Buntut Temui Presiden Israel, Begini Nasib 5 Kader NU
PBNU akan panggil kelima kadernya yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.
Buntut Temui Presiden Israel, Begini Nasib 5 Kader NU
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menanggapi kunjungan lima orang kadernya yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.
Mengutip NU Online, Selasa (16/7) Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyayangkan pertemuan itu di tengah situasi yang terus memanas antara Israel dan Palestina.
Gus Ipul menganggap bahwa NU selalu berada di garda terdepan mengutuk serangan Israel ke Palestina sejak Oktober 2023 lalu. Tentu saja kunjungan tersebut sangat menyakiti Nahdliyin.
“Kepergian mereka ke Israel mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul.
- Nasib Lima Kader NU Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog Ditentukan Sore Ini
- Salah Satu Cendekiawan NU yang Bertemu Presiden Israel Ternyata Staf Bupati Kudus, Begini Sosoknya
- 5 Kader NU Diajak LSM Bertemu Presiden Isaac Herzog, Tujuannya untuk Sebarkan Kebaikan Israel
- 5 Nahdliyin Berkunjung ke Israel dan Bertemu Presiden Isaac Herzog, Ini Sikap PBNU
Panggil 5 Kadernya yang ke Israel
Ketua PBNU Savic Ali akan memanggil lima kader NU yang bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog hingga viral di media sosial.
"Iya, dipanggil besok (hari ini)," kata Savic seperti dikutip ANTARA, Senin (15/7).
"PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU karena tidak semua yang ke sana itu kader NU," ujar Savic.
Sekjen PBNU Gus Ipul pun tak menjelaskan arah tujuan pemanggilan kelima Nahdiyin tersebut.
"Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," kata Gus Ipul.
PBNU juga akan memanggil pimpinan organisasi badan otonom dan lembaga yang berkaitan dengan kelima kader NU tersebut.
"Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," ujar Gus Ipul.
Savic Ali menyebut kunjungan tersebut dianggap tindakan yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.
Savic mengatakan bahwa kunjungan mereka tidak mengatasnamakan organisasi dan tidak diketahui pihak mana yang mendukung keberangkatan mereka ke Israel.
Unusia Segera Gelar Sidang Etik Pengajar yang ke Israel
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) juga akan segera menggelar sidang etik untuk salah seorang pengajarnya, yaitu Zainul Maarif yang menjadi salah satu dari kelima kader NU yang bertemu Isaac Herzog.
Adapun Zainul Maarif sendiri merupakan pengajar Filsafat di Unusia.
"Unusia akan menggelar sidang etik terhadap Saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut Unusia".
Senada dengan PBNU, pertemuan itu merupakan pertemuan secara individual, sehingga tidak ada kaitan apa pun dengan kegiatan kampus.
"Pertemuan Saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia," kata Kepala Biro Humas Unusia Dwi Putri.