Kalimat Imperatif adalah Kalimat Perintah, Ketahui Jenis dan Contohnya
Kalimat imperatif termasuk jenis kalimat yang sering digunakan sehari-hari.
Kalimat imperatif termasuk jenis kalimat yang sering digunakan sehari-hari.
Kalimat Imperatif adalah Kalimat Perintah, Ketahui Jenis dan Contohnya
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang kaya, mempunyai berbagai macam bentuk kalimat yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan menggunakan pola-pola yang bervariasi, mulai dari kalimat sederhana hingga kalimat kompleks.Ada kalimat pernyataan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, kalimat tanya untuk meminta keterangan, hingga kalimat seru untuk mengekspresikan perasaan atau emosi. Selain itu, kalimat imperatif juga termasuk jenis kalimat yang kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Kalimat imperatif adalah kalimat perintah, yaitu kalimat yang digunakan untuk memberikan instruksi. Dalam praktiknya, kalimat imperatif mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan jenis kalimat lain. Mulai dari penulisannya dengan tanda seru, jenis intonasi, hingga penggunaan imbuhan dan kata-kata khusus.
Sebagai jenis kelimat yang sering digunakan, penting untuk dipahami lebih lanjut apa itu kalimat imperatif. Selain pengertiannya, Anda juga perlu mengetahui fungsi kalimat imperatif, ciri-ciri, higga jenis dan contohnya. Kami merangkum berbagai penjelasan tentang kalimat imperatif adalah sebagai berikut.
Pengertian Kalimat Imperatif
Pertama akan dijelaskan dahulu pengertian kalimat imperatif.
-
Bagaimana cara membentuk kata kerja bantu yang menyatakan keharusan? kata kerja bantu yang menyatakan keharusan: harus, mesti, perlu.
-
Kapan fungsi kalimat dipakai? Kalimat merupakan unsur penting dalam berbahasa Indonesia. Kalimat merupakan hal penting dalam praktik berbahasa sehari-hari. Bukan hanya dalam tulisan, kalimat juga digunakan dalam percakapan keseharian.
-
Apa fungsi utama kalimat? Kalimat merupakan unsur penting dalam berbahasa Indonesia. Kalimat merupakan hal penting dalam praktik berbahasa sehari-hari. Bukan hanya dalam tulisan, kalimat juga digunakan dalam percakapan keseharian. Di mana kata yang ingin diucapkan, dirangkai sesuai dengan aturan bahasa yang benar agar setiap pesan bisa tersampaikan dengan baik.
-
Bagaimana fungsi kalimat bisa dibedakan? Lebih rinci, fungsi kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuknya. Mulai dai fungsi subjek, predikat, hingga objek. Masing-masing unsur pembentuk ini memiliki fungsi tersendiri sehingga ketika disatukan dalam sebuah kalimat bisa menghasilkan makna pesan yang berarti.
-
Kenapa kita perlu memahami fungsi kalimat? Sebagai hal yang sering dipraktikkan sehari-hari, maka penting untuk diketahui lebih lanjut apa saja fungsi kalimat dalam bahasa Indonesia. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri umum dari kalimat yang digunakan sehari-hari.
-
Kapan kata keterangan digunakan dalam kalimat? Adverbia (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan predikat (verba) suatu kalimat.
Dalam sebuah kalimat imperatif, subjek umumnya tidak dinyatakan secara eksplisit, karena yang penting dalam kalimat ini adalah perintah atau instruksi yang ingin disampaikan. Contohnya, dalam kalimat "Belikan saya buku ini", subjek "saya" tidak perlu disertakan karena subjek ini sudah jelas melalui kata ganti "saya".
Kalimat imperatif juga sering menggunakan kata kerja dalam bentuk dasar tanpa diawali oleh kata kerja bantu seperti "sudah" atau "akan". Tujuannya adalah untuk mengungkapkan perintah secara langsung. Misalnya, dalam kalimat "Beli bahan-bahan makanan di supermarket", kata kerja "beli" sudah menggambarkan perintah dengan jelas.
Selain itu, kalimat imperatif juga bisa menggunakan kata ganti "kamu" atau "anda" untuk lebih menekankan kepada siapa perintah tersebut ditujukan. Misalnya, dalam kalimat "Anda pergi ke kantornya tepat pukul 8 pagi", kata ganti "anda" menunjukkan bahwa perintah ini ditujukan kepada orang yang dihubungi.
Dengan demikian, kalimat imperatif digunakan untuk memberikan perintah, instruksi, atau permintaan secara langsung tanpa perlu menyertakan subjek secara eksplisit.
Fungsi Kalimat Imperatif
Setelah mengetahui pengertian kalimat imperatif adalah kalimat perintah, berikutnya akan dijelaskan fungsinya.
