Penyesalan Terlambat Sopir Ambulans RSUD Sintang, Semula Arogan Turun Jenazah Kini Minta Maaf & Terancam Sanksi
Akibat perbuatan si sopir, pihak rumah sakit bereaksi. Rumah sakit meminta maaf dan berjanji memperbaiki.
Penyesalan selalu datang terlambat. Bahkan acap kali menjadi tak berguna. Begitulah pil pahit yang terpaksa ditelan Suardi, sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M Djoen, Sintang, Kalimantan Barat, akibat sikap arogannya.
-
Siapa yang menampar sopir ambulans? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Kenapa sopir angkot marah saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
-
Apa itu mobil ambulans? Ambulans hanya digunakan untuk mengantar pasien yang memerlukan perawatan medis di tempat tertentu, seperti rumah sakit atau klinik.
-
Bagaimana sopir angkot menunjukkan kemarahannya? Merasa tak terima ditegur, sopir angkot pun lantas melayangkan pukulan kepada pemotor tersebut. Terlebih ia sadar bahwa aksinya itu telah direkam kamera.
-
Siapa yang ditegur sopir angkot? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Baru Puspanegara Citeureup, Kabupaten Bogor belum lama ini. Pemotor itu awalnya hendak menegur dengan sedikit sindiran, namun mendapat reaksi tak terduga dari sopir angkot tersebut.
-
Apa yang dilakukan sopir angkot saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
Cerita bermula ketika viral sebuah video merekam sebuah mobil ambulans yang berada di area SPBU Bujang Beji.
Dalam video itu dijelaskan, dengan arogannya sopir ambulans menurunkan jenazah bayi yang baru melahirkan di perjalanan. Gara-garanya, tak memberikan sejumlah uang yang dia minta sebagai pengganti BBM.
Akibat perbuatan si sopir, pihak rumah sakit bereaksi. Rumah sakit meminta maaf dan berjanji memperbaiki.
Bersikukuh Minta Uang Bensin
Padahal, saat ambulans mau membawa jenazah itu, keluarga sudah dimintai sejumlah uang.
"Kata sopirnya, minta duit Rp 400 ribu untuk beli BBM. Aku bilang aku enggak punya duit, sudah kami bayar di kasir rumah sakit," ujar seorang pria yang diduga keluarga jenazah menirukan perkataan sopir.
Bukannya memahami, sopir itu seolah tak mau tau. Dia malah bersikukuh uang yang dibayarkan di kasir berbeda dengan yang dia mintakan. Sopir itu tetap pada keinginannya meminta uang dari keluarga almarhum bahkan nominalnya naik menjadi Rp1 juta.
"Kata sopirnya, enggak bisa begitu, (uang) itu urusan saya, kasir enggak ada urusan," ujar dia kembali menirukan perkataan sopir.
Kejadian itu menimbulkan ketegangan antara sopir dan keluarga jenazah. Video arogansi sopir ambulans kemudian viral di media sosial.
RS Minta Maaf
Pihak rumah sakit segera merespons usai video itu viral. Rumah sakit meminta maaf atas perilaku buruk sopir ambulans mereka.
"Kami sebagai direktur dan seluruh jajaran memohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sintang secara khusus kepada keluarga pasien yang kami layani pada 15 juli 2024. Kami mengakui masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat tapi kami akan tingkatkan profesionalisme pelayanan dan profesionalisme individu," kata Direktur RSUD, drg Toni Ridwan.
Pihak rumah sakit menjanjikan kejadian seperti tidak akan terulang kembali.
"Permohonan maaf ini kami sampaikan dengan sungguh-sungguh dan dari lubuk hati kami dari seluruh karyawan RSUD Djoen Sintang," ujar drg Toni.
Pembelaan Sopir
Sopir ambulans menyampaikan pembelaannya. Dia mengaku pada malam hari kejadian tersebut sebenarnya bukan tugasnya. Menurutnya, yang dinas malam hari itu adalah temannya, tetapi biasanya mem-back up.
"Terus tadi sebelum keberangkatan saya ditelepon oleh pihak keluarga yang berduka, saya tidak tahu namanya. Terus beliau menyampaikan kepada saya berapa biaya ambulans ke sana. Saya bilang ambulans saya itu beda dengan Pergub yang ada ya karena BBM ambulans yang saya gunakan itu menggunakan dexlite," kata Suardi.
Suardi melanjutkan, Dexlite harga per liternya Rp14.900. Sementara, lanjutnya, Pergub yang ada di rumah sakit itu BBM yang ditanggung sebesar Rp9.500.
"Nah selisih BBM itu tadi yang saya minta kepada keluarga pasien. Ternyata keluarga pasien itu mengeluarkan surat bahwasanya sudah dibayar di kasir. Saya bilang selisih bbm ini dari Rp15.900 dikurangi yang di Pergub Rp9.500 selisih Rp5.000 saya minta penggantian kepada pihak keluarga," imbuhnya.
Akhirnya, timbul perselisihan menurunkan keluarga pasien dan jenazah bayi. Suardi berdalih ingin mengganti dengan ambulans yang sesuai Pergub. Atas perbuatannya dia mengaku siap atas sanksi yang akan diberikan.
"Saya bilang saya ingin menurunkan keluarga pasien dengan mengganti ambulans yang standar perpub. Demikian klarifikasi yang saya bisa sampaikan," kata dia.