Doa Buddha untuk Keselamatan, Ketenangan & Kebijaksanaan
Berikut kumpulan doa Buddha untuk keselamatan, ketenangan dan kebijaksanaan.
Doa Buddha mengacu pada praktik spiritual dalam Budhhisme. Di mana para pengikut Budhhisme berkomunikasi dengan alam semesta, memohon bimbingan, keselamatan, ketenangan dan kebijaksanaan dengan melibatkan Buddha, bodhisattva atau arahant.
Dalam Budhhisme, doa tidak dipahami sebagai permohonan kepada kekuatan ilahi atau entitas yang lebih tinggi. Doa Buddha dianggap sebagai alat untuk mengembangkan kebijaksanaan, ketenangan dan mencapai pencerahan.
-
Kapan doa jenazah dibaca? Doa jenazah dibaca pada saat pelaksanaan sholat jenazah setelah takbir ke tiga.
-
Kapan doa sholat jenazah dibaca? Mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga.
-
Kapan doa Khotmil Quran Kudus dibaca? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
-
Kapan Doa Sholat Jenazah dibacakan? Doa sholat jenazah takbir ke 1 adalah Al-Fatihah. Doa sholat jenazah takbir ke 2 adalah membaca sholawat. Doa sholat jenazah takbir ke 3 adalah membaca doa untuk jenazah. Doa sholat jenazah takbir ke 4 adalah membaca doa Allahumma laa tahrimnaa.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Nurbuat? Doa nurbuat adalah amalan yang dikhususkan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah, terhindar dari berbagai gangguan jin atau sihir hingga doa agar dapat disayangi oleh musuh. Doa nurbuat dilafalkan sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
-
Apa yang digambarkan oleh Doa Summum Bukmun? Doa Summum Bukmun menggambarkan kondisi orang-orang yang menolak petunjuk Allah dengan menggunakan metafora tuli, bisu, dan buta untuk menunjukkan ketidaksadaran mereka terhadap kebenaran.
Tujuan utama dari doa Buddha yaitu membantu pengikutnya dalam mengembangkan pikiran jernih, kedamaian batin dan belas kasih. Selain itu, doa Buddha juga bertujuan sebagai pengingat atas kualitas-kualitas positif yang ingin dikembangkan.
Lantas bagaimana kumpulan doa Buddha untuk keselamatan, ketenangan dan kebijaksanaan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (27/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
Doa Buddha Paritta Namaskara Gatha
Namaskara Gatha merupakan syair yang diucapkan saat umat Buddha melakukan sujud kepada Buddha Dhamma dan Sangha. Setiap berdoa di depan altar, umat Buddha wajib bersujud atau bernamaskara.
Sebelum bersujud atau bernamaskara, wajib untuk mengucapkan kalimat Namaskara Gatha.
Kata 'Namaskara' sendiri berarti menghormat dengan cara bersujud dengan membentuk lima titik di lantai. Sementara itu, kata 'Gatha' berarti syair.
Sehingga, Namaskara Gatha memiliki arti syair yang dibacakan saat hendak melakukan penghormatan dengan cara bersujud.
Adapun doa Buddha Namaskara Gatha adalah sebagai berikut:
ARAHANG SAMMASAMBUDDHO BHAGAVA, BUDDHANG BHAGAVANTANG ABHIVADEMI (Sujud 1 x)
Artinya:
"Bhagava Yang Maha Suci Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna, Aku bersujud kepada Buddha, Sang Bhagava."
SVAKKHATO BHAGAVATA DHAMMO, DHAMMANG NAMASSAMI (Sujud 1 x)
Artinya:
"Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Bhagava, Aku bersujud kepada Dhamma."
SUPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO, SANGHANG NAMAMI (Sujud 1 x)
Artinya:
"Sangha Siswa Bhagava telah bertindak sempurna, Aku bersujud kepada Sangha."
Doa Buddha Pattumodana Paritta (Doa Keselamatan)
Pattumodana Paritta dikenal juga dengan sebutan 'Pattanumodana', Patti Anumodana atau 'Doa Keselamatan'. Doa Buddha ini merupakan salah satu paritta yang juga sering dibacakan oleh umat agama Buddha. Khususnya dalam memohon perlindungan untuk keselamatan.
Adapun doa Buddha Pattumodana Paritta adalah sebagai berikut:
Sabbavamanggala mupaddava dunnimitam
Sabbitiroga gahadosa masesa ninda
Sabbantaraya bhaya dussipinam akantam
Buddhanubhava pavarena payatu nasam
Sabbavamanggala mupaddava dunnimitam
Sabbitiroga gahadosa masesa ninda
Sabbantaraya bhaya dussipinam akantam
Dhammanubhava pavarena payatu nasam
Sabbavamanggala mupaddava dunnimitam
Sabbitiroga gahadosa masesa ninda
Sabbantaraya bhaya dussipinam akantam
Sanghanubhava pavarena payatu nasam
Artinya:
Segala kemalangan, karma-karma buruk dan tanda-tanda jelek
Berbagai penyakit, pengaruh-pengaruh jahat, kesalahan-kesalahan dan ancaman-ancaman bahaya
Ketakutan, kecemasan dan mimpi-mimpi buruk yang tak diinginkan
Semoga semuanya lenyap, berkat pancaran kekuatan suci Sang Buddha
Segala kemalangan, karma-karma buruk dan tanda-tanda jelek
Berbagai penyakit, pengaruh-pengaruh jahat, kesalahan-kesalahan dan ancaman-ancaman bahaya
Ketakutan, kecemasan dan mimpi-mimpi buruk yang tak diinginkan
Semoga semuanya lenyap, berkat pancaran kekuatan suci Dhamma
Segala kemalangan, karma-karma buruk dan tanda-tanda jelek
Berbagai penyakit, pengaruh-pengaruh jahat, kesalahan-kesalahan dan ancaman-ancaman bahaya
Ketakutan, kecemasan dan mimpi-mimpi buruk yang tak diinginkan
Semoga semuanya lenyap, berkat pancaran kekuatan suci Sangha
Doa Buddha Jinapanjara Gatha (Gatha Istana Buddha)
Paritta ini juga disebut sebagai 'Gatha Istana Buddha'. Hal ini lantaran di dalam setiap syair disebutkan bahwa tubuh seseorang yang melafalkan doa ini akan dikelilingi oleh berkat. Selain itu juga dikelilingi dengan sifat mulia dan keunggulan dari Para Buddha serta para siswa-Nya.
