Cerita Marsma TNI Wastum Orang Desa Tak Bisa Nyetir, Lebih Mahir Terbangkan F16
Prajurit yang memiliki julukan Wastum "Conda" ini merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara tahun 1996.
Kisah inspiratif hadir dari seorang perwira TNI Angkatan Udara. Dia adalah Komandan Komando Sektor III Koopsud III Marsekal Pertama TNI Wastum.
Prajurit yang memiliki julukan Wastum "Conda" ini merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara tahun 1996.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Uniknya lagi, Marsma Wastum pernah menceritakan masa lalunya. Sebagai anak pelosok, ia tak bisa bawa mobil. Bahkan, baru belajar usai dirinya bisa menerbangkan pesawat tempur F16.
Penasaran dengan sepak terjang Marsma Wastum? Berikut ulasan selengkapnya, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (11/7).
Orang Desa Tak Bisa Nyetir
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Kisah unik dari Komandan Komando Sektor III Koopsud III Marsma Wastum, setelah mahir menerbangkan General Dynamics F-16 Fighting Falcon.
Pria asal Dusun Ujunggebang, Susukan, Cirebon, Jawa Barat, ini pernah mengungkapkan bahwa desanya cukup pelosok.
Tempat tinggalnya bahkan baru bisa mendapatkan listrik, tepatnya setelah dirinya lulus dari penerbangan. Wastum bahkan mengaku tak bisa nyetir mobil.
"Tidak semua orang bisa menjajaki atau menerbangkan pesawat F16 ini. Padahal saya dari kampung. Saya waktu itu tidak bisa nyopir mobil pun," kata Wastum.
"Saya belajar nyopir itu setelah saya sudah mahir menerbangkan F16," imbuhnya.
Dipaksa Nyetir Oleh Komandan
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Peraih Adhi Makayasa ini lantas menceritakan momen semasa diminta langsung oleh komandan Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara.
Wastum berusaha merayu, tetap saja ditolak permohonannya. Karena sang komandan ingin Wastum bisa nyetir. Alhasil, ia dipaksa menyetir layaknya menerbangkan pesawat tempur.
"Pak Tatang Komandan Kodikau yang lama, tapi beliau sudah pensiun, 'Wastum setelah terbang kamu yang nyetir ya. Saya maunya kamu'. Izin, saya belum bisa nyetir, lebih baik teman saya saja Firman yang nyetir," terang
"Enggak, saya mau kamu. Justru itu, saya mau kamu yang nyetir. Kayak kamu mau terbang itu loh, lepas yang halus, pelan-pelan," Wastum menirukan komandannya dan tertawa kecil.
Momen Tegang Cegat Pesawat dari Amerika
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Salah satu peristiwa menegangkan yang masih terngiang di benak Wastum. Kala itu, sebuah pesawat besar milik Amerika Serikat masuk ke wilayah Indonesia tanpa kabar.
Seharusnya penerbangan dari Kardinia menuju Diego Garcia melewati Laut China selatan. Tapi ia justru berada di Samudera Hindia.
"Saya pernah intersep (mencegat) pesawat punyanya Amerika. Waktu itu C 5 Galaxy Amerika Serikat. Mereka dari US Air Force menuju ke Diego yang ada di Samudera Hindia. Mereka harus rutenya Laut China Selatan, tapi karena di sana ada badai mereka masuk wilayah Indonesia," papar Wastum.
Wastum dan tim lantas segera memeriksa. Karena pihak AS tak ada kabar, tapi mendadak terpantau masuk wilayah ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia).
"Nah masuk ke ALKI II ini kan harus kita intersep kalau dia enggak ada woro-woro gitu. Kita intersep itu setelah kita pulang kantor," sambungnya.
Kaget Ketemu Pilot Wanita
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Wastum akhirnya menerbangkan dua pesawat F16 dengan kecepatan tinggi. Bahkan ia sendiri mengaku terkejut.
Rupanya pilot yang menerbangkan pesawat C 5 Galaxy AS itu seorang perempuan. Hal tersebut lantas membuatnya takjub.
"Kita persiapkan F-16, dua pesawat terbang ke sana. Kita speed uptimum. Kecepatan maksimal ke sana sampai ketinggian 36.000 kaki," ujar Wastum.
"Kita intersep dari Madiun, kenanya di Makassar. Kita komunikasi dengan dia. Amazing-nya saya, pilotnya cewek. Pesawat segitu besarnya. Dengan sopannya dia bilang, saya masuk karena ini," ungkapnya.
Berakhir dengan damai. Wastum dan tim akhirnya menggiring C5 untuk tidak masuk teritorial Indonesia. Baru diarahkan kembali ke Laut China selatan.
"Akhirnya kita bayang-bayangin dia sampai ke atas, lewat Selat Malaka baru turun dia. Itu jauh, tapi memang dia rutenya China Selatan," pungkas Wastum.
Selalu Bahagia Jadi Taruna
kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Sejak menjadi Taruna, Wastum mengaku selalu bahagia. Semangat dedikasi serta kebahagiaan Wastum seakan menular menjadi teladan bagi orang di sekelilingnya.
"Saya itu, enggak tahu kenapa di sana itu (Taruna) begitu bersemangatnya. Nothing to lose gitu. Hidup itu kayaknya nikmat banget gitu, happy banget di Taruna," ungkap Wastum.
"Sampai adik-adik saya di Taruna itu melihat pada saat itu, langkah saya kok bagus," tandasnya.
Selain mahir menerbangkan F-16 Fighting Falcon, Marsma Wastum juga ahli menerbangkan propeller yang meliputi AS-202 Bravo, T-34 Charlie dan KT-1B/ Wong Bee.
(mdk/kur)