Jadi Menteri Lima Kali, Pejabat ini Jamnya Murah dari Plastik Deddy Corbuzier Kaget
Bukan merek kenamaan, melainkan jam berbahan plastik dengan harga murah.
Sofyan Djalil merupakanMenteri Agraria dan Tata Ruang di pemerintahan Presiden Jokowi. Sofyan menjabat sebagai menteri sudah sejak 2004 pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai pejabat negara, Sofyan jarang terlihat berpenampilan mewah. Dia selalu terlihat apa adanya di berbagai kesempatan. Bahkan saat diundang ke podcast Deddy Corbuzier, dia hanya mengenakan jam murah. Sontak saja, hal ini membuat Deddy terkejut.
-
Siapa yang memberi gelar Letkol Tituler kepada Deddy Corbuzier? Deddy Corbuzier, seorang selebriti Indonesia, diberi pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI Angkatan Darat dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
-
Kenapa penampilan Deddy Corbuzier menarik perhatian? Penampilan Deddy sempat bikin pangling karena diet ketatnya berhasil. Pada akhir 2022, Prabowo mengangkat Deddy Corbuzier sebagai Letnan Kolonel Tituler Terbaru, penampilan Deddy Corbuzier kembali menarik perhatian terutama di bagian dagu.
-
Kenapa Deddy Corbuzier merasa perutnya buncit? Deddy mengungkapkan bahwa ototnya sudah tidak seperti sepuluh tahun lalu. Ia mengakui memiliki "dad bod" atau perut buncit seperti umumnya dimiliki oleh para bapak. Deddy juga menegaskan bahwa perutnya tidak lagi memiliki six-pack seperti dulu.
-
Siapa saja yang ikut berlatih bersama Deddy Corbuzier? Deddy saat workout bersama Sabrina, Nada, dan Azka. Sekeluarga memang menjaga kesehatan tubuh. Inspiratif!
-
Kapan Deddy Corbuzier menerima gaji sebagai Letkol Tituler? Deddy mengatakan bahwa gajinya hanya 700 ribu rupiah setelah dititulerkan tentang bela negara.
-
Mengapa Deddy Corbuzier menerima gelar Tituler? Deddy mengatakan bahwa dia diminta untuk membuat seminar tentang bela negara bagi generasi milenial dan generasi Z agar mereka melek tentang bela negara.
Kepada Deddy, Sofyan mengungkapkan alasan kenapa dia berpenampilan sederhana. Berikut ulasannya:
Godaan Korupsi Pasti Selalu Ada
Channel YouTube Deddy Corbuzier ©2020 Merdeka.com
Sofyan Djalil membahas banyak hal saat diundang di Podcast Deddy Corbuzier. Deddy pun melontarkan pertanyaan soal korupsi. Sofyan mengaku memang kerap menjumpai godaan tersebut.
Namun, dia memiliki prinsip yang kuat sehingga terhindar dari godaan itu. Dia merasa bersyukur mengabdi sebagai menteri sekian kali dengan prinsip berbuat baik. Supaya kembali pada dirinya yang baik pula.
"Pekerjaan ini kan pilihan. Saya Alhamdulillah jadi menteri, tapi apa nilai tambah yang bisa dilakukan kepada bangsa. Dalam posisi apa pun kita bisa menciptakan nilai tambah. Temptation to corruption (godaan untuk korupsi) itu pasti selalu ada. Tergantung prinsip. Tapi kalau Anda tanya cukup, itu tergantung, itu perspektif. Enough is enough," kata Sofyan seperti dikutip dari channel YouTube Deddy Corbuzier.
Sifat Manusia Ingin Lagi dan Lagi
Sofyan memaklumi naluri manusia yang selalu ingin lagi dan lagi. Namun kembali lagi pada prinsip saat menggenggam tanggung jawab terhadap jabatan. Selama percaya akan rezeki Tuhan, Sofyan yakin akan ada rezeki yang baik.
