Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama & Contohnya, Pelajar Harus Tahu
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama dan contohnya.
Terdapat jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama. Paragraf sendiri merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan. Secara umum, paragraf digunakan untuk mengembangkan atau menyatakan sebuah gagasan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan. Di mana biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Dalam satu karangan, semua gagasan-gagasan akan dikemas dalam bentuk paragraf. Sehingga, dalam paragraf akan ada gagasan utama atau pokok dan gagasan penjelas.
-
Kapan Ajeng Kamaratih belajar bahasa asing? Mantan finalis Miss Indonesia, pembaca berita, dan presenter televisi, Ajeng Kamaratih hobi belajar bahasa asing.
-
Bagaimana Bahasa Indonesia berkembang pesat melampaui bahasa induknya, bahasa Melayu? Bahasa Indonesia berkembang pesat melampaui bahasa induknya, bahasa Melayu, sehingga menjadikannya bahasa terbesar di Asia Tenggara.
-
Kenapa penting untuk mengetahui peribahasa Bahasa Indonesia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui peribahasa Bahasa Indonesia beserta artinya.
-
Bagaimana cara berlatih pidato bahasa Jawa? Agar dapat berpidato dengan fasih dan lancar, tentu diperlukan latihan secara berulang-ulang. Para pelajar pun dapat berlatih untuk berpidato dengan naskah yang akan dibicarakan di depan umum.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Siapa saja yang bersemangat mempelajari bahasa asing di SMK Arrohmaniyah? “Mereka kalau malam juga katanya sering belajar percakapan dengan yang lain. Mereka ingin kerja di luar negeri,” kata Ayu dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa.
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama terbagi menjadi lima jenis. Mulai dari paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf ineratif dan paragraf menyebar.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama dan contohnya? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (3/5), simak ulasan informasinya berikut ini.
Paragraf Deduktif
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama yang pertama adalah paragraf deduktif. Paragraf deduktif merupakan sebuah paragraf dengan gagasan utama atau kalimat utamanya berada di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.
Gagasan utama atau ide pokok tersebut berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu lantas diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang guna memperjelas informasi yang ada.
Adapun contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin dan jujur.
Paragraf Induktif
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama yang kedua yaitu paragraf induktif. Paragraf induktif merupakan paragraf dengan gagasan utama atau kalimat utamanya berada di bagian akhir. Secara umum, paragraf induktif ini mempunyai ciri-ciri khusus, meliputi:
- Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama.
- Menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus tersebut.
Adapun contoh paragraf induktif adalah sebagai berikut:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya makin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di Negeri Matahari Terbit.
Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama yang ketiga adalah paragraf deduktif-induktif. Paragraf deduktif-induktif merupakan paragraf dengan gagasan utama atau kalimat utamanya berada di awal dan akhir. Meski muncul dua kali, bukan berarti gagasan utama atau kalimat utamanya ada dua.
Itu hanya sebagai bentuk pengulangan kalimat utama sekaligus untuk mempertegas informasi. Paragraf dengan pola ini umumnya akan dimulai dari pernyataan yang bersifat umum. Setelahnya diikuti dengan pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas. Diakhiri dengan pernyataan umum sebagai pengulangan kalimat utama.
Biasanya kalimat utama atau gagasan utama di akhir paragraf dikemas dengan kalimat topik yang sedikit berbeda dengan kemasan kalimat topik pertama. Adapun contoh paragraf deduktif-induktif adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir 80 persen penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika, hampir 90 persen penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Paragraf Ineratif
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama yang ke empat yaitu paragraf ineratif. Paragraf ineratif merupakan paragraf dengan gagasan utama atau kalimat utamanya berada di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini biasanya akan diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar. Kemudian diikuti gagasan utama dan kalimat-kalimat penjelas guna menguatkan atau mempertegas informasi.
Adapun contoh paragraf ineratif adalah sebagai berikut:
Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Paragraf Menyebar
Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama yang terakhir adalah paragraf menyebar atau ide pokok menyebar. Paragraf menyebabkan ini tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran atau kalimat utamanya menyebar pada seluruh paragraf ataupun tersirat pada kalimat-kalimatnya. Adapun contoh paragraf menyebar adalah sebagai berikut:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.