Dampak Buruk Menahan BAB, Simak Bahayanya Bagi Kesehatan
Seseorang yang sering menunda buang air besar biasanya merasakan berbagai gejala tidak nyaman akibat gangguan pada kebiasaan buang airnya.
Di era yang serba cepat saat ini, banyak karyawan di kantor yang cenderung menahan buang air besar (BAB). Berbagai faktor menjadi penyebab mengapa mereka mengabaikan dorongan untuk menggunakan toilet, salah satunya adalah rasa tidak nyaman.
Profesor Peter Katelaris, seorang ahli gastroenterologi dari Sydney, menyatakan bahwa kondisi ini sering terjadi di kalangan pekerja kantoran, khususnya wanita muda, yang mungkin enggan menggunakan toilet di tempat kerja.
-
Bagaimana cara makanan-makanan tersebut membantu melancarkan BAB? Apel adalah sumber pektin, serat larut yang meningkatkan volume tinja dan mengurangi risiko infeksi usus dan peradangan di kolon. Sebutir apel setiap hari bisa menjadi cara rutin untuk menyehatkan pencernaan. Fennel, dengan kandungan seratnya, dapat mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Juga mengandung agen antispasmodik yang merilekskan otot polos dalam saluran pencernaan. Kefir merupakan produk susu yang diolah dengan menambahkan "biji" kefir. Sama seperti yogurt, minuman ini mengandung probiotik yang dapat meningkatkan pencernaan dan mengurangi efek samping intoleransi laktosa. Biji chia adalah sumber serat yang membentuk substansi mirip jelly di perut. Makanan ini bisa mendukung pertumbuhan bakteri sehat dalam usus dan mempromosikan pencernaan sehat. Kombucha Kombucha adalah teh yang difermentasi. Minuman ini mengandung bakteri probiotik yang memperbaiki kesehatan pencernaan dan dapat membantu penyembuhan tukak lambung. Buah tropis pepaya mengandung enzim pencernaan papain, membantu mencerna serat dan meredakan gejala Sindrom Usus Besar (IBS). Kandungan serat yang tinggi dari pepaya juga menjadikannya terkenal sebagai buah yang melancarkan pencernaan. Pepaya Biji-bijian Biji-bijian utuh, seperti oat, quinoa, dan produk berbahan dasar gandum utuh, mengandung serat tinggi yang meningkatkan volume tinja dan memberi makan bakteri baik. Tempe Buah Bit Buah bit mengandung serat yang membantu memberi makan bakteri baik dan meningkatkan volume tinja. Adanya kandungan tersebut membuatnya mendukung pencernaan yang sehat. Miso merupakan olahan kedelan dan sering dikonsumsi dalam sup miso. Makanan ini mengandung probiotik yang meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Miso Jahe Jahe merupakan bahan tradisional dalam pengobatan Timur, dapat meningkatkan pencernaan dan mencegah mual. Makanan ini dikenal dapat mempercepat pengosongan lambung, mengurangi risiko sakit maag, mual, dan ketidaknyamanan perut. Kimchi Kimchi umumnya terbuat dari kubis yang difermentasi namun bisa dibuat dengan bahan lain. Makanan ini mengandung probiotik yang mendukung pencernaan dan pertumbuhan bakteri baik di usus. Sayuran Hijau Sayuran hijau kaya dengan kandungan serat tidak larut di dalamnya. Kandungan ini menambah volume tinja dan mempercepat pergerakan melalui saluran pencernaan. Natto Seperti tempe, natto juga terbuat dari kedelai yang difermentasi. Natto mengandung probiotik yang meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan bisa melancarkan BAB. Sauerkraut, yang terbuat dari kubis yang difermentasi dengan asam laktat. Makanan hasil fermentasi ini kaya kandungan probiotik yang meningkatkan bakteri baik di usus. Sauerkraut Salmon Salmon adalah sumber asam lemak omega-3, yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran pencernaan. Makanan ini sekaligus bisa membantu untuk melancarkan BAB. Kaldu Tulang Kaldu tulang, dibuat dengan merebus tulang dan jaringan ikat hewan, mengandung gelatin yang melibatkan asam amino glutamin dan glisin. Kandungan ini bisa membantu melancarkan BAB serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Peppermint Minyak pepermint, yang berasal dari daun peppermint, dapat meningkatkan pencernaan dengan efek relaksan pada otot saluran pencernaan. Minuman ini bisa membuat perut menjadi lega dan pencernaan berjalan lancar.
