Dipaksa Nikah Muda, Gadis Ini Pilih Kabur dari Rumah dan jadi Kowad TNI
Lantaran tidak berasal dari keluarga berada, orangtuanya melarang untuk mengikuti tes Korps Wanita TNI Angkatan Darat.
Kisah yang menyayat hati hadir dari seorang siswa Pusdik Kowad bernama Elizabeth Mansum. Gadis muda ini sempat dipaksa menikah muda sesuai adat setempat.
Lantaran tidak berasal dari keluarga berada, orangtuanya melarang untuk mengikuti tes Korps Wanita TNI Angkatan Darat. Untuk makan saja susah dan harus utang apalagi mengurus biaya tes.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa yang membuat wanita di era sekarang ini sangat inspiratif? Wanita di era sekarang telah banyak yang menunjukkan kekayaan potensi dan keberanian yang luar biasa. Mereka mampu menginspirasi dan memimpin dengan prestasi yang mengesankan.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang bisa menginspirasi wanita untuk menjadi lebih kuat? “Sabar ketika di-bully itu pahit rasanya. Tapi kadang yang pahit itu justru yang bisa menyembuhkan luka.” -Merry Riana
Elizabeth kerap menerima cacian dan dijatuhkan semangatnya. Lantas ia pun memberanikan diri pergi dari rumah. Elizabeth menginap di Kodam tanpa memberi tahu orangtua.
Serangkaian tes di Kodam berhasil dilaluinya. Elizabeth pun dikirim ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan. Meski begitu, orangtua masih saja tak percaya anaknya tinggal di Kodam.
Hingga Elizabeth pun menangis di malam hari. Mengadu ke orangtua, esok adalah hari terakhirnya bertemu keluarga di Papua.
Simak kisah perjuangan Elizabeth Mansum yang menginspirasi berikut ini.
Berita-Cita Kenakan Seragam Kacang Hijau
Semasa kecil, Elizabeth Mansum kerap menjumpai para tentara di Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari. Diakuinya penampilan para TNI tampak memukau dan menjadikan penyemangat bagi Elizabeth.
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Begitu polosnya kala itu, Elizabeth menyebut ingin bisa berseragam 'kacang hijau'.
"Sebetulnya saya dari kecil, dulu ketika lihat di Manokwari ada Batalyon, sebelum jadi Kodam XVIII/Kasuari. Ada bapak-bapak tentara baju loreng, saya ingin sekali bisa memakai juga. Itu jadi cita-cita saya. Saya enggak tahu namanya waktu itu, cuma bilang baju kacang hijau," kata Elizabeth seperti dikutip dari kanal YouTube TNI AD.
Keinginan besar Elizabeth kian memuncak seiring tahun. Sayang kedua orangtua menolak mentah-mentah dengan alasan fisik.
"Saya izin, tapi orangtua enggak ngizinin. Katanya fisik saya lemah. Di situ saya berusaha untuk tetap tes Kowad. Tujuan saya biar bisa jadi tulang punggung keluarga," tangisnya.
Sering Dicaci Karena Miskin
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Sekian kali Elizabeth menerima cacian dari kedua orangtuanya. Tak ada dukungan sama sekali.
Apalagi melihat kondisi keluarga yang kesusahan. Untuk biaya makan saja, terkadang harus berutang. Hal itulah yang sebenarnya menguatkan Elizabeth, ingin bisa meningkatkan derajat keluarga.
"Orangtua tidak setuju. Kadang saya dimarahi, dicaci maki. 'Buat apa tes Kowad. Kita makan saja sudah susah, orangtua kadang pinjam uang, jadi buat apa'. Kata papa saya tes Kowad itu butuh biaya yang banyak. Tapi saya menjelaskan TNI itu tidak perlu biaya," papar Elizabeth.
"Tapi di situ orangtua menjatuhkan saya, mereka tidak mendukung saya. Saya bilang kepada kedua orangtua saya, bagi Tuhan semua itu tidak ada yang mustahil," imbuhnya.
Pesan Indah dari Hetty Andika Perkasa
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Kesempatan berharga, Elizabeth mengaku senang bisa berjumpa dengan istri dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Ibu Hetty bilang, puji Tuhan akhirnya saya tidak jadi menikah dan saya diterima menjadi Kowad," ujar Elizabeth.
"Kenapa (dinikahi)? Kamu kan masih kecil," tanya Hetty.
"Siap, karena adat di sana begitu. Masih muda ditunangkan," tuturnya.
Sebelum berpisah, Hetty pun tak lupa memberi semangat dan pesan untuk Elizabeth.
"Jadi kamu bersyukur dong bisa masuk Kowad. Tapi nanti kalau kamu kembali ke sana (Papua) membangun. Membantu semua anak-anak gadis di sana untuk sekolah, maju dulu, habis lulus jadi bisa bermanfaat," ungkap Hetty.
Dipaksa Menikah Muda
Elizabeth selalu dipojokkkan dengan pertanyaan yang sama. Ia kerap disuruh lekas menikah. Tapi di sisi lain, Elizabeth masih ingin menggapai cita-citanya.
"Mereka sering bicara-bicara saya, kapan kamu nikah, kapan nikah? Tapi saya hanya fokus gimana caranya supaya saya bisa sukses dan membanggakan orangtua saya. Karena bapak saya tidak punya pekerjaan. Kadang sakit," ujar Elizabeth.
Apalagi melihat kondisi adiknya yang keburu hamil. Sontak rasa ingin membanggakan orangtua kembali menggebu.
"Awalnya orangtua mengharapkan adik saya yang cewek, cuma karena hamil akhirnya dia nikah. Di situ saya melihat di antara kita belum ada yang bisa membanggakan keluarga. Saya pun terus fokus berusaha, berdoa, berdoa minta yang terbaik dari Tuhan," imbuhnya.
Lulus Sekolah Mengabdi di Gereja
Kanal YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Seusai tamat sekolah, Elizabeth memutuskan untuk membantu di gereja. Di sana ia banyak memanjatkan doa memohon petunjuk dan jalan terbaik.
"Saya tamat dari sekolah, pekerjaan sehari-hari saya membantu di gereja. Di situ kadang saya berdoa, Tuhan bantu saya. Saya ingin jadi orang yang sukses," tukas Elizabeth.
Pergi Tanpa Kabar ke Orangtua
Seraya nekat kabur dari rumah. Elizabeth yang masih dicegah untuk mengikuti tes Kowad pun berani pergi ke Kodam.
Selama beberapa hari ia menginap di sana dan mengikuti serangkaian tes. Sayangnya keluarga seakan mengabaikan karena tak percaya.
"Puji Tuhan saya diterima. Dan waktu itu saya tidak sempat kasih izin ke orangtua. Saya ditelepon harus cepat ke Kodam. Saya ke Kodam tidak balik-balik dan langsung tinggal di mess. Orangtua saya panik, saya pun jelaskan. Tapi mereka tidak percaya. Karena gosip di kampung," cerita Elizabeth.