Dalil Tentang Ikhlas Lengkap Beserta Artinya, Bisa Jadi Acuan Amalan
Dalil tentang ikhlas mengajarkan umat Islam tentang artinya merelakan dan menerima, khususnya apa yang sudah digaris takdirkan oleh Allah SWT.
Dalil tentang ikhlas mengajarkan umat Islam tentang artinya merelakan dan menerima, khususnya apa yang sudah digaris takdirkan oleh Allah SWT. Sifat ini tergolong sifat yang juga disukai oleh Allah apabila dilakukan oleh hamba-Nya.
Dengan memiliki sifat ikhlas maka seseorang akan jarang mengeluh atas seberapa besar nikmat yang telah diturunkan kepada dia. Sifat ikhlas ini sangatlah penting karena juga sudah tertuang dalam banyak ayat Al-Quran.
-
Bagaimana Al-Quran diturunkan? Turunnya Al-Quran sendiri terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 23 tahun.
-
Apa yang dilakukan orang-orang dalam video viral saat memusnahkan Alquran yang rusak? Terlihat beberapa orang membuang bongkahan abu Alquran ke dalam laut. Tiktok/gbclthg Bukan hanya itu, saat melakukan proses pemusnahan terhadap Alquran yang sudah rusak, mereka juga terdengar terus melantunkan sholawat sembari membuang abu Alquran satu per satu dari atas kapal.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Kenapa ucapan selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah menjadi trending? Guna merayakannya, Anda bisa mengirimkan ucapan selamat tahun baru Hijriah 1 Muharam kepada sesama kaum muslimin. Anda bisa memberikan ucapan ini kepada orang-orang tersayang, mulai dari teman, kolega, atasan kantor, sahabat hingga keluarga.
-
Kapan kata-kata motivasi Alquran dipublikasikan? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (9/5), berikut merdeka.com rangkum mengenai 60 kata-kata motivasi yang ada di Alquran untuk dapat Anda jadikan sebagai inspirasi menapaki kehidupan.
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
Ada banyak sebenarnya dalil tentang ikhlas. Bagi Anda yang penasaran kini tak perlu lagi khawatir karena Merdeka.com akan merangkumnya untuk Anda.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ialah dalil tentang ikhlas lengkap beserta artinya untuk dijadikan acuan amalan baik.
Dalil Tentang Ikhlas Surat Az-Zumar
Dalil tentang ikhlas yang pertama tertuang dalam QS Az-Zumar: 11-14. Berikut adalah bunyinya:
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ * وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ الْمُسْلِمِينَ * قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ * قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
Artinya:
Katakanlah "Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agama. (11) Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” (12) Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab yang akan ditimpakan pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” (13) Katakanlah, “Hanya kepada Allah aku menyembah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.”.
Dalil Tentang Ikhlas Surat Al-Araf
Dalil tentang ikhlas yang kedua tertuang dalam QS Al-A'raf tepatnya pada ayat 29. Berikut adalah bunyinya:
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
Artinya:
Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”.
Dalil Tentang Ikhlas Surat Al-Insan
Selain itu, dalil tentang ikhlas juga tertuang dalam QS Al-Insan. Ayat yang membahas tentang sikap ikhlas ini tertuang pada ayat 8-12. Berikut bunyinya:
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا * إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا * إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا *فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا * وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا
Artinya:
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (8) (seraya berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan ridha Allah, kami tidak mengharapkan balasan dan terima kasih dari kamu. (9) Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam lagi penuh kesulitan.” (10) Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan pada hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka. (11) Dan Dia memberi balasan berupa surga dan pakaian sutera kepada mereka karena kesabarannya.”.
Dalil Tentang Ikhlas Surat Ghafir
Dalil tentang ikhlas lainnya ada di dalam QS Ghafir. Dalil ini tertuang dalam ayat tepatnya 65. Bunyinya seperti berikut:
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya:
“Dialah yang Maha Hidup, tidak ada tuhan selain Dia. Maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”.
Dalil Tentang Ikhlas Surat Al-Lail
Di dalam Surat Al-Lail juga sudah terdapat sebuah dalil yang berisi tentang sifat ikhlas. Hal ini khususnya ada di dalam QS Al-Lail ayat 14 hingga 21. Berikut bunyinya:
فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى * لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى * الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّى * وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى * الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّى * وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى * إِلَّابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى * وَلَسَوْفَ يَرْضَى
Artinya:
“Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, (14) yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, (15) yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan). (16) Dan orang yang paling bertakwa akan dijauhkan darinya (neraka), (17) yaitu orang yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), (18) dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya, (19) melainkan (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Mahatinggi. (20) Dan sungguh kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).”.