"Saya pernah jadi guru Agama ya, ada hadis mengatakan 'Seandainya engkau diberi satu lembah emas, manusia akan minta lembah kedua. Dikasih lembah kedua, minta lembah keempat.' Tapi kapan hati yang kalbu, hati yang damai. Maka semua itu tenang saja, kerja yang baik. Tuhan akan beri rejeki yang baik," imbuhnya.
Agama Meluruskan Akhlak
Channel YouTube Deddy Corbuzier ©2020 Merdeka.com
Sofyan kembali menegaskan terkait agama. Menurutnya, dalam mengabdi di pekerjaan dan menjalani kehidupan tetap mengandalkan ilmu agama. Jika ada pejabat yang korupsi, bukan agamanya yang salah, tapi akhlaknya yang perlu diperbaiki.
"Karena banyaknya pejabat yang korupsi, makanya kepercayaan masyarakat jadi menurun. That's the problem," kata Deddy.
"Makanya ada omnibus law. Ingin memperbaiki sistem," ujar Sofyan.
"Tadi bapak bilang pernah jadi guru agama. Nanti netizen akan ngomong, bukankah dulu pernah ada Menteri Agama juga korupsi? Benar nggak si?," tanya Deddy.
"Agama itu sebenarnya menjadikan manusia menjadi lebih baik. Bagaimana kita menjadikan hidup kita be better human be. Seperti waktu Syekh Ali Jaber ke sini. Inti agama ada pada akhlak," jelas Sofyan.
Anak Tukang Pangkas
Sofyan terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya tukang pangkas dan ibu penjual telur bebek. Sejak merantau ke Jakarta, Sofyan memilih menumpang di masjid.
Perangai dan ilmu agama yang begitu menonjol menghantarkan Sofyan sampai diterima di Kejaksaan Agung. Hingga berhasil melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan ke Amerika.
"Saya dalam karier saya di usia 40 lebih, tidak pernah ada yang bertanya siapa kamu. Tapi 'What can you do?' itu yang pertama. Kenapa saya bisa sekolah di Amerika, karena beasiswa. Saya pernah kerja di pabrik karet, nggak punya tempat tinggal jadi numpang di masjid, dipanggil James, penjaga masjid," kata Sofyan.
"Saya jadi pembina agama di Kejaksaan Agung, karena basic sebelumnya. Terus saya bisa diterima di UI, sekolah sore, sekolah malam. Masuk kuliah jam 4 sampai 9, kerja pagi," jelasnya.
Jam Tangan Plastik dan Murah
Channel YouTube Deddy Corbuzier ©2020 Merdeka.com
Salah satu yang menjadi sorotan ialah jam tangan yang dikenakan Sofyan. Meski sudah menjadi menteri, ia tak malu menggunakan jam berbahan plastik dan murah.
Prinsip yang dipegang Sofyan, "Baju kamu menghormati kamu sebelum kamu duduk. Ilmu kamu menghormatimu setelah duduk".
Baginya, penampilan itu hanya casing. Mulai memahami perangai dan kemampuan seseorang bila sudah bercengkerama bersama.
"Nggak mungkin ada menteri miskin, kenapa jam tangan bapak, jam tangan murah ya pak?," tanya Deddy sembari mengintip.
"Jam tangan kan fungsi saja. Jam ini ada pertama kalau jalan saya bisa tahu berapa langkah," ujar Sofyan dengan tertawa.
"Nanti kalau Anda meeting, ini nggak dilihat ini jam tangan kok plastik gini," tukas Deddy.
"Ini bukan masalah ada uang atau tidak. Uang nggak bunyi. Jam ini masalah pilihan saja. Saya memilih ini," tukasnya.
Video Deddy Corbuzier Berbincang dengan Menteri Sofyan Djalil
Berikut video Deddy menyingkap kehidupan sang menteri Sofyan Djalil. Terlihat keseruan terkait pemerintahan dan jam tangan murahnya pada menit ke-30.