Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Pekan ini, 75 Bintang akan Jatuh Dalam 1 Jam
Tahun ini bulan akan terbenam tepat saat aktivitas kuat mulai terjadi dari Perseids.
Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Pekan ini, 75 Bintang akan Jatuh Dalam 1 Jam
Hujan meteor Perseids akan mencapai puncaknya Minggu (11/08/2024) malam dan Senin (12/08/2024) dini hari mendatang. Diprediksi bakal ada 75 'bintang jatuh' ke langit.
- Apa Itu Hujan Meteor Geminid? Ketahui Proses, Waktu Terjadi dan Cara Melihatnya
- Penampakan Hujan Meteor di Indonesia Terjadi dini Hari, Disebut Jadi yang Terbaik di Tahun 2023
- Dini Hari Nanti Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Bisa Dilihat di Indonesia Tanpa Alat
- Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya
Meski meteor yang terang diperkirakan akan muncul, penampakannya dapat terpengaruh secara signifikan oleh cahaya bulan yang kuat.
Namun, menurut American Meteor Society, tahun ini bulan akan terbenam tepat saat aktivitas kuat mulai terjadi dari Perseids.
Waktu terbaik untuk melihat fenomena tersebut adalah setelah pukul 1 pagi waktu setempat pada Senin 12 Agustus.
Bintang jatuh disebabkan oleh meteoroid. Saat partikel-partikel kecil ini memasuki atmosfer Bumi, mereka memanas dan menguap, melepaskan energi yang terlihat sebagai garis-garis cahaya di langit malam.
Perseids bergerak dengan kecepatan 37 mil per detik atau 60 kilometer per detik.
Biasanya ada 50 hingga 75 bintang jatuh yang terlihat setiap jam selama malam puncak tersebut. Artinya, per menit satu bintang jatuh.
"Hujan meteor Perseid dikenal karena meteornya yang cepat dan terang," demikian menurut NASA dilansir Live Science, Senin (5/8/2024).
Meteor tersebut berasal dari konstelasi Perseus, yang menjadi asal nama tersebut.
Konstelasi ini akan muncul tinggi di langit barat laut di Belahan Bumi Utara pada jam-jam setelah tengah malam, saat bintang jatuh paling banyak diperkirakan akan terlihat.
"Yang juga terlihat di wilayah langit ini adalah Galaksi Andromeda, di atas Perseus, dan Pleiades, di atas Mars dan Jupiter".
Meski puncak hujan meteor tertinggi akan terjadi Minggu dan Senin depan, hujan meteor Perseids sesungguhnya telah terjadi dari 14 Juli hingga 1 September 2024. Dari kurun Waktu itu "bintang jatuh" dapat dilihat setiap malam.
Visibilitas bintang jatuh sangat bergantung pada fase bulan. Untungnya, pada Senin depan bulan yang setengah terang akan terbenam sekitar satu jam setelah tengah malam waktu setempat di Belahan Bumi Utara.
Artinya tidak ada cahaya bulan yang kuat yang akan mengganggu puncak Perseids tahun ini. Sebab, langit yang cerah dan gelap diperlukan untuk melihat meteor.
Teropong bintang dan teleskop rumahan tidak direkomendasikan untuk melihat hujan meteor,
Anda harus membiarkan mata Anda mengamati seluruh langit untuk mencari bintang jatuh.
Namun, Anda harus menyiapkan perlengkapan pengamatan bintang untuk peristiwa langit malam lainnya tahun ini, termasuk konjungsi planet, bulan purnama, dan kemungkinan komet yang sangat langka melintas .
Menurut NASA, Komet 109P/Swift-Tuttle adalah akar penyebab hujan meteor Perseid.
Komet ini terakhir kali memasuki tata surya bagian dalam pada tahun 1992 dan akan memasukinya lagi pada tahun 2125.