Punya Anak Jadi Bupati 2 Periode, Ibu Ini Tolak Kemewahan,Pilih di Kampung Jual Sayur
Putra sulungnya seorang Bupati di Timor Tengah Utara (TTU), NTT bernama Raymundus Sau Fernandes.
Memiliki kemewahan hidup menjadi sebuah impian bagi banyak orang. Lain halnya dengan Margaretha Manhitu. Seorang petani yang menjajakan hasil panennya di pasar ini memiliki banyak anak sukses.
Putra sulungnya seorang Bupati di Timor Tengah Utara (TTU), NTT bernama Raymundus Sau Fernandes. Sekian kali diajak ke rumah mewah dan nyaman, Margaretha selalu menolak dan memilih bertahan di desa.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Apa itu Intip Ketan? Intip ketan merupakan kuliner khas Bulan Ramadan. Makanan ini tidak bisa dijumpai pada bulan-bulan lainnya selain Bulan Ramadan.
Ingin tahu kisah Margaretha Manhitu yang tolak kemewahan, meski anaknya jadi Bupati dua periode? Simak informasi berikut ini.
Tolak Kemewahan dari Anaknya
Margaretha Manhitu bersama suami tercinta, Yakobus Manue Fernandez masih tinggal di rumah sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, NTT. Keduanya begitu menikmati kehidupan bertaninya meski sudah renta.
Baik dari mengurus ternak, hingga mengurus perkebunan dilakoninya sendiri. Menggendong hasil panen ke arah jalan raya besar, Margaretha naik angkot menuju pasar untuk menjual sayur-sayuran.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Seluruh anaknya telah sukses, termasuk anak pertamanya yang berhasil menjabat sebagai bupati selama dua periode. Meskipun begitu, tak pernah terlintas di benak Margaretha untuk menumpang hidup. Dia berpikir bahwa orang tua masih bertanggung jawab mengurus anak-anak.
Jualan Sayur di Pasar
Semua hasil perkebunan, seperti beras, jagung, dan sayur dijajakan sendiri oleh Margaretha di pasar. Sedangkan suaminya fokus mengurus ternak. Meski sekarang tinggal bersama seorang anak dan menantu, keduanya tetap ingin mandiri seperti biasanya.
©2020 Merdeka.com
Hasil panen padinya pun mereka tumbuk sendiri, bukan di bawa ke penggilingan. Setiap hasil jual ternak, langsung dibagi lima, untuk Margaretha dan keempat anaknya. Prinsip keduanya, bahwa semua hasil orang tua merupakan milik anak-anak.
Perjuangan Margaretha dan Suami
Menurut pengakuan sang anak, Margaretha dan Yakobus sudah terbiasa hanya tidur malam selama dua hingga tiga jam saja. Selebihnya untuk bekerja di ladang. Berprinsip bahwa bekerja tidak boleh berhenti, kecuali untuk istirahat dan makan.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Margaretha memiliki delapan buah hati, namun empat anak awalnya meninggal semua pada usia sekitar 3 atau 4 bulan. Kala itu hidup masih susah, sehingga tidak mampu hidup berkecukupan. Perjuangannya selama ini telah membuahkan hasil mengagumkan.
Tidak Butuh dengan Kemewahan
Margaretha beberapa kali diajak ke rumah mewah Raymundus. Namun saat ditinggal bertugas sebentar, tiba-tiba sudah tidak ada. Margaretha dan suami pulang lagi ke desa mengendarai ojek tanpa berpamitan.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Terkadang hanya menginap dua atau tiga malam saja, saat anak dan cucunya tengah sakit. Kalau tinggal selamanya, tidak pernah mau. Mereka merasa bahwa anak dan orang tua telah memiliki kehidupan masing-masing.
Margaretha tidak mau bergantung pada kemewahan yang digapai oleh setiap anaknya. Dia selalu berpesan pada Raymundus untuk selalu bekerja demi rakyat dan menjaga nama baik keluarga.
Masih Memberi Uang Saku Semua Anak
Setiap pendapatan hasil berjualan di pasar dan ternak dari Yakobus, pasti langsung dibagikan pada setiap anaknya. Seusai panen padi dan ditumbuk pun, Margaretha akan mengirim beras pada keempat anaknya setiap satu sekali.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Dia berpesan pada Raymundus untuk fokus dengan pekerjaan dan keluarga saja. Jika anak-anaknya memberi uang pada Margaretha, malah sering menerima teguran. Semua anaknya bisa dimarahi. Dia masih ingin menafkahi dan bertanggung jawab.
Pelajaran Berharga Bagi Setiap Anak
Sikap Margaretha dan Yakobus begitu menginspirasi. Meski anak sudah dewasa dan sukses, keduanya masih memberikan cinta yang luar biasa.
Nasihat orang tua yang masih selalu dibawa dan terkenang oleh Raymundus, bahwa hidup butuh kerja keras, jujur, dan tidak mengambil hak orang lain.
"Pelajaran hidup bagi kami, anak dan cucu. Paling pertama kerja keras, yang kedua menanamkan kejujuran, pakai dari keringat sendiri, dan jangan mengambil yang bukan hak," ujar Raymundus dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier.