Dwi Cahyono Putra Asli Papua Jago Bahasa Jawa Lulus TNI AD, Ini Kisah Perjuangannya
Dwi Cahyono menjadi salah satu pemuda yang bercita-cita menjadi prajurit TNI. Berkat kegigihannya, ia berhasil lolos seleksi menjadi calon prajurit TNI.
Prajurit TNI identik dengan kesan tegas dan disiplin. Tak heran jika banyak pemuda pemudi ingin bergabung menjadi prajurit TNI.
Institusi TNI selalu melakukan seleksi ketat untuk mendapatkan calon prajurit terbaik. Untuk itu, dibutuhkan persiapan yang matang agar dapat lolos seleksi prajurit TNI.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa prajurit TNI AD yang menceritakan kisah cintanya? Seorang prajurit TNI AD Sersan Satu (Sertu) Gatot Watora membagikan kisah cintanya dengan sang istri.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Apa pesan utama dari kata-kata motivasi untuk Timnas Indonesia? Tidak hanya sebagai penyemangat, kata-kata motivasi menjadi sarana untuk menenangkan dan memfokuskan pikiran para pemain di laga selanjutnya.
Dwi Cahyono menjadi salah satu pemuda yang bercita-cita menjadi prajurit TNI. Berkat kegigihannya, ia berhasil lolos seleksi menjadi calon prajurit TNI AD.
Perjuangan Dwi Cahyono hingga berhasil lolos seleksi pun patut diapresiasi. Berikut ulasan lengkapnya.
Anak Suku Auyu Papua Jago Bahasa Jawa
©2020 Merdeka.com/Instagram @tni_angkatan_darat
Dwi Cahyono merupakan pemuda dari suku Auyu Kabupaten Mappi, Papua. Meski putra asli Papua, Dwi Cahyono diketahui juga jago berbahasa Jawa.
Dilansir dari akun Instagram @tni_angkatan_darat, Dwi Cahyono berhasil lolos seleksi menjadi prajurit tamtama PK TNI AD Gelombang I tahun 2020 binaan Koramil 1707-07/Keppi Kodim 1707/Merauke.
Diasuh oleh Orang Tua Angkat Sejak Usia 3 Hari
©2020 Merdeka.com/tniad.mil.id
Dilansir dari tniad.mil.id, melalui keterangan tertulisnya di Merauke, Papua, Rabu (26/5), Dandim 1707/Merauke Letkol Inf Eka Ganta Chandra mengungkapkan bahwa putra Papua yang bernama Dwi Cahyono merupakan anak yatim yang diasuh oleh pasangan Mardi Santoso dan Parinten.
Dwi Cahyono diasuh oleh pasangan tersebut sejak usia tiga hari hingga saat ini lolos seleksi menjadi calon prajurit TNI Angkatan Darat.
"Yang sebenarnya anak tersebut dilahirkan dari pasangan Agustinus Hemi Kumuda dan Yulita Pari Kumuda (Suku Auyu). Mardi Santoso menyampaikan bahwa anak angkat nya tersebut bercita-cita menjadi tentara sejak di bangku SD," terangnya.
Sempat Gagal Seleksi Tamtama PK Sumber Pedalaman Tahun 2019
©2020 Merdeka.com/Instagram @tni_angkatan_darat
Letkol Eka mengatakan bahwa setelah lulus SMK, Dwi Cahyono mendaftar untuk menjadi prajurit TNI AD melalui Koramil dan kemudian dibina oleh Koramil 1707-07/Keppi.
Dwi Cahyono ternyata sempat gagal seleksi Tamtama PK Gelombang 2 sumber pedalaman di tahun 2019.
"Pada kesempatan pertamanya Dwi Cahyono mengalami kegagalan di penerimaan Tamtama PK Gelombang 2 sumber pedalaman tahun 2019, karena terbatasi alokasi penerimaan. Dan pada seleksi tahun 2020 ini dinyatakan lulus dan itu murni merupakan hasil kerja keras dan tekadnya untuk menjadi prajurit TNI," ungkap Letkol Eka.
Meski Gagal Tidak Menyerah
Ayah angkat Dwi Cahyono, Mardi Santoso pun menceritakan semangat anaknya untuk menjadi prajurit TNI AD. Meski sempat gagal, Dwi Cahyono tetap tak menyerah.
"Pada awal tahun 2020 anak saya ini kembali mendaftarkan di Koramil, syukur Alhamdulillah, saya mendengar kabar bahwa anak saya ini lulus dan akan menjalani pendidikan TNI AD di Rindam XVII/Cenderawasih," jelasnya.
Ungkapan Rasa Bangga dari Babinsa Koramil 170-07/Keppi
Babinsa Koramil 170-07/Keppi yang merupakan pembina sehari-hari pun mengungkapkan rasa bangganya. Ia juga menyampaikan bahwa selama berada di Merauke, anak-anak yang berasal dari Mappi semuanya ditampung di rumahnya serta melakukan pembinaan fisik dan psikologi di Kodim 1707/Merauke.
"Saya turut bangga, bahwa ada anak binaan kami yang dinyatakan lulus seleksi dan akan mengikuti pendidikan tamtama, semoga ini akan memacu semangat putra daerah untuk mengabdikan dirinya melalui TNI AD," ungkapnya.