Kata Sambung Adalah: Pengertian, Jenis dan Contoh Lengkap

Pengertian dan Jenis Kata Sambung

Kata sambung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa.

Kata sambung membantu membentuk kalimat yang efektif dan koheren dengan menunjukkan hubungan logis antar bagian kalimat.

Jenis-Jenis Kata Sambung

Berdasarkan fungsinya, kata sambung dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama:

1. Kata Sambung Koordinatif

1. Kata sambung koordinatif menghubungkan dua unsur atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. Contohnya:
2. dan
3. atau
4. tetapi
5. serta
6. melainkan
7. sedangkan

2. Kata Sambung Subordinatif

Kata sambung subordinatif menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Contohnya:

1. karena
2. sebab
3. jika
4. agar
5. supaya
6. meskipun
7. setelah
8. sebelum

3. Kata Sambung Korelatif

Kata sambung korelatif adalah kata sambung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki hubungan saling melengkapi. Contohnya:

1. baik…maupun…
2. tidak hanya…tetapi juga…
3. bukan hanya…melainkan juga…
4. entah…entah…

4. Kata Sambung Antarkalimat

Kata sambung antarkalimat menghubungkan dua kalimat atau paragraf. Contohnya:

1. oleh karena itu
2. dengan demikian
3. meskipun demikian
4. selain itu
5. sementara itu

Contoh Penggunaan Kata Sambung

Berikut adalah contoh penggunaan berbagai jenis kata sambung dalam kalimat:

1. Kata Sambung Koordinatif

1. Ibu memasak nasi dan ayah membaca koran.
2. Kamu mau pergi sekarang atau nanti sore?
3. Dia pandai tetapi sombong.
4. Kami membeli buah serta sayuran di pasar.
5. Bukan dia yang salah melainkan temannya.
6. Adik suka es krim sedangkan kakak lebih suka puding.

2. Kata Sambung Subordinatif

1. Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
2. Banjir terjadi sebab hujan turun sangat deras.
3. Jika kamu rajin belajar, nilaimu pasti bagus.
4. Kami berlatih keras agar bisa memenangkan pertandingan.
5. Dia belajar giat supaya lulus ujian.
6. Meskipun lelah, dia tetap bekerja.
7. Setelah makan, jangan lupa sikat gigi.
8. Sebelum tidur, matikan semua lampu.

3. Kata Sambung Korelatif

1. Baik anak-anak maupun orang dewasa menyukai es krim.
2. Dia tidak hanya pintar tetapi juga rajin.
3. Bukan hanya siswa melainkan juga guru harus mematuhi peraturan sekolah.
4. Entah hujan entah panas, acara tetap akan dilaksanakan.

4. Kata Sambung Antarkalimat

1. Dia tidak belajar untuk ujian. Oleh karena itu, nilainya jelek.
2. Harga bahan bakar naik. Dengan demikian, biaya transportasi juga akan meningkat.
3. Cuaca sangat buruk. Meskipun demikian, pertandingan tetap dilaksanakan.
4. Kami sudah mengunjungi museum. Selain itu, kami juga pergi ke kebun binatang.
5. Tim A sedang bertanding. Sementara itu, Tim B bersiap-siap di ruang ganti.

Fungsi Kata Sambung

Kata sambung memiliki beberapa fungsi penting dalam kalimat, di antaranya:

1. Menyatakan Hubungan Sebab-Akibat

1. Dia tidak masuk sekolah karena sakit.
2. Hujan turun deras sehingga jalanan menjadi banjir.

2. Menyatakan Hubungan Pertentangan

1. Dia rajin belajar tetapi nilainya masih kurang memuaskan.
2. Meskipun lelah, dia tetap bekerja keras.

3. Menyatakan Hubungan Pemilihan

1. Kamu mau makan nasi atau mie?
2. Baik anak-anak maupun orang dewasa menyukai es krim.

4. Menyatakan Hubungan Waktu

1. Setelah makan, jangan lupa cuci tangan.
2. Ketika hujan turun, kami sedang berada di dalam rumah.

5. Menyatakan Hubungan Tujuan

1. Dia belajar giat agar lulus ujian.
2. Kami berlatih keras supaya bisa memenangkan pertandingan.

Kata Sambung dalam Berbagai Penggunaan

Kata Sambung dalam Penulisan Formal

Dalam penulisan formal seperti makalah akademik atau laporan bisnis, penggunaan kata sambung yang tepat sangat penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Gunakan kata sambung formal seperti “oleh karena itu” daripada “makanya”.
2. Hindari penggunaan kata sambung yang terlalu informal atau kolokial.
3. Pastikan hubungan logis antar kalimat dan paragraf jelas dengan menggunakan kata sambung yang tepat.
4. Gunakan kata sambung untuk membangun argumen yang koheren dan terstruktur.

Kata Sambung Sehari-hari

Dalam percakapan informal, penggunaan kata sambung cenderung lebih fleksibel. Beberapa perbedaan dengan penulisan formal:

1. Kata sambung informal seperti “soalnya” atau “gara-gara” lebih sering digunakan.
2. Penggunaan kata sambung di awal kalimat lebih umum dalam percakapan.
3. Kalimat-kalimat pendek dengan sedikit kata sambung lebih sering digunakan.
4. Intonasi dan jeda dalam berbicara dapat menggantikan fungsi beberapa kata sambung.

Kata Sambung dalam Berbagai Jenis Teks

Penggunaan kata sambung dapat bervariasi tergantung jenis teks:

1. Teks Narasi

1. Menggunakan kata sambung waktu seperti “kemudian”, “setelah itu”, “akhirnya”.
2. Contoh: Dia bangun pagi-pagi. Kemudian, dia mandi dan sarapan. Setelah itu, dia berangkat ke sekolah.

2. Teks Deskripsi

1. Menggunakan kata sambung perbandingan seperti “seperti”, “bagaikan”, “seolah-olah”.
2. Contoh: Rambutnya hitam legam seperti arang. Kulitnya putih bagaikan salju.

3. Teks Argumentasi

1. Menggunakan kata sambung sebab-akibat dan pertentangan seperti “karena”, “oleh karena itu”, “meskipun”, “akan tetapi”.
2. Contoh: Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, kita harus menghindarinya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang merokok.

4. Teks Eksposisi

1. Menggunakan kata sambung urutan seperti “pertama”, “kedua”, “selanjutnya”, “terakhir”.
2. Contoh: Pertama, cuci beras hingga bersih. Kedua, masukkan air secukupnya. Selanjutnya, masak nasi hingga matang. Terakhir, diamkan sebentar sebelum disajikan.

Kata Sambung dalam Bahasa Asing

Beberapa contoh kata sambung dalam bahasa Inggris:

1. and (dan)
2. but (tetapi)
3. or (atau)
4. because (karena)
5. although (meskipun)
6. therefore (oleh karena itu)
7. however (bagaimanapun)
8. moreover (selain itu)