Jet Tempur Israel Bombardir Beirut Selatan, Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan Akibat Blokade Israel & Mesir
Serangan udara Israel di Beirut selatan memicu ketegangan baru di Timur Tengah.
Serangan udara Israel menghantam wilayah selatan Beirut, Lebanon, Kamis, 7 November. Insiden ini menjadi sorotan utama di kawasan Timur Tengah, mengingat meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon.
Serangan ini terjadi di tengah protes di Israel yang menuntut pemulihan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Para pengunjuk rasa mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah zionis dan meminta agar Gallant, yang sebelumnya dipecat, diangkat kembali ke posisinya.
- Israel Bunuh 150 Warga Gaza & Lebanon Dalam Sehari, AS Basa Basi Cuma Minta Penjelasan
- Jet Tempur Israel Bom Tenda Pengungsi di Rumah Sakit Al-Aqsa Gaza, Warga Palestina Terbakar Hidup-Hidup
- Militer Israel Punya Jet Tempur dan Persenjataan Canggih, Tapi Lari Ketakutan Saat Pertempuran Darat
- "Tanduk" Netanyahu Terungkap Usai Israel Serang Lebanon: Kami akan Ubah Timur Tengah
Menurut sumber-sumber lokal, serangan udara tersebut ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militer yang diduga digunakan oleh kelompok Hizbullah. Serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon, yang dapat berdampak pada stabilitas regional.
Direktur Jenderal UNRWA, Pierre Krähenbühl, memperingatkan tentang konsekuensi bencana jika lembaganya dilarang beroperasi. Dia menyatakan, 'Larangan UNRWA akan memiliki konsekuensi yang sangat merugikan bagi jutaan pengungsi Palestina yang bergantung pada layanan kami.'
Kondisi di Gaza juga semakin memburuk, dengan laporan tentang kekurangan bahan pangan dan obat-obatan. Situasi ini semakin diperparah oleh blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir, yang mengakibatkan kesulitan bagi penduduk setempat.
Dalam konteks ini, banyak analis politik menilai bahwa ketegangan yang terjadi saat ini dapat memicu konflik yang lebih luas di kawasan. Mereka menyarankan perlunya dialog dan diplomasi untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Demikian dilansir DW.
Serangan di Beirut selatan dan protes di Israel menunjukkan bahwa ketegangan di Timur Tengah belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Masyarakat internasional terus memantau situasi ini dengan harapan akan ada langkah-langkah untuk meredakan konflik yang berkepanjangan.