Ini Bukti Israel Langgar Perjanjian saat Gencatan Senjata dengan Hamas, Snipernya Tetap Tembaki Warga Palestina di Gaza
Alih-alih menanggalkan senjata, sniper Israel tetap dipergunakan untuk menembaki warga Palestina di tengah gencatan senjata.
Alih-alih menanggalkan senjata, sniper Israel tetap menembaki warga Palestina di tengah gencatan senjata.
Ini Bukti Israel Langgar Perjanjian saat Gencatan Senjata dengan Hamas, Snipernya Tetap Tembaki Warga Palestina di Gaza
Hamas Palestina sempat menunda pembebasan sejumlah sandera kloter kedua yang ditahan di Gaza.
Sebab Israel tidak mematuhi kesepakatan yakni mengizinkan truk-truk bantuan masa ke Gaza dan membebaskan warga Palestina yang ditahan zionis.
Tak cuma itu, rupanya Israel juga tak 100 persen mematuhi kesepakatan gencatan senjata.
Sebab, sniper Israel tetap menembaki warga Palestina.
- Benar-benar Jahat, Sniper Israel Incar Wanita Hamil Palestina
- Israel Sebar Video Pejuang Hamas Menyerah & Serahkan Senjata, Ternyata Sosok Aslinya Tukang Bengkel
- "Bocah Itu Sedang Melihat Keluar Jendela Lalu Sniper Israel Menembaknya. Dia Mati di Depan Mata Kami"
- Sniper Israel Kepung RS Al-Shifa di Gaza, Tembak Mati Empat Pasien
Berikut ulasan dan bukti sniper Israel menembaki warga Gaza, Minggu (26/11).
Twitter/azizamotaz9
Sniper Israel tetap Tembaki Warga Palestina
Sebuah video yang diunggah oleh seorang jurnalis di akun Twitternya @azizamotaz9 belum lama memperlihatkan aksi penembakan yang menjadi bentuk pelanggaran senjata saat gencatan senjata Israel dan Hamas.
Video ini berhasil mengabadikan momen detik-detik suara tembakan sniper Israel yang dilepaskan untuk menembaki warga Palestina di Gaza.
“Israeli snipers shot a man and left him to bleed and they opened fire at anyone that tried to go help him,"
"(Penembak jitu Israel menembak seorang pria dan membiarkannya berdarah dan mereka melepaskan tembakan ke arah siapa pun yang mencoba membantunya),” tulis keterangan dalam unggahannya.
Dalam unggahan lainnya, @azizamtotaz9 mengatakan bahwa tentara Israel benar-benar menyuruh tiap warga membantu orang yang sedang terluka karena tembakan.
Namun saat mereka tiba berada di dekat korban terluka itu, maka tentara yang sama akan mulai menembakinya.
“This is Israeli army, “the most moral army” and the “only democracy” in the Middle East. (Inilah tentara Israel, “tentara paling bermoral” dan “satu-satunya demokrasi” di Timur Tengah),” lanjut komentar memberikan sindiran pedas.
Pembebasan Sandera Sempat Batal
Sebelumnya Hamas berencana membebaskan belasan orang tahanan Israel pada Sabtu (25/11) kemarin sebagai kesepakatan atas pembebasan puluhan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. Hal ini dilakukan saat gencatan senjata antar kedua belah pihak sudah memasuki hari kedua.
Namun, beberapa tanda-tanda perselisihan terjadi di menit-menit terakhir pada malam harinya. Sehingga Hamas mengancam membatalkan pembebasan sandera.
Sayap militer Hamas memberikan pernyataan jika mereka akan menunda pembebasan sandera sampai Israel mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata yakni beberapa di antaranya masuknya truk bantuan ke Jalur Gaza utara dan kriteria yang sudah disepakati untuk membebaskan tahanan Palestina.
Terbaru Hamas akhirnya melepaskan sejumlah sandera tersebut.