natalius Pigai, di Twitter, pada 2 Januari 2021 lalu adalah bentuk ujaran yang sangat rasis.
Putri sulung Gus Dur itupun bahkan mengatakan, jika ia keberatan jika Abu Janda dianggap sebagai salah satu representasi dari NU. Sebab, Abu Janda kerap kali membuat gaduh di media sosial. Selain itu, perilaku yang selama ini diperlihatkan ke publik, disebut sama sekali tidak sejalan dengan nilai atau prinsip ajaran NU.
“Itu rasis banget ya. Berlebihan dan nggak tawassuth (moderat) itu. Ketika berkomentar seperti itu, dia sudah menyalahi semua prinsip NU. Tawassuth, tawazun, tasamuh tidak ada, dan i’tidalnya tidak ada. Memang ngaco orang itu,” kata Alissa, mengutip dari laman nu.or.id (1/2/2021).
Tanggapan Ketua Dewa Penasihat PP GP Ansor
KH As’ad Said Ali/Foto: nu.or.id ©2021 Merdeka.com
Selain Alissa, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH As’ad Said Ali, juga menanggapi kontroversi yang tengah dihadapi oleh Abu Janda. Ia menyebut, Abu Janda juga ikut mencoreng nama baik Nahdlatul Ulama (NU).
Sebab, Abu Janda disebut sering mengenakan atribut NU dan mengklaim dirinya sebagai salah satu bagian dari organisasi Islam itu, akan tetapi sering membuat gaduh di media sosial. Menurut KH As’ad Said Ali, hal tersebut sama saja dengan memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi.
Sebagai Ketua Dewan Penasihat PP GP Ansor, beberapa waktu lalu Kiai As’ad sempat mempertanyakan mengenai Abu Janda kepada pimpinan Ansor. Hal itu dipertanyakan setelah Abu Janda selalu bicara ngawur tentang NU.
“Kesimpulan saya, dia penyusup ke dalam Ansor atau NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor atau Banser,” tegas Kiai As’ad.