Doa Memohon Ampunan, Bisa Dibaca Setiap selesai Salat agar Mujarab dan Terkabulkan
Oleh karena itu, memohon ampun jadi salah satu cara agar Allah SWT mengampuni dosa dan salah yang diperbuat.
Doa memohon ampunanbisa dipanjatkan umat Islam setelah selesai salat. Sebagai manusia biasa, setiap orang pernah berbuat dosa dan salah. Oleh karena itu, memohon ampun jadi salah satu cara agar Allah SWT mengampuni dosa dan salah yang diperbuat.
Allah SWT merupakan Zat yang Maha Pengampun dan senantiasa membuka pintu pengampunan bagi hamba-Nya yang mau bertobat. Ketika Anda melakukan suatu yang berdosa, tidak ada jalan lagi sebagai umat Islam untuk memohon ampunan-Nya.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
-
Siapa yang memimpin Dewan Syariah di Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Bagaimana Al-Quran diturunkan? Turunnya Al-Quran sendiri terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 23 tahun.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.
-
Apa itu Nuzulul Quran? Secara bahasa, Nuzulul Quran berarti bacaan karena makna itu berasal dari kata قرأة atau قرآن . Sementara itu, secara istilah atau terminologi, Nuzulul Quran yaitu cara dan fase turunnya Al-Quran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Doa Meminta Kesembuhan Dan Ampunan Bagi Orang Sakit
Sebab Allah merupakan sebaik-baiknya tempat untuk kita meminta perlindungan dan juga memohon ampunan. Ada beberapa doa yang bisa Anda panjatkan untuk memohon ampunan kepada Allah.
Dirangkum dari beragam sumber, Jumat (20/1) berikut adalah doa memohon ampunan yang bisa dibaca setiap selesai salat agar menjadi doa mujarab dan dikabulkan untuk Anda.
Bacaan Doa Memohon Ampunan
Berikut ini ialah bacaan doa memohon ampunan Nabi Adam A.S dan juga Siti Hawa atau pengakuan kesalahan keduanya yang diabadikan dalam Surat Al-A'raf.
Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.
Artinya:
"Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi." (Q.S. Al-A‘raf ayat 23)
Bukan hanya itu, Nabi Yunus A.S juga melafalkan doa pertobatan ini dalam tiga kegelapan. Mulai dari kegelapan malam, di bawah permukaan laut dan kegelapan dalam perut ikan.
Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.
Artinya:
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Anbiya ayat 87)
Bacaan Doa Memohon Ampunan yang Dibaca setelah Salat Lima Waktu
Ada juga doa yang dapat diamalkan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT yang bisa dibaca usai salat lima waktu. Berikut adalah doa yang bisa Anda baca usai menjalan salat wajib lima waktu.
Allahumma inni as'alukal 'afwa wal 'afiyah fid dini wad dunya wal akhirah. Walhamdulillahi rabbil 'alamn.
Artinya:
"Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu maaf dan kekuatan pada agama, dunia, dan akhirat. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Doa Memohon Ampun Tasyahud Akhir dan Sebelum Salam
Sebenarnya ada banyak doa memohon ampun yang bisa diamalkan oleh umat Islam. Salah satunya adalah doa memohon ampun yang dibaca ketika sedang salat wajib tepatnya saat melaksanakan tasyahud akhir sebelum salam. Berikut adalah bacaan doanya.
Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya:
"Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat 'yang besar'). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang." (HR Bukhari dan Muslim)