Kalimat Imperatif memiliki fungsi yang khas dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Fungsi utama kalimat imperatif adalah memberikan perintah, komando, larangan, atau ajakan kepada orang lain. Ketika seseorang ingin meminta bantuan atau memberikan instruksi kepada orang lain, dia akan menggunakan kalimat imperatif.Dalam kalimat ini, terdapat beberapa contoh penggunaan kalimat imperatif. Pertama, penggunaan "Tolong". Kata ini digunakan ketika seseorang hendak meminta bantuan kepada orang lain. Misalnya, dalam sebuah tim kerja, seseorang dapat menggunakan kalimat imperatif "Tolong ajukan laporan ini ke pimpinan".
Selain itu, kata-kata seperti "Segera", "Jangan", atau "Hentikan" juga merupakan contoh penggunaan kalimat imperatif. "Segera" digunakan untuk memberi perintah agar sesuatu dilakukan dengan cepat misalnya "Segera kerjakan tugas ini". "Jangan" digunakan untuk memberi larangan misalnya "Jangan bermain di jalan raya". Sedangkan "Hentikan" digunakan untuk memberikan perintah agar suatu tindakan dihentikan misalnya "Hentikan pembakaran hutan". Terakhir, penggunaan kata "Ayo" dapat digunakan sebagai ajakan dalam kalimat imperatif. Misalnya, "Ayo belajar bersama untuk persiapan ulangan". Dalam hal ini, fungsi kalimat imperatif adalah untuk memotivasi atau mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu bersama-sama.
Dengan demikian, fungsi kalimat imperatif melibatkan memberi perintah, memberi komando, memberi larangan, memberi ajakan, dan meminta bantuan kepada orang lain.
Ciri-Ciri Kalimat Imperatif
Selanjutnya, akan dijelaskan apa saja ciri-ciri kalimat imperatif.
Sama seperti jenis kalimat lainnya, kalimat imperatif memiliki ciri atau karakteristik khusus. Ciri-ciri kalimat imperatif adalah sebagai berikut:
1. Tanda Seru: Kalimat Imperatif ditandai dengan tanda seru (!) di akhir kalimatnya. Tanda ini menunjukkan intensitas perintah yang diberikan.
2. Intonasi Tinggi: Untuk memberikan efek yang lebih kuat, kalimat imperatif biasanya diucapkan dengan intonasi yang tinggi. Hal ini memperjelas bahwa kalimat tersebut merupakan sebuah perintah.
3. Susunan Predikat-Subjek: Dalam kalimat imperatif, subjek yang biasanya tidak dinyatakan. Predikat atau kata kerja yang menjadi inti perintah ditempatkan di awal kalimat.
4. Imbuhan -lah atau -kan: Biasanya, kalimat imperatif ditandai dengan imbuhan -lah atau -kan pada akhir kata kerja. Imbuhan -lah digunakan untuk memberikan perintah kepada orang ketiga tunggal (singular) sedangkan -kan digunakan untuk orang ketiga jamak (plural).
5. Penggunaan Kata-kata Khusus: Kata-kata seperti "Tolong", "Harap", "Ayo", dan kata seru lainnya sering digunakan dalam kalimat imperatif untuk memberikan kekuatan pada perintah yang diberikan.
Dengan ciri-ciri tersebut, kalimat imperatif menjadi jelas dan tegas dalam memberikan petunjuk atau instruksi kepada penerima perintah. Penting untuk mengikuti aturan penggunaannya dengan tepat agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dan dijalankan dengan baik oleh penerima perintah.
Jenis dan Contoh Kalimat Imperatif
Terakhir, akan dijelaskan jenis-jenis dan contoh kalimat imperatif.
Terdapat beberapa jenis kalimat imperatif yang sering digunakan, mulai dari kalimat dalam bentuk perintah, permintaan, ajakan, larangan, atau pembiaran. Jenis-jenis dan contoh kalimat imperatif adalah sebagai berikut:
1. Pertama, jenis kalimat imperatif halus digunakan dalam situasi formal atau sopan. Kalimat ini digunakan ketika ingin memberikan perintah atau permintaan dengan cara yang lebih lembut dan tidak terlalu langsung. Contohnya, "Mohon bersedia untuk mengirimkan laporan besok" atau "Silakan menuju ruang rapat".
2. Kedua, kalimat imperatif permintaan digunakan ketika seseorang meminta bantuan atau mata batin serta ingin menunjukkan sikap permohonan. Contohnya, "Tolong antarkan surat ini ke kantor pos" atau "Bantulah saya membawa koper ini ke atas tangga".
3. Ketiga, kalimat imperatif ajakan digunakan untuk mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu bersama-sama. Ajakan ini biasanya bersifat informal dan ramah. Contohnya, "Ayo kita pergi ke bioskop malam ini" atau "Mari kita buat acara makan malam bersama".
4. Keempat, kalimat imperatif larangan digunakan untuk memberikan larangan atau peringatan agar seseorang tidak melakukan sesuatu. Contohnya, "Jangan merokok di dalam ruangan ini" atau "Tolong jangan sibuk dengan ponsel saat mengendarai mobil".
5. Terakhir, kalimat imperatif pembiaran digunakan untuk memberikan izin atau membiarkan orang lain melakukan sesuatu. Contohnya, "Silakan masuk ke dalam ruangan" atau "Kamu boleh pergi dulu jika sudah selesai pekerjaanmu."