Cara Membuat Essay Beasiswa Beserta Contohnya, Bisa Dijadikan Acuan
Cara Membuat Essay Beasiswa Beserta Contohnya
Cara membuat essay beasiswa penting untuk dipahami jika Anda berencana ingin melanjutkan pendidikan dengan program tersebut. Sebab, menyusun essay merupakan salah satu dari beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mengikuti seleksi penerimaan program beasiswa.
Essay sendiri biasanya kerap disebut sebagai 'lembar promosi diri'. Hal ini dikarenakan essay umumnya berisi pemaparan kepribadian dari penulisnya yang menitikberatkan pada keinginan terbesar atau target dari si penulis.
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Siapa yang memuja Dewa Bes? Pada 2.000 tahun lalu koktail kuno ini diproduksi oleh sekte penyembah Dewa Bes atau manusia setengah kucing pada zaman dinasti Ptolemeus sebagai pemujaan kepada sang Dewa.
Dari essay itulah, para penyedia program beasiswa akan melihat dan menyeleksi siapa saja calon penerima beasiswa yang potensial. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui tips dan cara membuat essay beasiswa yang tepat.
Berikut merdeka.com merangkum tips dan cara membuat essay beasiswa yang bisa dijadikan sebagian acuan dilansir dari laman beasiswapascasarjana.com dan berbagai sumber, Senin (6/6/2022):
Cara Menulis Essay
1. Ketahui Tujuan Pemberi Beasiswa (Sponsor)
Sebelum menulis essay, tentu kita harus mengetahui terlebih dulu tujuan dari pemberi beasiswa atau sponsor itu sendiri. Dengan mengetahui keinginan mereka, Anda akan lebih mudah untuk menentukan arah atau gambaran dalam menulis essay.
Misalnya, ketahui apakah sponsor mencari kandidat dengan profil kemampuan kepemimpinan, aktif dalam organisasi, punya inovasi, atau kandidat yang memiliki prestasi akademik. Setelah tahu, materi essay tinggal diarahkan sesuai dengan latar belakang Anda.
2. Buat Tulisan yang Menarik
Yang dimaksud dengan tulisan menarik bukan hanya dilihat dari cara penulisannya saja. Tetapi juga sisi-sisi yang diangkat memiliki nilai lebih.
Anda mungkin bisa memulai dengan menceritakan latar belakang Anda, kenapa tertarik dengan beasiswa tersebut, dan alasan komite seleksi harus memilih Anda.
Mungkin bisa juga dijelaskan, apa yang bakal dilakukan jika berhasil mendapatkan beasiswa dan langkah selanjutnya dengan bahasa dan penyampaian yang menarik.
3. Ciptakan Kedekatan
Essay yang baik tidak saja unik, tapi juga memikat. Sebagai audience, komite seleksi akan membaca secara seksama essay yang Anda buat. Di sinilah unsur kedekatan tersebut perlu diciptakan, sehingga komite seleksi semakin yakin bahwa Anda adalah calon penerima beasiswa yang potensial.
Menciptakan kedekatan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya, ada sebuah posisi beasiswa S2 yang dibuka bagi lulusan S1 dengan prioritas kandidat yang sudah punya pengalaman kerja. Anda bisa menjelaskan tentang pengalaman kerja yang pernah dijalani. Lebih baik lagi dijelaskan jenis pekerjaan tersebut, posisi saat ini, dan capaian yang telah diperoleh.
Hal serupa juga berlaku untuk jenis beasiswa lain. Misalnya, ada sponsor yang siap membiaya beasiswa riset selama dua sampai tiga tahun dengan kriteria calon penerima memiliki pengalaman di bidang riset. Anda bisa mmenceritakan pengalaman tersebut. Mulai dari dengan siapa Anda berkolaborasi dan lain sebagainya.
4. Punya Target
Dalam essay yang Anda tulis juga penting untuk menuliskan target dengan jelas sesuai dengan visi misi dari sponsor atau si pemberi beasiswa.
Hal ini dikarenakan komite seleksi beasiswa umumnya cenderung mengunggulkan kandidat yang memiliki visi misi ke depan.
Mereka butuh mengetahui langkah konkret yang akan Anda lakukan usai menyelesaikan studi dengan bantuan beasiswa mereka.
5. Pakai Kalimat yang Jelas, Tepat, dan Benar
Selain tema dan isi essay, Anda juga perlu memperhatikan soal teknik penulisan. Dalam essay Anda harus memakai teknik penulisan yang jelas, tepat, dan benar.
