Kapan Waktu Tepat untuk Mandi Wajib Setelah Haid? Simak Penjelasannya
Penjelasan mengenai waktu mandi wajib yang harus dilakukan setelah haid.
Penjelasan mengenai waktu mandi wajib yang harus dilakukan setelah haid.
Kapan Waktu Tepat untuk Mandi Wajib Setelah Haid? Simak Penjelasannya
Saat haid, wanita muslim dilarang menjalankan beberapa ibadah. Setelah haid selesai barulah diperbolehkan untuk beribadah kembali jika telah melakukan mandi wajib.
Lalu, kapan waktu tepat seorang wanita melakukan mandi wajib? Simak ulasannya dilansir dari berbagai sumber, Selasa (18/6/2024):
Kapan Waktu Mandi Wajib Setelah Haid?
Secara normal, darah haid akan keluar setiap bulannya. Meskipun pada beberapa wanita terkadang mengalami perbedaan jeda waktu haid.
Selain mengeluarkan darah haid, seorang wanita juga mengeluarkan darah nifas dan istihadah. Ketiga darah tersebut memiliki hukum yang berbeda.
Seorang muslimah harus bisa membedakan ketiganya karena berkaitan dengan ibadah yang akan dikerjakan.
-
Mengapa mandi wajib penting bagi umat Muslim? Mandi wajib memiliki dampak yang signifikan terhadap ibadah, karena seseorang yang belum mandi wajib tidak diizinkan untuk melakukan shalat atau menyentuh Mushaf Al-Qur'an.
-
Apa itu mandi wajib? Mandi wajib adalah mandi yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengalami hadas besar.
-
Apa yang dimaksud dengan mandi wajib? Mandi wajib sendiri merupakan amalan dalam agama Islam yang memiliki hukum wajib.Artinya, seseorang dapat dikatakan perlu untuk melakukannya apabila dalam keadaan tertentu.
-
Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW mandi wajib? Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki."(HR. Muslim)
-
Kapan wanita muslimah harus mandi wajib? Sebab itu jauhilah istri pada waktu menstruasi atau haid dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah (melakukan hubungan suami isteri) mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman tentang darah haid sebagaimana tertulis dalam surat Al-Baqarah ayat 222:
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran'.
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri,"
Setelah selesai haid yakni ketika darah haid benar-benar berhenti, seorang muslimah harus segera melakukan mandi wajib.
Setelah itu, harus dilanjurkan dengan melaksanakan shalat pada waktu tersebut, dan menjamak sholat di waktu sebelumnya.
Contoh, apabila mengalami suci haid setelah masuk waktu shalat ashar, maka dia wajib mengerjakan shalat dzuhur dan ashar dengan jamak takhir.
Sama halnya ketika seorang wanita telah suci dari haid setelah masuk waktu isya, maka ia diwajibkan untuk melakukan shalat maghrib dan isya secara jamak takhir.
Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa jika ada wanita yang mengalami haid dan suci sebelum matahari terbenam.
(Termasuk) orang kafir yang masuk Islam, atau anak kecil yang baligh sebelum terbit fajar, maka mereka diwajibkan untuk melakukan shalat dzuhur dan ashar.
Begitu pula, jika ada wanita yang mengalami haid dan suci sebelum terbit fajar, atau orang kafir yang masuk Islam.
Atau anak kecil yang baligh sebelum matahari terbenam, maka mereka diwajibkan untuk melakukan shalat maghrib dan isya.
"Seandainya seorang wanita mendapati sekadar satu rakaat dari sholat, kemudian ia suci dari haid, apakah ia wajib mengerjakan shalat?"
Jawab, "Ia wajib mengerjakan sholat jika ia mendapati sekadar satu rakaat dari shalat,"
(Fath Dzi Al-Jalali wa Al-Ikram bi Syarh Bulugh Al-Maram, 2:70) seperti dikutip dari Liputan6 (18/6).
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah juga meneruskan dengan,
“Jika seorang wanita mengalami haid ketika sudah masuk waktu sholat dan ada peluang mengerjakan satu rakaat,
Apakah shalatnya tetap dikerjakan ketika telah suci?” Jawab, “Sholat tersebut tetap dikerjakan ketika telah suci.”
Niat dan Tata Cara Mandi Wajib
1. Niat
Niat mandi besar diucapkan pada saat menyiram tubuh untuk pertama kalinya.
Niat tidak diucapkan sebelum mandi. Berikut ini bacaan dan artinya.
Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta'ala."
Selain menetapkan niat, menyiramkan air ke seluruh badan juga merupakan langkah penting dalam mandi wajib setelah haid.
Air harus dipastikan mengalir ke seluruh anggota tubuh, termasuk sela-sela kuku, rambut, telinga bagian dalam, dan daerah kewanitaan yang terlihat saat jongkok.
Wanita diwajibkan untuk langsung melaksanakan mandi besar begitu darah haid sudah tidak lagi keluar.