Adapun doa Buddha Jinapanjara Gatha dalam Bahasa Pali adalah sebagai berikut:
Jayasanagata Buddha
Jetava Maram savahanam
Catu-saccasabham rasam
Ye pivimsu narasabha
Tanhamkaradayo Buddha
Attha-visati nayaka
Sabbe patitthita mayham
Matthake te munissara
Sise patitthito mayham
Buddho dhammo davilocane
Sangho patitthito mayham
Ure sabba-gunakaro
Hadaye me Anuruddho
Sariputto ca dakkhine
Kondanno pitthi-bhagasamim
Moggallano ca vamake
Dakkhine savane mayham
Asum Ananda-Rahulo
Kassapo ca Mahanamo
Ubhasum vama-sotake
Kesante pithi-bhagasamim
Suriyo va pabhamkaro
Nisinno siri-sampanno
Sobhito muni-pungavo
Kumara-kassapo thero
Mahesi citta-vadako
So mayham vadane niccam
Patitthasi gunakaro
Punno Angulimalo ca
Upali Nanda-Sivali
Thera panca ime jata
Nalate tilaka mama
Sesasiti mahathera - Vijita jina-savaka
Etesiti mahathera - Jitavanto jinorasa
Jalanta sila-tejena - Angamangesu santhita
Ratanam purato asi
Dakkhine Metta-suttakam
Dhajaggam pacchato asi
Vame Angulimalakam
Khandha-Mora-parittanca
Atanatiya-suttakam
Akase chadanam asi
Sesa pakara-santhita
Jinananavala-samyutta - Satta-pakara-lamkata
Vata-pitt’adi-sanjata - Bahirajjhatt’upaddava
Asesa vinayam yantu - Ananta-jina-tejasa
Vasato me sakiccena - Sada Sambuddha-panjare
Jina-panjara-majjhamhi - Viharantam mahitale
Sada palentu mam sabbe - Te maha-purisasabha
Iccevamanto sugutto surakkho - Jinanubhavena jitupaddavo
Dhammanubhavena jitarisangho - Sanghanubhavena jitantarayo
Saddhammanubhava-palito - Carami jina-panjare’ti
Arti dari Jinapanjara Gatha
Para Pahlawan telah menduduki Tahta Kemenangan
setelah mengalahkan semua kejahatan Mara Pengoda
berkat Empat Kesunyataan Mulia
yang telah ditembus oleh Para Pemimpin tersebut
Sang Tanhankara Buddha
beserta keduapuluhdelapan Buddha lainnya
Semoga mereka bersemayam di atas kepalaku
Semoga Buddha bersemayam di kepalaku,
Dhamma di kedua mataku,
dan Sangha tempat berbuat semua jasa kebajikan
bersemayam di bahuku
Semoga Anuruddha bersemayam di hatiku,
Sariputta di sisi kananku,
Kondanna di sebelah belakangku,
dan Moggallana di sisi kiriku
Di telinga kananku,
beradalah Ananda dan Rahula
Kassapa dan Mahanama,
Beradalah di telinga kiriku
Di belakang dari ujung-ujung rambutku
bersinarlah cemerlang laksana Sang Surya,
disanalah bertahta dengan Agung-Nya Sobhita,
Buddha yang memancarkan sinar yang Maha Sempurna
Sang Kumara Kassapa yang terpujikan,
Pengkhotbah yang Maha Pandai,
Ladang dari segala Kebajikan,
senantiasa berdiam di mulutku
Punna, Angulimala,
Upali, Nanda dan Sivali
Kelima Thera Mulia ini
Bersemayam di dahiku bagaikan Tilaka
Delapan puluh Mahathera lainnya,
Siswa-siswa dari Sang Pemenang
Bercahaya dalam Kemenangan akan Kebajikan
bersemayamlah di bagian-bagian lain dari tubuhku
Ratana Sutta berada di hadapanku,
Di sebelah kananku adalah Metta Sutta,
Dhajagga Sutta berada di belakangku,
dan di sebelah kiriku ada Angulimala Sutta
Perlindungan dari Khanda dan Mora Paritta,
serta Atanatiya Sutta
bagaikan atap-atap langit,
dan sutta-sutta lainnya bagaikan dinding pelindung di sekitarku
Dengan Kekuatan Kebaikan Mereka yang tak terbatas,
dengan aku yang berada di tengah Istana Buddha dalam dunia ini,
semoga semua halangan dari dalam dan luarku hilang tanpa terkecuali
Melindungiku sedemikian rupa dalam setiap kesempatan,
mengatasi semua kesukaran dengan kekuatan Sang Pemenang,
semoga semua Manusia Besar tersebut selalu melindungiku
Semoga dengan Karunia Buddha, Dhamma dan Sangha,
aku dapat mengalahkan pasukan musuh dari nafsu-nafsu indriya
dan hidup terjaga oleh Dhamma yang Sempurna.