Ferdy Sambo Bicara Semua akan Sama-Sama Masuk Kuburan, Pangkat Tak Ada Arti
Dalam sebuah video lawas Ferdy Sambo mengatakan, pangkat dan jabatan tak ada artinya.
Polri resmi menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Ferdy menjadi dalang dalam kasus tersebut.
Lantaran hal ini, publik menilik ke belakang sikap hingga kelakuan sosok Sambo di masa lalu. Selayaknya sebuah video lawas berikut.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Kenapa Fredy Pratama sulit ditangkap? Sebelumnya, Polri berupaya menangkap gembong narkoba Fredy Pratama yang saat ini terindikasi berada di Thailand dan dilindungi oleh gangster dari negara tersebut."Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand.
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
Sambo mengatakan, pangkat dan jabatan tak ada artinya. Kini, semua hal tersebut dinilai publik tak sesuai dengan perilakunya. Berikut ulasannya.
Beredar Video Lawas Sambo saat Jabat Kapolres
Ferdy Sambo terhitung telah berdinas selama 18 tahun sejak kelulusannya di Akpol pada tahun 1994 lalu. Selama itu, rekam jejak hingga jabatanya di institusi Polri pun begitu melesat.
Dalam waktu singkat, Ferdy Sambo mampu menyabet bintang dua Polri. Kini, semua pun telah sirna. Ferdy Sambo dipecat dari Polri.
Terhitung, Ferdy Sambo pun pernah menjabat dua kali sebagai Kapolres. Saat menjabat, dia pun acapkali wara wiri berinteraksi dengan masyakarat. Salah satunya yakni seperti yang nampak dalam sebuah video singkat akun Instagram @zal_05.
Instagram @zal_05 ©2022 Merdeka.com
"Kata-kata indah Sambo saat menjabat Kapolres," demikian dikutip dari keterangan.
Pangkat Tak Ada Arti
Dalam video tersebut, Ferdy Sambo nampak mengenakan seragam polisi. Di lengan, tersandar pangkatnya kala itu yang masih Komisaris Besar (Kombes).
Kendati telah cukup tinggi jabatannya kala itu, namun Ferdy Sambo mengungkap jika pangkatnya justru tak ada artinya. Dia menyebut jika dirinya tak ada beda dengan masyarakat biasa.
"Saya tidak pernah merasa bahwa saya ini Kapolres. Saya tidak pernah merasa bahwa saya lebih dari bapak dan ibu," ungkapnya.
Instagram @zal_05 ©2022 Merdeka.com
Hal itu lantaran dianggap Ferdy Sambo sebagai sesuatu yang singkat. Nantinya, semua manusia bakal meninggal dunia dan sama di hadapan Sang Pencipta.
"Karena saya ini bahwa pada saatnya nanti saya dan bapak ibu semua sama di hadapan Pencipta kita," imbuhnya.
"Apakah kemudian saya seperti ini beda dengan Pak Suhadi? Tidak. Lubang kita sama, dua kali satu. Ini (pangkat) semua ditinggal, semua pakai kain. Gak ada yang dibawa," sambungnya.
Sebut Kunci Kebahagiaan di Dunia
Melalui video lawas yang lantas viral di media sosial itu, Ferdy Sambo turut membeberkan rahasia kebahagiaan di dunia. Baginya saat itu, hidup di jalan kebenaran merupakan kunci kebahagiaan yang penuh makna.
"Untuk itu, hidup adalah anugerah. Mari kita saling menikmatinya. Dan hidup hanya sekali dengan tidak menebar fitnah, berperilaku anarkis, tidak melakukan perbuatan melanggar hukum, maka kita bisa bahagia," terangnya.
Instagram @zal_05 ©2022 Merdeka.com
Tambahnya, kebahagiaan ialah mereka yang mampu merawat serta memelihara apa yang telah diperoleh. Berbicara secara terang dan lugas, Ferdy Sambo sembari menatap lekat-lekat para hadirin di hadapannya kala itu.
"Kalau kita mampu mendapatkan apa yang kita inginkan, kemudian menikmati apa yang kita dapatkan kemudian kita pelihara," tukasnya.
Banjir Tanggapan Negatif
Beredarnya video lawas tersebut sontak membuat Ferdy Sambo banjir hujatan serta tanggapan negatif. Banyak dari warganet yang lantas membandingkan perkataannya kala itu dengan perbuatannya di masa kini.
"Ceramah yang ga ada nyata buat dirinya," tulis akun @lies.gofur
"Jadi mikir kalo jendral/petinggi ngomong kayak gini bisa jadi kelakuannya sebaliknya," tulis akun @udoadit
"Semakin tinggi posisi biasa bisa lupa diri," tulis akun @toko_mavaldi
"Waktu itu godaannya masih sedikit," tulis akun @cepot_mania86
"Ambil Ibrahnya! Bicara itu sangatlah mudah,ttpi utk komitmen pada ucapan kita, kita harus selalu beriman," tulis akun @bertokandillo_mc69
Tersangka & Dipecat dari Polri
Irjen Ferdy Sambo, lulusan akademi kepolisian 1994. Pria kelahiran 9 Februari 1974 itu karirnya terus meroket. Hingga akhirnya dirinya harus terjerat dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Ia kini ditetapkan sebagai tersangka atas kasus itu.
"Timsus telah menetapkan saudara FS (Ferdy Sambo) sebagai tersangka "kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8).
Tak hanya itu, Ferdy Sambo pun dijerat sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat atau PDTH atas hasil sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) beberapa waktu lalu.
"Pemberhentian Dengan Tidak Hormat atau PDTH sebagai anggota Polri," kata Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri selaku pimpinan sidang saat membacakan putusan di gedung Transnational Crime Center (TNCC) Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8) dini hari.
Video
Ferdy Sambo angkat bicara saat masih berpangkat Kombes dan menjabat Kapolres.
Dalam video lawas itu, Sambo menyebut jika pangkat tak ada artinya. Berikut video selengkapnya.