Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Niat Bahasa Arab dan Latinnya, Perlu Dipahami
Meski tergolong sunnah, syarat dan rukun sholat Idul Adha sebenarnya mirip dengan sholat lainnya. Demikian juga dengan beberapa hal yang membatalkan dan pekerjaan-pekerjaan hingga ragam ucapan yang disunnahkan.
Cara sholat Idul Adha merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan. Sebab hal ini ini akan berkaitan dengan sah atau tidaknya sholat Idul Adha yang dilaksanakan.
Meski tergolong sunnah, syarat dan rukun sholat Idul Adha sebenarnya mirip dengan sholat lainnya. Demikian juga dengan beberapa hal yang membatalkan dan pekerjaan-pekerjaan hingga ragam ucapan yang disunnahkan.
-
Apa saja keutamaan sholat Idul Adha? Melaksanakan sholat Idul Adha memiliki banyak keutamaan, terutama jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Pahala besar dijanjikan bagi mereka yang menjalankannya, dan ini menjadi bukti nyata keimanan seseorang di hadapan Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Apa makna mendalam dari sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender umat Islam yang dirayakan setiap 10 Dzulhijjah. Sholat ini memiliki makna mendalam yang tidak hanya mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarumat Muslim.
-
Kenapa babat sering dicari saat Idul Adha? Tiap Hari Raya Idul Adha, olahan babat paling dicari.
-
Kenapa sidang isbat Idul Adha penting? Dengan begitu, umat Muslim akan mengetahui kapan jatuhnya awal bulan Zulhijah dan Hari Raya Idul Adha.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
Hukum sholat Id adalah sunnah muakkadah alias sangat dianjurkan walau pun tidak wajib. Itu berlaku bagi laki-laki dan juga perempuan. Tidak seperti sholat lima waktu, ada beberapa perbedaan teknis dalam sholat Id.
Sholat Id tidak didahului dengan adzan maupun iqamah, niat dan anjuran takbirnya pun berbeda. Waktu pelaksanaannya sendiri yakni setelah matahari terbit hingga masuk waktu dhuhur. Lantas bagaimana sebenarnya cara sholat Idul Adha yang baik dan benar? Simak ulasan selengkapnya berikut yang berhasil dirangkum dari beragam sumber, Rabu (28/6).
Cara Sholat Idul Adha
Melansir dari laman resmi Kemenag Kepri, hukum sholat Idul Adha adalah sholat sunnah dua rakaat yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam ketika Idul Adha. Sebelum melaksanakannya, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid hingga tasbih.
Sholat dimulai dengan menyeru 'Ash-sholaatu jaami‘ah', tanpa azan dan iqomat. Lalu memulai dengan niat sholat Idul Adha. Selain itu sholat Idul Adha juga tidak didahului dengan sholat sunnah Qobliyah dan Ba'diyah. Demikian adalah cara sholat Idul Adha sesuai dengan rukunnya.
a. Niat sholat (imam dan makmum).
b. Takbiratul ihram.
c. Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak 7 kali. Di antara takbir disunahkan membaca zikir memuji Allah.
d. Membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan surat lainnya.
e. Rukuk dengan tuma’ninah.
f. Iktidal dengan tuma’ninah.
g. Sujud dengan tuma’ninah.
h. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
i. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
j. Bangkit dari sujud dan bertakbir.
k. Takbir zawa-id sebanyak 5 kali. Di antara takbir disunahkan membaca zikir memuji Allah.
l. Rukuk dengan tuma’ninah.
m. Iktidal dengan tuma’ninah.
n. Sujud dengan tuma’ninah.
o. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
p. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
q. Duduk tasyahud dengan tuma’ninah.
r. Salam.
s. Tertib melakukan rukun secara berurutan.
Setelah selesai melakukan seluruh rangkaian cara sholat Idul Adha, biasanya dilanjutkan dengan khotbah dan membahas tentang hukum kurban dan Idul Adha. Pada momen Idul Adha umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir.
Takbiran dilaksanakan sejak ba'da subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan setiap selesai sholat fadhu.
Niat Sholat Idul Adha
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى
Artinya:
“Aku niat melaksanakan sholat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Atau bisa lebih lengkap:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإ/ِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku niat melaksanakan sholat sunah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Disunnahkan Melafalkan Niat Jelang Takbir
Lafal niatan dibaca menjelang takbiratul ihram. Lafal niat juga bisa menggunakan bahasa lokal setempat. Namun sebagai catatan, bahwa kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan sholat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.
Sedangkan yang primer tetaplah getaran batin tentang sholat Idul Adha itu sendiri, Imam Ramli mengatakan:
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ
الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
"Disunahkan melafalkan niat menjelang takbir (sholat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)