Berpakaian Preman, Jenderal Polisi Kumpul sama Kawan Seangkatan di Akpol, Ada Momen Ngakak Usai Tanya Taruna
Kabaharkam guyon masalah pakaian bareng seorang taruna Akpol hingga bandingkan pangkat bintang. Begini momen selengkapnya.
Kabaharkam guyon masalah pakaian bareng seorang taruna Akpol hingga bandingkan pangkat bintang.
Berpakaian Preman, Jenderal Polisi Kumpul sama Kawan Seangkatan di Akpol, Ada Momen Ngakak Usai Tanya Taruna
Kabaharkam Komjen Pol Muhammad Fadil Imran berkunjung ke Akademi Kepolisian (Akpol) beberapa waktu lalu.
Kehadiran sang jenderal didampingi langsung oleh dua rekan seangkatan Fadil semasa di Akpol 1991 yaitu Wakapolda Jateng Brigjen Agus Suryonugroho dan Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar.
- Namanya Sama dengan Komjen Fadil Imran, Taruna Akpol ini Ternyata juga Anak Jenderal Polisi
- Kombes Polisi Blak-blakan Kehidupan Taruna Akpol Sangat Keras, Kehidupan Ditentukan Para Senior
- Jelang IBL, Para Taruna Akpol Diberi Pesan Oleh Komadan 'Jangan Pelanggaran Masih Panjang Kalian dan Kerjakan Tugas'
- Taruna Akpol Punya Nama Bermakna 'Pemuda Paling Ganteng', Jenderal Polisi Sampai Bilang 'Menang Banyak Kau'
Kunjungan Komjen Fadil sekaligus menyapa dan memberikan motivasi kepada seluruh taruna Akpol yang tengah menempuh pendidikan.
Namun di sela kegiatan, ia sempat 'guyonan' bareng seorang taruna dan dua jenderal rekan seangkatannya yang lain.
Seperti apa ulasannya? Melansir dari TikTok @koperasiakpol, Senin (5/2) berikut informasi selengkapnya.
Guyonan Fadil Imran, 'Bedanya Bintang Satu, Dua dan Tiga'
Komjen Fadil Imran bertemu dengan taruna Akpol bersama Brigjen Agus Suryonugroho dan Irjen Krisno Halomoan Siregar.
Meski ketiganya beda pangkat, namun mereka merupakan satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Akpol 1991.
Saat berbincang dengan seorang taruna, Komjen Fadil bercanda masalah pakaian, terlebih kala itu menggunakan pakaian 'preman'.
"Bedanya bintang satu, bintang dua, bintang tiga apa?," tanya Fadil Imran.
"Siap beda kepangkatan jenderal," jawab seorang taruna.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu malah menjelaskan perbedaan pangkat bintang dari sisi yang lain.
"Salah, kalau bintang satu itu harus pakaian dinas. Kalau saya bintang tiga bisa pakai baju preman.
'Syarat' Jadi Bintang Dua dan Tiga
Mengecilkan Perut
Guyonan Fadil berlanjut dengan menanyakan identitas sosok jenderal bintang satu yang ikut hadir mendampinginya.
"Kamu tahu ini siapa?," tambah Fadil.
"Siap Wakapolda Jawa Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Agus Suryonugroho Sarjana Ilmu Kepolisian, Magister Hukum, Akpol 91 Bhara Daksa " jawab taruna.
Saat menanyakan alasan Wakapolda Jateng berpakaian dinas, taruna tersebut menjawab bahwa sang jenderal masih bintang satu.
"Kenapa dia berpakaian dinas?," tanya Fadil.
"Mohon izin karena masih bintang satu jenderal," balas sang taruna.
"Nah iya. Jadi yang boleh pakaian preman bintang dua ke atas oke," tandas Fadil.
Selain pakaian, Komjen Fadil juga mengisyaratkan adanya syarat untuk Wakapolda Jateng supaya naik pangkat.
"Kasih tahu juga kalau mau naik bintang dua, bintang tiga harus?," tanya Fadil.
"Siap mengecilkan perut," jawab taruna.
"Kurangi makan go?," tambah Fadil.
"Siap gorengan," balas Taruna.
Sontak saja guyonan Fadil membuat dua rekannya dan jajaran tertawa ngakak.
Reuni Seangkatan Jenderal Beda Bintang
Pertemuan antara Kabaharkam Komjen Fadil Imran dengan Wakapolda Jateng Brigjen Agus Suryonugroho dan Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar sekaligus nostalgia keduanya semasa di Akpol.
Ketiganya sempat sama-sama menempuh pendidikan taruna di Akpol dan lulus pada tahun 1991.
Meski demikian rekam jejak karier Komjen Fadil Imran yang paling gemilang dibanding dua rekannya. Terlebih ia kini menyandang pangkat jenderal bintang tiga.
Di bawah Fadil ada Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar. Jabatan sebelumnya adalah Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Rekan keduanya yang masih bintang satu adalah Brigjen Agus Suryonugroho yang kini menjabat sebagai Wakapolda Jateng. Sebelumnya ia mengemban amanat sebagai Dirlantas Polda Jateng.