Cara Menghitung ROI dalam Keuangan, Kenali Pengertian dan Manfaat serta Kekurangannya
ROI merupakan singkatan dari return on investment. Artikel ini akan membahas tentang cara menghitung ROI dalam keuangan yang meliputi tentang pengertian dan kegunaannya.
Cara menghitung ROI adalah salah satu skill yang harus dimiliki oleh para investor atau pebisnis. ROI adalah tingkat pengembalian investasi secara keseluruhan dalam bisnis yang mereka jalankan. Dengan menghitung ROI, maka kemungkinan-kemungkinan akan bisa diprediksi dengan baik.
Masih banyak orang yang belum mengerti cara menghitung ROI. Terlebih perihal pengertian dan kegunaannya. ROI merupakan singkatan dari return on investment. Artikel ini akan membahas tentang segala hal tentang ROI.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara agar mendapatkan keberuntungan? Beruntung adalah salah satu faktor yang juga ikut menentukan jika seseorang telah berusaha sekuat tenaga dan menyerahkan hasil dari usahanya kepada takdir.
-
Bagaimana cara Gen Z berinvestasi dengan bijak? Penting untuk kembali ke tujuan investasi dan menghindari pikiran yang hanya mengikuti tren untuk berinvestasi tanpa terjebak oleh FOMO (Fear of Missing Out). Sesuaikan investasi dengan kemampuan finansial.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang cara menghitung ROI dalam keuangan yang meliputi tentang pengertian dan kegunaannya.
Pengertian ROI
Dilansir dari laman Liputan 6, ROI (return on investment) adalah sebuah metrik keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kemungkinan memperoleh pengembalian dari investasi. ROI tertulis dalam bentuk persentase. ROI adalah pengetahuan penting yang perlu untuk dipelajari.
ROI merupakan rasio keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari sebuah kegiatan penanaman modal. Penghitungan ROI berguna untuk melakukan evaluasi terhadap potensi pengembalian dari sebuah investasi.
ROI juga bisa disebut tingkat pengembalian atau hasil. Yaitu ukuran kinerja dan efisiensi suatu investasi. ROI dihasilkan oleh sejumlah modal setelah biaya dan pengeluaran selama periode waktu tertentu. Secara umum, investor, bankir, dan manajer menggunakan ROI untuk membandingkan efisiensi di beberapa investasi yang berbeda.
Ada dua hal yang bisa mempengaruhi ROI. Pertama: turnover dari operating assets atau tingkat perputaran aset yang dipakai untuk kegiatan operasional, yaitu tentang kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.
Kedua: profit margin, yaitu besaran keuntungan operasi yang tertulis dalam bentuk persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin bisa mengukur tingkat keuntungan perusahaan dan dihubungkan dengan penjualnya.
Cara Menghitung ROI
© pixabay.com/moritz320
Setelah mengetahui pengertian ROI, hal selanjutnya yang sangat penting untuk dibahas adalah cara menghitung ROI. Melansir dari laman Liputan 6, cara menghitung ROI sangatlah mudah. Anda hanya perlu mengurangi nilai awal investasi dari nilai akhir investasi. Kemudian membagi angka tersebut dengan biaya investasi. Hasilnya kalikan dengan 100.
Ada beberapa rumus yang perlu diketahui. Berikut ini adalah rumus cara menghitung ROI yang penting untuk dipelajari
(Nilai investasi saat ini - biaya investasi awal) : biaya investasi awal x 100
ROI juga dapat dihitung dengan beberapa cara lain seperti:
ROI = laba kotor - pengeluaran / jumlah investasi x 100
ROI = (keuntungan dari investasi - biaya investasi) / biaya investasi x 100
ROI = (pendapatan - harga pokok penjualan) / harga pokok penjualan x 100
Setelah mengetahui beberapa rumus ROI, maka hal selanjutnya adalah mempraktikkan untuk menghitung ROI. Cara menghitungnya sangat mudah. Anda hanya perlu mengikuti rumus yang sudah dijelaskan di atas.
Misalnya, Anda menginvestasikan uang untuk Anda belikan barang seharga 10.000.000, dua tahun kemudian, Anda menjual barang tersebut dengan harga 13.000.000. Cara menghitung ROI adalah sebagai berikut:
ROI = (13 juta - 10 juta) : 10 juta x 100
ROI = 3 juta : 10 juta x 100
ROI = 0.3 X 100
ROI = 30 %
Jadi, jika mengacu pada perhitungan yang telah dilakukan, investasi Anda selama dua tahun itu menghasilkan keuntungan sebesar 30 persen. Nilai investasi saat ini mengacu pada hasil yang diperoleh dari penjualan investasi bunga.
Manfaat dan Kekurangan Menghitung ROI
www.usatoday.com
Menghitung ROI memang bisa membuat Anda mudah untuk memprediksi dan mengetahui hasil keuntungan yang sudah atau akan didapatkan ketika melakukan sebuah investasi. Menghitung ROI memiliki keuntungan juga kelemahan.
Manfaat Menghitung ROI
Berikut ini adalah manfaat dalam perhitungan ROI:
1. Mendapatkan rasio industri sehingga bisa diketahui efisiensi dari penggunaan modal perusahaan.
2. Mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang sejenis.
3. Analisis tersebut untuk mengukur tindakan-tindakan yang dilakukan masing-masing divisi dalam mengalokasikan biaya dan modal.
4. Berguna untuk mengukur peluang profit dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
5. Berguna untuk keperluan kontrol dan perencanaan dalam mengambil keputusan.
Kelemahan Perhitungan ROI
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/EMprize
Selain memiliki kelebihan, perhitungan ROI juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Anda perlu mengetahui supaya bisa mempertimbangkan berbagai hal tersebut. Berikut ini adalah kelemahan perhitungan ROI yang perlu Anda ketahui:
1. Analisis perhitungan ROI ini sulit untuk membandingkan antara perusahaan sendiri dengan perusahaan lain. Hal tersebut karena praktik akuntansi yang diadaptasi oleh masing-masing perusahaan bisa berbeda. Hal itu membuat perolehan data dari perhitungan ROI hanya bisa dipakai untuk mengukur gambaran dari perusahaan sendiri.
2. Teknis analisis ini tidak bisa diukur dengan adanya fluktuasi nilai tukar uang dan daya beli.
3. ROI tidak memperhitungkan periode holding suatu investasi yang bisa saja menjadi masalah etika membandingkan alternatif investasi.
4. ROI tidak mempertimbangkan risiko. Padahal, dalam sebuah investasi, risiko merupakan satu hal yang penting juga untuk dipertimbangkan.