Ini Sosok Sopir Ambulans yang Turunkan Jenazah di SPBU karena Tak Diberi Uang Bensin, Begini Pengakuannya
Belakangan, terungkap sosok sang sopir ambulans. Dia muncul sembari memberi klarifikasi.
Ini Sosok Sopir Ambulans yang Turunkan Jenazah di SPBU karena Tak Diberi Uang Bensin, Begini Pengakuannya
Aksi sopir ambulans yang nekat menurunkan jenazah di SPBU lantaran tak diberi uang bensin viral di media sosial. Hal itu terungkap usai pengakuan dari salah satu keluarga jenazah.
Belakangan, terungkap sosok sang sopir ambulans. Dia muncul sembari memberi klarifikasi.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Sopir Ambulans Beri Klarifikasi
Usai aksinya viral, sopir ambulans
RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Suhardi (48) muncul ke publik.
Sosoknya memberi klarifikasi dalam sebuah wawancara selayaknya yang terungkap dalam video singkat milik akun Instagram @majeliskopi08.
"Saya driver ambulans, RSUD Ade Muhammad Djoen. Pada malam hari ini, sebenarnya bukan tugas saya. Yang dinas malam hari ini adalah teman-teman saya. Tetapi biasanya saya meng-cover teman-teman saya," ujarnya.
- Usai Antar Jenazah, Ambulans RSUD Gambiran Kediri Ditabrak KA Matarmaja hingga Ringsek Tewaskan Sopir
- Penyesalan Terlambat Sopir Ambulans RSUD Sintang, Semula Arogan Turun Jenazah Kini Minta Maaf & Terancam Sanksi
- Pembelaan Sopir Ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang yang Turunkan Jenazah Gara-Gara Uang BBM
- Jenazah Diturunkan Paksa Sopir Ambulans di SPBU Karena Tak Diberi Uang Bensin, Keluarga sampai Nangis
Dalam klarifikasinya, Suhardi
mengaku jika dia menggunakan mobil ambulans berbeda dari standar peraturan yang berlaku.
Bahan bakar yang digunakan pun menggunakan jenis yang cukup merogoh kantong.
Ia mengeklaim, pihak keluarga telah mendapat informasi demikian sejak menghubungi dirinya.
"Terus tadi sebelum keberangkatan, saya ditelepon oleh pihak keluarga yang berduka, saya tidak tahu namanya, terus beliau menyampaikan kepada saya berapa biaya ambulans ke sana, saya bilang kalau ambulans saya itu beda dengan Perbup yang ada," ungkapnya.
"Ya karena BBM ambulans yang saya gunakan ini itu menggunakan BBM dexlite, per liter Rp14.900. Sementara Perbup RS itu ditanggungnya Rp9.500," sambungnya.
Namun setibanya di SPBU, Suhardi
meminta uang selisih bahan bakar ke pihak keluarga. Dia mengaku, pihak keluarga jenazah justru mengeluarkan surat pembayaran kasir dan enggan menuruti permintaan.
"Nah, selisih BBM itu tadi yang saya minta kepada keluarga pasien. Ternyata mereka mengeluarkan surat bahwa sudah membayar di kasir," terangnya.
Lantaran pihak keluarga jenazah tak mau membayar selisih, Ade menuturkan jika dia hendak mengganti ambulans dengan kendaraan yang sesuai standar peraturan.
Alhasil, dia nekat menurunkan jenazah berikut pihak keluarga di lokasi.
"Saya mau menurunkan pasien di SPBU dan dengan mengganti ambulans yang standar Perbup," tuturnya.
Kronologi Jenazah Diturunkan di SPBU
Sebelumnya, viral sopir ambulans menurunkan paksa jenazah yang merupakan pasien dari RSUD Sintang, Kalimantan Barat di SPBU Bujang Beji.
Jenazah itu diturunkan sopir usai tak diberi uang untuk mengisi bensin mobil ambulans.
"Kata sopirnya, minta duit Rp 400 ribu untuk beli BBM. Aku bilang aku enggak punya duit, sudah kami bayar di kasir rumah sakit," ujar seorang pria yang diduga keluarga jenazah menirukan perkataan sopir.
Namun, lanjut pria berjaket itu, sopir itu tak mau tahu karena uang ke RS beda dengan uang untuk sopir.
Bahkan, sang sopir diakui keluarga jenazah tak segan meminta Rp1 juta.
"Tapi saya masih sabar dan menahan diri. Cucuku meninggal. Bahkan dia juga minta Rp 1 juta," tambahnya.
Banjir Kecaman
Meski telah memberi penjelasan, sosok sopir ambulans viral tersebut seketika mendapat banyak hujatan. Tak sedikit di antaranya yang menyebut jika aksi sang sopir jauh dari perikemanusiaan.
"Tidak manusiawi sekali pak," tulis akun @yusrisalaprianti
"Apapun alasannya, tetap tidak manusiawi menurunkan jenazah dan keluarga jenazah di pom bensin," tulis akun @yan19.23
"Apapun alasannya, fix anda tidak punya hati nurani," tulis akun @hendri_5212