Begini Sejarah Ramadhan Lengkap Beserta Tata Cara & Dalilnya
Sejarah Ramadhan lengkap beserta tata cara serta dalilnya.
Sejauh ini, sejarah Ramadhan masih menjadi peristiwa yang belum banyak diketahui oleh umat Islam. Siapa sangka, rukun Islam satu ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Bagi sebagian umat Islam, berpuasa ramadhan menjadi keberkahan tersendiri.
Setiap tahunnya, orang-orang akan berlomba-lomba mencari kebaikan dan menambah amal ibadah masing-masing. Ini sebenarnya menjadi salah satu bentuk kebahagiaan serta keberkahan yang tak ingin dilewatkan begitu saja. Terlebih ramadhan hanya datang satu tahun sekali.
-
Apa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Batubara untuk menyambut bulan Ramadan? Terakhir, ada yang namanya Pesta Tapai yang digelar sebelum Ramadan. Mungkin, tradisi ini masih terdengar asing di telinga, pasalnya Pesta Tapai hanya dilakukan oleh masyarakat Batubara. Tradisi ini masyarakat Batubara akan menjual berbagai macam jajanan di pasar. Bahkan, di beberapa gerainya terdapat pedagang lemang. Secara umum, kegiatan ini akan berlangsung selama 22 hari sebelum puasa dan tutup dua hari sebelum puasa pertama.
-
Apa tradisi unik yang dilakukan di Masjid Al-Mahmudiyah Suro saat bulan Ramadan? Mengutip dari kanal Liputan6.com, masjid tertua di Palembang ini memiliki sebuah tradisi yang dilaksanakan ketika bulan puasa tiba, yaitu berbagi Bubur Suro gratis kepada masyarakat.
-
Kenapa memberikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa menjadi tradisi di bulan Ramadhan? Selain menjadi tradisi, memberikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa juga bisa membakar semangat untuk menjalankan puasa selama satu bulan.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang dirasakan saat Ramadan berakhir? Seiring dengan terbenamnya matahari di akhir Ramadan, kita merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam Al-Quran berpuasa tidak hanya diberikan untuk umat zaman Rasulullah SAW saja. Umat sebelum zaman Nabi Muhammad SAW pun ternyata juga diwajibkan berpuasa. Karena itu, tidak ada salahnya bagi umat Islam untuk mengenal sejarah Ramadhan.
Lantas bagaimana sejarah Ramadhan lengkap beserta tata cara, tahapan serta dalilnya? Melansir dari berbagai sumber, Senin (10/4), simak ulasan informasinya berikut ini.
Dalil Puasa Ramadhan
Sebelum membahas sejarah Ramadhan, ada baiknya mengetahui dalil Ramadhan atau puasa Ramadhan terlebih dahulu. Adapun dalil-dalil puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
1. Dalil Rukun Islam
Selain Surat Al-Baqarah ayat 183, ada dalil lain yang menjelaskan tentang puasa ramadhan. Salah satunya adalah sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dalil ini menyatakan rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Islam.
Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan" (HR al-Bukhari dan Muslim).
2. Dalil Menjaga Pandangan
Dalil kedua tentang puasa ramadhan adalah dalil bahwa manfaat berpuasa salah satunya adalah menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Hal itu tentu adalah fungsi dari puasa yang bisa mengontrol hawa nafsu manusia.
Artinya: "Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya" (HR Imam Ahmad dan Imam al-Bukhari).
3. Dalil Dilipatgandakan Pahala
Puasa merupakan ibadah yang mempunyai pahala yang besar. Hal itu disampaikan dalam sebuah sabda dari Rasulullah. Hadits itu diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut ini adalah artinya:
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya" (HR Muslim)
Sejarah Ramadhan
Sejauh ini, sejarah Ramadhan masih menjadi peristiwa yang belum banyak diketahui oleh umat Islam. Siapa sangka, rukun Islam satu ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Puasa ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Dalam sebuah ayat Al-Qur’an Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Hal ini berarti bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan kepada Allah, salah satu ibadah yang wajib dilakukan adalah berpuasa. Melansir dari laman NU Online, sejarah ramadhan atau puasa diawali ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Yatsrib. Pada saat itu, puasa yang diwajibkan kepada umat Islam yaitu pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriah.
Sebelumnya, Nabi sudah melakukan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, sebelum muncul perintah untuk melaksanakan puasa ramadhan. Ketika ayat perintah puasa ramadhan turun, maka Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa ramadhan.
Sejarah Ramadhan Berpuasa
Puasa ramadhan inilah yang kemudian menggantikan puasa Asyura. Meskipun demikian, Nabi tetap mengizinkan umatnya untuk melakukan puasa Ayura. Akan tetapi puasa itu kemudian tidak lagi diwajibkan bagi umat Islam. Puasa Asyura kemudian menjadi puasa sunnah yang boleh dilakukan untuk menambah pahala.
Pada masa itu, Nabi melarang umat Islam untuk mendekati istrinya selama bulan ramadhan. Hal itu dilakukan untuk menghindari berhubungan intim yang dapat membatalkan puasa. Namun, para sahabat merasa keberatan dengan hal itu. Maka Nabi kemudian mengizinkan akan tetapi dilakukan pada malam hari setelah berbuka puasa.
Puasa ramadhan menjadi puasa yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa ini adalah sebagai bentuk atau sarana untuk meningkatkan takwa kepada Allah. Jika ada umat Islam yang tidak sanggup melaksanakan puasa ramadhan, maka diwajibkan untuk membayar fidyah.
Tata Cara Puasa Ramadhan
Selain sejarah Ramadhan dan dalil tentang puasa Ramadhan, umat Islam juga perlu mengetahui tata cara puasa Ramadhan. Sebagaimana ibadah lainnya, puasa ramadhan memiliki tata cara tersendiri yang diatur dalam syariat Islam.
Adapun tata cara puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
1. Niat
Langkah pertama adalah niat. Lakukan niat sebelum terbit fajar. Biasanya dilakukan pada malam hari sebelum puasa. Adapun niatnya adalah:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardli syahri ramadhani lillahi ta’ala.
2. Makan Sahur
Makan sahur adalah kegiatan yang dianjurkan ketika puasa. Sahur adalah makan yang dilakukan pada pagi hari sebelum imsak. “Telah bersabda Rasulullah SAW,’ Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya”.
3. Menahan Nafsu
Ketika imsak sudah tiba, maka Anda diwajibkan untuk menahan nafsu makan, minum, dan berhubungan seksual sampai pada terbenamnya matahari.
4. Berbuka Puasa
Setelah tenggelamnya matahari atau maghrib, maka yang perlu dilakukan adalah berbuka puasa. “Telah berfirman Allah Yang Mahamulia dan Maha Agung:”Hamba-hamba Ku yang lebih aku cintai ialah mereka yang paling segera berbukanya” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah).