Dengan Mudahnya Sejarawan Patahkan Pemikiran Tanah Palestina Adalah Milik Israel, Anak SD juga Pasti Paham
Penjabaran Sejarawan Israel, Prof. Ilan Pappe berhasil patahkan logika sesat para pendukung Zionisme. Berikut ulasannya.
Penjabaran Sejarawan Israel, Prof. Ilan Pappe berhasil patahkan logika sesat para pendukung Zionisme. Berikut ulasannya.
Dengan Mudahnya Sejarawan Patahkan Pemikiran Tanah Palestina Adalah Milik Israel, Anak SD juga Pasti Paham
Pro dan kontra masih terjadi di tengah masyarakat Internasional menanggapi polemik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Kedua pihak memiliki klaim yang berbeda satu sama lain dengan alasan yang sama-sama kuat.
- Sosok Pejuang Palestina Paling Diburu Israel, Sampai Dibom Pakai F-16 & Apache
- Cerita Pejuang Palestina: Masjidil Aqsa Garis Merah, Tidak Boleh Disentuh Israel
- Ayah Wafat Dibunuh Israel, Kisah Anak Perempuan Palestina Tiap Malam Tidur dalam Lapar & Kedinginan Bikin Air Mata Menetes
- "Jika Pemimpin Dunia Bilang Israel Punya Hak untuk Membela Diri, Di mana Mereka saat Rakyat Palestina Dibunuh dengan Kejam?"
Namun seorang Sejarawan asal Israel, Prof. Ilan Pappe memiliki pandangan yang masuk akal terkait perebutan tanah antara Israel dan Palestina.
Dilansir dari akun X @cordova_media, Selasa (5/12), sejarah panjang perselisihan kedua pihak sudah terjadi sejak lama.
Prof. Ilan mengatakan bahwa Israel bak orang asing yang datang ke rumah seseorang dan meminta hak rumah tersebut karena pernah tinggal di sana 2000 tahun yang lalu.
"Kita telah mendengar banyak tentang ideologi zionis dan pemikiran tentang tanah Palestina adalah tanah Israel."
"Selalu ketika Anda mendengarnya coba pikirkan (tiba-tiba) ada seseorang yang datang di tengah malam kepada Anda di kota London ini dan mengatakan, "saya dulu tinggal di rumah Anda 2000 tahun lalu, dan karena itulah rumah ini adalah milik saya". Keesokan harinya, dia datang bersama polisi," kata Ilan Pappe.
Seperti itulah pola berpikir para Zionisme demi bisa merebut kembali tanah mereka yang sudah dikuasai oleh Palestina. Bak seperti korban yang hendak memperjuangkan keadilan, Israel memaksa Palestina untuk mengembalikan tanah mereka.
Ilan Pappe menambahkan bahwa pada saat itu Zionis Israel merupakan sekelompok gerakan pemukim yang lari dari persekusi di Eropa.
"Keesokan harinya dia datang bersama polisi yang mengatakan mereka itu punya hak, maka Anda harus berikan setengah rumah itu. Zionisme adalah gerakan kolonialis pemukim yang mereka itu lari dari persekusi (di Eropa)," ucap Ilan Pappe.
Para Zionis memiliki tujuan untuk menginginkan tanah Palestina dengan sedikit orang Palestina di dalamnya.
Hal itu sudah direncanakan sejak akhir abad ke-19 dan terus dilakukan upaya kependudukan hingga saat ini.
"Tetapi sangat menginginkan sebanyak-banyaknya (tanah) Palestina dengan sesedikit mungkin orang Palestina di dalamnya. Inilah tujuan dari Zionisme di akhir abad ke-19 dan inilah tujuan dari Zionisme hari ini," pungkasnya.