Jelas yang dimaksud yakni apa yang ingin Anda sampaikan selaras dengan pemikiran komite seleksi. Sedangkan tepat berarti penyampaian essay Anda sesuai dengan yang mereka harapkan.
Yang terakhir, tulisan yang benar terkait dengan susunan kalimat, tata bahasa, maupun penempatan kata per kata dalam essay Anda.
6. Percaya Diri
Satu poin yang tak kalah penting dalam menulis essay adalah percaya diri. Tanpa melebih-lebihkan, Anda bisa menceritakan secara proporsional siapa Anda. Sikap percaya diri ini dbutuhkan untuk lebih meyakinkan komite seleksi. Tulislah essay Anda dengan antusias dan yakin.
7. Koreksi Essay
Sebelum essay dikirimkan langkah terakhir yang harus dilakukan ialah melakukan koreksi. Koreksi sangat dibutuhkan, terutama mengevaluasi apakah ada penyampaian yang keliru, penulisan yang salah, atau sisi tata bahasa yang perlu diperbaiki.
Cobalah untuk meminta penilaian beberapa orang yang memiliki pengalaman di bidang menulis, sehingga mereka juga bisa mengoreksi essay Anda.
Contoh Beasiswa
Berikut salah satu essay beasiswa dikutip dari laman duniadosen.com:
Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia
Oleh: Raymond Alfonso Parsaoran
Penulisan esai dengan judul “Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia” ditujukan untuk pemenuhan syarat pengajuan beasiswa Unggul Kemendikbud tahun 2017.
Saya mengawali penulisan esai ini dengan memperkenalkan diri. Saya memiliki nama lengkap Raymond Alfonso Parsaoran dan merupakan anak ke-2 dari tiga bersaudara. Saya lahir di ibukota Indonesia, yakni di Jakarta pada 5 Maret 1998 dan sekarang sedang menimba S1 Ilmu Hukum di Universitas Pembangunan Veteran Jakarta.
Ingin Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri
Tempat saya menempuh pendidikan S1 Ilmu Hukum termasuk ke dalam salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Jakarta. Secara umum orang beranggapan bahwa para mahasiswa yang bisa masuk ke PTN adalah orang-orang pintar. Saya pribadi, memiliki kisah perjuangan keras untuk bisa masuk ke PTN ini.
Banyak sekali hambatan dan kegagalan yang saya dapatkan selama proses berjuang masuk ke PTN. Salah satunya ketika gagal mengikuti SNMPTN karena tidak termasuk ke dalam 75% siswa terbaik di SMA.
Kegagalan ini membuat saya bisa belajar banyak hal, salah satunya terus berjuang untuk meningkatkan prestasi. Sebagai upaya untuk bisa meraih mimpi saya kuliah di PTN, maka saat jalur SBMPTN dibuka saya mencoba mengikutinya di beberapa PTN. Seperti di Universitas Brawijaya dan juga di UI.
Siapa sangka di kedua PTN tersebut saya juga mengalami kegagalan. Saya kemudian tidak pantang menyerah dan terus belajar dan terus belajar. Meskipun orang-orang terdekat saya memberi saran untuk masuk ke PTS, namun hati saya bergeming dan tetap ingin berjuang masuk PTN sampai titik darah penghabisan.
Kesempatan pun datang dari Universitas Pembangunan Veteran Jakarta, yang membuat saya lulus S1 Ilmu Hukum. Keberhasilan saya masuk ke Universitas Pembangunan Veteran adalah keberhasilan yang tertunda. Sekaligus menjadi bukti bahwa saya bisa mewujudkan mimpi kuliah di PTN.
Alasan Memilih Program Studi Hukum
Alasan kenapa saya memilih program studi Ilmu Hukum adalah karena saya memang menyukai bidang hukum. Lewat pilihan ini pula saya ingin memberikan kepastian hukum yang adil kepada masyarakat luas. Sekaligus berupaya untuk melunturkan stigma bahwa hukum itu “tajam ke bawah dan tumpul ke atas”.
Saya pribadi masih merasa sedih dengan kondisi hukum yang diterapkan di Indonesia, yang mana masih termasuk kategori buruk. Lewat latar belakang inilah saya berkeinginan untuk tekun mempelajari ilmu hukum selama kuliah. Sehingga ilmu ini bisa saya terapkan untuk membantu memperbaiki kondisi hukum di tanah air.
Meskipun sulit, namun saya yakin pasti bisa. Apalagi saya juga meyakini bahwa di masa mendatang akan ada lebih banyak lulusan Ilmu Hukum yang memiliki visi dan misi sama seperti saya. Sehingga kedepannya hukum di Indonesia akan terus membaik dan tercipta keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.