-
Makanan apa saja yang bisa membantu melancarkan BAB? Dilansir dari Healthline, kenali sejumlah makanan yang bisa menyehantkan sistem pencernaan dan membantu BAB lebih cepat berikut: Yogurt Apel Apel adalah sumber pektin, serat larut yang meningkatkan volume tinja dan mengurangi risiko infeksi usus dan peradangan di kolon. Sebutir apel setiap hari bisa menjadi cara rutin untuk menyehatkan pencernaan. Fennel Fennel, dengan kandungan seratnya, dapat mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Juga mengandung agen antispasmodik yang merilekskan otot polos dalam saluran pencernaan. Kefir Kefir merupakan produk susu yang diolah dengan menambahkan "biji" kefir. Sama seperti yogurt, minuman ini mengandung probiotik yang dapat meningkatkan pencernaan dan mengurangi efek samping intoleransi laktosa. Biji Chia Biji chia adalah sumber serat yang membentuk substansi mirip jelly di perut. Makanan ini bisa mendukung pertumbuhan bakteri sehat dalam usus dan mempromosikan pencernaan sehat. Kombucha Kombucha adalah teh yang difermentasi. Minuman ini mengandung bakteri probiotik yang memperbaiki kesehatan pencernaan dan dapat membantu penyembuhan tukak lambung. Buah tropis pepaya mengandung enzim pencernaan papain, membantu mencerna serat dan meredakan gejala Sindrom Usus Besar (IBS). Kandungan serat yang tinggi dari pepaya juga menjadikannya terkenal sebagai buah yang melancarkan pencernaan. Pepaya Biji-bijian Biji-bijian utuh, seperti oat, quinoa, dan produk berbahan dasar gandum utuh, mengandung serat tinggi yang meningkatkan volume tinja dan memberi makan bakteri baik. Tempe Buah Bit Buah bit mengandung serat yang membantu memberi makan bakteri baik dan meningkatkan volume tinja. Adanya kandungan tersebut membuatnya mendukung pencernaan yang sehat. Miso merupakan olahan kedelan dan sering dikonsumsi dalam sup miso. Makanan ini mengandung probiotik yang meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Miso Jahe Jahe merupakan bahan tradisional dalam pengobatan Timur, dapat meningkatkan pencernaan dan mencegah mual. Makanan ini dikenal dapat mempercepat pengosongan lambung, mengurangi risiko sakit maag, mual, dan ketidaknyamanan perut. Kimchi Kimchi umumnya terbuat dari kubis yang difermentasi namun bisa dibuat dengan bahan lain. Makanan ini mengandung probiotik yang mendukung pencernaan dan pertumbuhan bakteri baik di usus. Sayuran Hijau Sayuran hijau kaya dengan kandungan serat tidak larut di dalamnya. Kandungan ini menambah volume tinja dan mempercepat pergerakan melalui saluran pencernaan. Natto Seperti tempe, natto juga terbuat dari kedelai yang difermentasi. Natto mengandung probiotik yang meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan bisa melancarkan BAB. Sauerkraut, yang terbuat dari kubis yang difermentasi dengan asam laktat. Makanan hasil fermentasi ini kaya kandungan probiotik yang meningkatkan bakteri baik di usus. Sauerkraut Salmon Salmon adalah sumber asam lemak omega-3, yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran pencernaan. Makanan ini sekaligus bisa membantu untuk melancarkan BAB. Kaldu Tulang Kaldu tulang, dibuat dengan merebus tulang dan jaringan ikat hewan, mengandung gelatin yang melibatkan asam amino glutamin dan glisin. Kandungan ini bisa membantu melancarkan BAB serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Peppermint Minyak pepermint, yang berasal dari daun peppermint, dapat meningkatkan pencernaan dengan efek relaksan pada otot saluran pencernaan. Minuman ini bisa membuat perut menjadi lega dan pencernaan berjalan lancar.
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Sayur dan buah apa yang bisa membantu melancarkan BAB? Untuk kamu yang mengalami serupa, yuk intip rekomendasi buah dan sayur yang dapat membantu melancarkan BAB.
-
Bagaimana Hb rendah memengaruhi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan? Anemia pada ibu hamil dapat memunculkan sejumlah gejala seperti kelelahan, pusing, dan sesak napas, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu sehari-hari. Kondisi ini juga berpotensi meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur atau berat badan bayi yang rendah.
"Orang mungkin mencoba mengesampingkan keinginan untuk buang air besar," ungkap Prof Katelaris kepada news.com.au.
"Beberapa orang melakukan hal ini karena mereka menganggap tidak nyaman atau memalukan untuk pergi ke toilet saat sibuk bekerja. Yang lain tidak suka menggunakan toilet umum bersama, dan lebih memilih menggunakan toilet sendiri, jadi tekanlah keinginan tersebut yang kemudian hilang," lanjutnya.
Ketika mereka akhirnya merasa nyaman, mereka mungkin akan duduk di toilet dan berusaha untuk mengejan meskipun dorongan untuk buang air besar sudah tidak ada lagi. Sering kali, hal ini berujung pada kekecewaan seiring berjalannya waktu.
