Jejak Jenderal TNI Dudung Mantan Kasad, Dulu Lawan FPI Karier Moncer Kini Calon Kuat Menteri Urus Pertahanan
Berikut jejak eks Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang kini calon kuat Menteri urus pertahanan.
Presiden Terpilih Prabowo Subianto kembali memanggil sejumlah tokoh Nasional ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10) kemarin. Mereka satu per satu diundang Prabowo untuk ditanyakan kesediaannya membantu di kabinet Prabowo-Gibran yang akan segera dilantik 20 November 2024 ini.
Salah satu tokoh nasional yang dipanggil adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman. Dengan penuh tersenyum, Jenderal Dudung mengaku diminta Prabowo untuk mengurusi pertahanan.
- Pesan Menggetarkan Kasad Jenderal Maruli, Keras Ingatkan Perwira TNI AD Bukan Sekadar Pangkat!
- Rahasia di Balik Karier Moncer Mayjen Dian, Satu-satunya Kowad TNI Sandang Dua Bintang di Pundak
- Jenderal TNI Bintang 4 Mutasi 61 Perwira, Salah Satunya Kadispenau
- Penampilan Kece Mantan Panglima TNI, Kenakan Jaket Kulit Hitam Hadiri Undangan Senior di AU
Berikut jejak eks Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/10).
Sosok Dudung Abdurachman
Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman merupakan purnawirawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kasad. Ia dilantik menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang saat itu naik menjadi Panglima TNI pada tahun 2021.
Ia kemudian pensiun dan digantikan oleh Jenderal Agus Subiyanto yang kemudian naik jabatan menjadi Panglima TNI. Posisi Kasad pun kini diisi oleh Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Dudung sendiri adalah lulusan Akademi Militer (1988B) dan berasal dari kecabangan Infanteri. Sebelum menjadi Kasad, Jenderal Dudung sempat menduduki posisi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Jejak Karier Jenderal Dudung
Pernah menduduki posisi sebagai Kasad, tentu saja jejak karier Jenderal Dudung tak perlu diragukan lagi. Sejumlah jabatan prestisius pun pernah diemban oleh Jenderal Bintang 4 TNI ini. Adapun jejak karier Jenderal Dudung Abdurachman di antaranya adalah sebagai berikut:
Brigadir Jenderal
- Wagub Akmil (2015–2016)
- Staf Khusus Kasad (2016–2017)[a]
- Waaster Kasad[8] (2017–2018)
Mayor Jenderal
- Gubernur Akmil (2018–2020)
- Pangdam Jayakarta[9] (2020–2021)
Letnan Jenderal
- Pangkostrad (2021)
Jenderal
- Kasad (2021–2023)
- Pati Mabes TNI-AD (2023, dalam rangka pensiun)
Lawan FPI
Bukan hanya itu saja, Jenderal Dudung dikenal sebagai sosok yang terang-terangan melawan Front Pembela Islam (FPI). Hal ini berawal saat Jenderal Dudung menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Pada saat inilah namanya pun kian meroket karena dengan tegas memerintahkan prajurit mencopot baliho bergambar pemimpin FPI Muhammad Rizieq Syihab.
Menurutnya, baliho-baliho yang tersebar di sejumlah titik Kota Jakarta tersebut menyalahi aturan. Baliho-baliho itupun juga pernah diturunkan oleh petugas Satpol PP, namun tak disangka justru tetap dipasang kembali.
Ia pun saat itu meminta siapapun harus taat pada hukum, tanpa terkecuali. Karena itu Dudung meminta baik ormas ataupun pihak manapun untuk tidak sembarangan memasang baliho.
"Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," tegas Dudung.
Ditugasi Prabowo Urus Pertahanan
Kini, Jenderal Dudung menjadi calon pembantu Prabowo di Kabinet. Dudung mengaku diberi tugas mengurus pertahanan.
Selasa kemarin, Dudung telah dipanggil ke rumah Prabowo di Kertanegara. Usai melakukan pertemuan, Jenderal Dudung mengungkapkan bahwa Ia diminta oleh sang Presiden Terpilih untuk mengurus pertahanan.
Namun, Ia tidak menjelaskan secara spesifik posisi yang nantinya akan diisi.
"Karena selama ini saya mendukung beliau pada saat beliau Menhan dan saya Kasad. Saya mendapat amanah dari Allah SWT melalui tangan beliau, Presiden Terpilih, mudah-mudahan amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Jenderal Dudung kepada para awak media.
"Ya fokusnya untuk strategi pertahanan lah," jelasnya sembari tersenyum malu.