Lebih dari itu, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering menahan BAB cenderung mengalami berbagai gejala tidak nyaman akibat gangguan kebiasaan buang air besar mereka.
"Bisa menimbulkan kembung, penuh, dan rasa tidak nyaman karena mengalami konstipasi," jelasnya.
- Jangan Anggap Sepele! Ini Dampak Menahan Buang Air Besar bagi Kesehatan Anda
- Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong
- Tak Selamanya Sehat, Ketahui 5 Dampak Buruk Minum Air Hangat saat Perut Kosong
- Dampak Buruk yang Mungkin Muncul Akibat Menggunakan Bantal Terlalu Tinggi
Prof Katelaris menyarankan agar orang pergi ke toilet saat ada "panggilan untuk buang air besar", bukan menunggu hingga merasa ingin pergi.
"Beberapa orang mengharapkan ususnya terbuka saat mereka menginginkannya, biasanya setelah sarapan dan sebelum bekerja," tambahnya.
"Mereka duduk dalam harapan dan penantian, terkadang untuk waktu yang lama, menunggu sesuatu terjadi," lanjutnya.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan mereka mengejan secara paksa, yang berpotensi mengakibatkan retakan di sekitar anus (kulit sobek yang menyakitkan) dan wasir. Pada orang yang lebih tua, kondisi ini bahkan bisa menjadi berbahaya, karena mengejan secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Tubuh Bukan Mesin
Menurut Prof Katelaris, penting untuk diingat bahwa "tubuh kita bukanlah mesin." Kita perlu merespons sinyal-sinyal dari tubuh, seperti pergi ke toilet saat kita merasakannya.
Sama halnya dengan kita yang makan saat lapar, minum saat haus, dan tidur saat lelah, kita juga harus memperhatikan dorongan untuk buang air besar ketika tubuh memberi tahu kita.
Dalam konteks pola makan yang dianggap "sehat", ada anggapan umum bahwa buang air besar harus dilakukan setiap hari. Namun, Prof Katelaris menekankan bahwa meskipun kebiasaan ini sering terlihat, frekuensi buang air besar yang berbeda-beda tetap bisa dianggap normal.
"Apa yang normal bagi satu orang mungkin tidak normal bagi orang lain," katanya menjelaskan.
Secara umum, mayoritas orang dewasa memiliki frekuensi buang air besar antara tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu, dan ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki ritme yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk tidak membandingkan diri kita dengan orang lain dan lebih mendengarkan kebutuhan tubuh kita sendiri.
Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih menghargai dan merawat tubuh kita dengan cara yang lebih baik.
Terapkan Pola Makan Sehat dan Olahraga
Untuk menjaga kesehatan usus yang optimal, disarankan untuk kembali ke prinsip-prinsip dasar seperti mengadopsi pola makan yang sehat, memastikan asupan cairan yang mencukupi, dan rutin berolahraga.
"Ingat, manusia pada dasarnya telah berevolusi sebagai makhluk omnivora. Usus kita berfungsi paling baik ketika kita mengonsumsi makanan yang telah kita kembangkan untuk dimakan. Ini tidak rumit," jelasnya.
Dia menekankan pentingnya mengonsumsi makanan utuh yang seimbang dengan porsi yang terkontrol, serta menghindari makanan yang sangat diproses. Makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, minyak sehat, biji-bijian, dan kacang-kacangan, sangat dianjurkan.
"Jika pola makan sebagian besar mengandung makanan rendah serat, makanan olahan, dan makanan ultra-olahan, kemungkinan besar fungsi usus akan terpengaruh -- serta banyak potensi kerugian lainnya bagi kesehatan kita," tambahnya.
Perhatikan Kebutuhan Cairan dan Kondisi Kesehatan
Asupan cairan yang cukup sangat penting untuk kesehatan. Menurutnya, tidak ada jumlah pastinya untuk setiap hari.
"Bagi kebanyakan orang sehat, jika mulut Anda kering atau selalu merasa haus, atau urin Anda berwarna gelap, berarti Anda kurang minum cairan. Jika Anda tidak haus dan urin Anda pucat atau jernih, Anda haus. Sesederhana itu," katanya.
Selain itu, aktivitas fisik yang dilakukan juga berkontribusi pada fungsi usus yang lebih baik. Namun, ada beberapa kondisi medis yang dapat mengganggu fungsi usus secara normal.
Jika Anda memiliki kekhawatiran terkait hal ini, sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda sebagai langkah awal. Seiring bertambahnya usia, beberapa orang muda yang memiliki kebiasaan buang air besar yang sangat lambat meskipun pola makannya baik mungkin perlu mencari solusi untuk membantu melancarkan proses tersebut.
Ini bisa berupa suplemen serat sederhana, pelunak feses, atau terkadang obat pencahar yang merangsang kerja usus.